Pembicaraan:Insyaallah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Pemindahan judul: Balas |
→Pemindahan judul: Balas |
||
Baris 11:
::Sepertinya, perbandingan yang Anda lakukan menggunakan kata ''Insya Allah'' sebagai istilah penelurusan dan ''kata Insyaallah'' sebagai topik. Pada rentang waktu seperti sebelumnya (2004–sekarang), nilai perbndingannya memang akan menjadi 38:2 dengan kata ''Insyaallah'' jauh lebih populer dibandingkan dengan kata ''Insya Allah''. Namun saya menilai perbandingan semacam ini tidak valid karena membandingkan dua hal yang berbeda secara konteks. Cara yang benar adalah membandingkan kedua kata ini sebagai istilah penelusuran.
::Mohon dicek kembali, – [[Pengguna:JumadilM|<span style="color:#2ECC71;font-weight:bold;font-family:arial">Jumadil</span><span style="color:#FFBF00;font-weight:bold">M</span>]] <sup>[[Pembicaraan Pengguna:JumadilM|<span style="color:#7B68EE;">Diskusi</span>]]</sup> 1 Oktober 2024 04.12 (UTC)
:::Mohon maaf saya silap. Saya di sini menggunakan pemantauan sebagai istilah penelusuran (yang mana hasilnya turut menyertakan kata tersebut sebagai nama diri, mis. lagu dan film) di Indonesia karena konteks pemindahan judul di sini mengikuti penggunaan bahasa Indonesia yang penggunaannya secara mayoritas ada di Indonesia, serta tidak adanya topik "Insya Allah". Memang benar "Insya Allah" lebih banyak dicari, terima kasih atas koreksinya, Bung. Namun jika menggunakan kepopuleran pencarian kueri, "Subhanallah" lebih populer daripada "Subhan Allah". Dalam istilah yang kurang lebih polanya sama, bagaimana aturan penjudulannya? Popularitas? Kaidah kebahasaan? atau KBBI? – [[Pengguna:Symphonium264|'''S264''']] <sup><nowiki>[</nowiki>[[Pembicaraan Pengguna:Symphonium264#top|''badhé ngobrol''?]]<nowiki>]</nowiki></sup> 1 Oktober 2024 04.33 (UTC)
|