Gwanggaeto yang Agung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
Sebagai tambahan, di tahun 399, [[Silla]] menyerah pada Goguryeo untuk perlindungan razia dari Baekjae. Gwanggaeto merebut ibukota Baekje yang sekarang adalah [[Seoul]] dan menjadikan [[Baekje]] sebagai kaki tangannya. Banyak yang berpendapat bahwa penyatuan longgar ini dibawah Goguryeo merupakan penyatuan yang sebenarnya dari [[Tiga Kerajaan Korea|Tiga Kerajaan]].
 
Prestasi Gwanggaeto dicatat di dalam [[Prasasti Raja Gwanggaeto]], yang didirikan pada tahun 414 di kompleks pemakamannya di Ji'an yang sekarang adalah perbatasan antara [[Cina]]-[[Korea Utara]]. TuguPrasasti ini merupakan tugu peringatan yang terbesar di dunia.
 
{{Infobox Korean name
Baris 44:
Di hari ini, Raja Gwanggaeto yang Agung merupakan satu dari kedua pemimpin di Korea yang diberikan gelar 'Agung' setelah nama mereka (yang lainnya adalah [[Sejong yang Agung dari Joseon]], yang membuat [[Hangul|alfabet Korea]]). Ia dianggap oleh bangsa Korea sebagai salah satu pahlawan sejarah, dan seringkali diambil sebagai simbol ampuh [[nasionalis Korea]]. Belakangan ini, [[bangsa Cina]] melancarkan programnya dengan berusaha untuk menggabungkan sejarah Goguryeo dengan konteks [[sejarah Cina]], yang menyulut keberangan bangsa Korea.
 
[[Prasasti Raja Gwanggaeto]], adalah monumen setinggi enam meter yang didirikan oleh [[Jangsu dari Goguryeo|Raja Jangsu]] di tahun 414, ditemukan oleh [[Manchuria]] di tahun 1875 oleh seorang pelajar Cina. Meskipun prasasti itu memberikan kita sejumlah besar informasi di masa pemerintahannya, hal ini juga menyebabkan kontroversial tentang pandangan bersejarah dikarenakan mengandung beberapa referensi yang berasal dari Jepang. Kisah-kisah Jepang tersebut adalah:
 
*Tahun 391 Jepang menyeberangi lautan dan mengalahkan Baekje dan Silla dan membuat mereka takluk.