Suku Melayu Serdang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 24:
Menurut adat [[Suku Melayu|Melayu]], sebenarnya Tuanku Umar yang seharusnya menggantikan ayahnya menjadi Sultan Deli, karena ia putra garaha ([[Permaisuri|permaisuri]]), sementara Tuanku Pasutan hanya dari [[Pergundikan|selir]]. Tetapi, karena masih di bawah umur, Tuanku Umar akhirnya tersingkir dari [[Kesultanan Deli|Deli]].
 
Untuk menghindari agar tidak terjadi perang saudara, maka dua orang besar Deli, yaitu Raja [[Urung Serbanyaman|Urung Sunggal]] dan Raja [[Urung Senembah]], bersama seorang Raja Urung KaroBatak Timur di wilayah Serdang bagian hulu ([[Tanjung Morawa, Deli Serdang|Tanjong Merawa]]) dan seorang pembesar dari [[Aceh]] (Kejeruan Lumu), lalu merajakan Tuanku Umar sebagai Sultan [[Kesultanan Serdang|Serdang]] pertama pada tahun 1723. Sejak saat itu, berdiri Kesultanan [[Kesultanan Serdang|Serdang]] sebagai pecahan dari Kesultanan [[Kesultanan Deli|Deli]].<ref>{{Cite web|date=19 Desember 2022|title=Sejarah Singkat Kesultanan Serdang – Media Center|url=https://mediacenter.serdangbedagaikab.go.id/2022/12/19/sejarah-singkat-kesultanan-serdang/|website=Website Kabupaten Serdang Bedagai|publisher=Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai|language=id|access-date=2 Maret 2023}}</ref>
 
<!-- == Lihat pula ==