Misinformasi vaksinasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: halaman dengan galat kutipan
Tag: halaman dengan galat kutipan
Baris 19:
 
Secara umum, misinformasi terkait vaksin COVID-19 mengurangi kepercayaan publik. Penerimaan publik terhadap vaksin COVID-19 domestik China turun secara signifikan karena kekhawatiran tentang kemungkinan biayanya yang tinggi. Sebuah survei daring menunjukkan hanya 28,7 persen peserta yang menyatakan minat pasti untuk divaksinasi. Sebagian besar orang, atau 54,6 persen, menyimpan keraguan terhadap vaksin.<ref>{{Cite journal |last1=Lin |first1=Yulan |last2=Hu |first2=Zhijian |last3=Zhao |first3=Qinjian |last4=Alias |first4=Haridah |last5=Danaee |first5=Mahmoud |last6=Wong |first6=Li Ping |date=2020-12-17 |title=Understanding COVID-19 vaccine demand and hesitancy: A nationwide online survey in China |journal=PLOS Neglected Tropical Diseases |language=en |volume=14 |issue=12 |pages=e0008961 |doi=10.1371/journal.pntd.0008961 |issn=1935-2735 |pmc=7775119 |pmid=33332359 |doi-access=free }}</ref>
 
Dari fakta ini terlihat bahwa isu misinformasi yang sebenarnya tidak relevan dengan bahaya penggunaan vaksin, cukup untuk merusak kepercayaan masyarakat terhadap vaksin.