Amor fati: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fina Ruzika (bicara | kontrib) Menambahkan konten dari artikel |
|||
Baris 19:
<blockquote>"Hanya rasa sakit yang luar biasa yang merupakan pembebas utama dari jiwa .... Saya ragu bahwa rasa sakit seperti itu membuat kita 'lebih baik'; tapi saya tahu itu membuat kita lebih 'mendalam'."<ref>{{Cite book|last=Leiter|first=Brian|year=2015|url=http://plato.stanford.edu/archives/win2015/entries/nietzsche-moral-political/|title=The Stanford Encyclopedia of Philosophy|editor-last=Zalta|editor-first=Edward N.|edition=Winter 2015}}</ref></blockquote>
Nietzsche tidak mempromosikan penderitaan sebagai sesuatu yang baik, tetapi ia menganggap bahwa penderitaan merupakan prasyarat untuk 'kebaikan'. 'Satu momen' hebat yang luar biasa dapat membenarkan kekekalan yang buruk. Dalam ''Will to Power,'' dia menulis:<blockquote>“Karena tidak ada yang mandiri, baik dalam diri kita sendiri maupun dalam hal-hal lain; dan jika jiwa kita bergetar dengan kebahagiaan dan terdengar seperti senar harpa sekali saja, semua keabadian diperlukan untuk menghasilkan satu peristiwa ini—dan dalam satu momen penegasan ini. semua kekekalan disebut baik, ditebus, dibenarkan, dan ditegaskan."<ref>''[[The Will to Power (manuscript)|Will to Power]]'' §1032, Trans. by Walter Kaufman and R. J. Holdingdale. Vintage Books, 1968.</ref></blockquote>Dalam buku [https://play.google.com/store/books/details/Terapi_Menerima_Diri_Sebuah_Buku_Untuk_Menyadarkan?id=b_T8EAAAQBAJ&hl=en-US&pli=1 Terapi Menerima Diri], Ruzika memaknai bahwa dalam perjalanan mengenali, memahami dan memaknai luka ia menemukan harapan dan bertumbuh menjadi diri dengan kebijaksanaan yang mendalam. Menjadi diri yang lebih kuat, menumbuhkan harapan yang tak pernah padam, dan kemampuan untuk mengatasi bahkan penderitaan yang paling mendalam sekalipun.<ref>{{Cite book|last=Zaimar|first=Fina Ruzika|date=2024|url=https://play.google.com/store/books/details/Terapi_Menerima_Diri_Sebuah_Buku_Untuk_Menyadarkan?id=b_T8EAAAQBAJ&hl=en-US&pli=1|title=Terapi Menerima Diri|location=Yogyakarta|publisher=Anak Hebat Indonesia|isbn=9786231646477|url-status=live}}</ref>
[[Viktor Frankl]] juga dalam bukunya menuliskan bahwa dibalik penderitaan ada makna yang mendalam, orang-orang justru bangkit saat menghadapi tantangan sakit jangka panjang selama mereka yakin ada manfaat dibalik penderitaan mereka. Sesederhana mengingat momen-momen bahagia bersama keluarga, mengingat kembali momen penting dalam hidup menjadi alasan kuat untuk tetap melanjutkan hidup setelah mengalami penderitaan ataupun sakit yang berkepanjangan.<ref>{{Cite book|last=Frankl|first=Viktor E.|date=2006|url=https://books.google.co.id/books/about/Man_s_Search_for_Meaning.html?id=8SERAAAAQBAJ&redir_esc=y|title=Man's Search for Meaning|location=Boston|publisher=beacon press|isbn=9780807014288|url-status=live}}</ref>
<blockquote></blockquote>
== Referensi ==
|