Sukjong dari Joseon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ChuispastonBot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: en:Sukjong of Joseon
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Baris 22:
Sukjong mulanya berpihak pada fraksi Selatan, namun di tahun 1680, Huh Jeok dituduh berkhianat oleh fraksi Barat, yang mengakibatkan Huh Jeok dan Yoon Hyu di eksekusi dan pemberantasan dari fraksi Selatan. Insiden ini disebut Kyungshin hwanguk (경신환국). Sekarang yang berkuasa, fraksi Barat dipisah menjadi fraksi Noron (Pelajaran Lama) yang dipimpin oleh [[Song Siyeol]], dan fraksi Soron (Pelajaran Baru), yang dipimpin oleh Yoon Jeung. Setelah 9 tahun berkuasa, Noron ambruk ketika Sukjong menggulingkan Ratu Inhyeon, yang di dukung oleh fraksi Barat, dan menunjuk Selir Hee dari klan Jang (atau Selir Jang) sebagai ratu yang baru. Fraksi Barat membuat geram Sukjong ketika mereka menentang pelantikan putra Selir Jang sebagai putra mahkota. Fraksi Selatan, yang mendukung Selir Jang dan putranya, mendapatkan kembali kekuasaan dan menyingkirkan fraksi Barat, mengeksekusi Song Siyeol sebagai tindakan balas dendam. Ini dinamakan Gisa hwangguk (기사환국).
 
Lima tahun kemudian di tahun 1694, fraksi Selatan merencakan pemberantasan lainnya terhadap fraksi Barat, menuduh mereka berkonspirasi untuk menempatkan kembali Ratu Inhyeon yang diasingkan, ketika Sukjong mulai menyesal telah mengasingkan Ratu Inhyeon dan menyayangi Selir Suk dari klan Choi (Selir Choi), sekutu Ratu Inhyeon dan fraksi Noron. Marah dengan usaha fraksi Selatan yang memberantas fraksi Barat, Sukjong tiba-tiba berbalik memberantas faksi Selatan dan membawa fraksi Barat kembali berkuasa. Fraksi Selatan tidak pernah pulih dari pukulan ini, juga disebut Gapsul hwanguk (갑술환국). Sukjong menurunkan gelar Ratu Jang menjadi Selir Jang dan menempatkan kembali Ratu Inhyeon. Selir Jang akhirnya dieksekusi dengan minum racun karena mengutuk Ratu Inhyeon setelah kemudian wafat. Fraksi Soron mendukung Putra Mahkota, putra Selir Jang, dan fraksi Noron mendukung putra Selir Choi, Yeonying-gun (kemudian menjadi [[Yeongjo dari Joseon|Yeongjo]]). Mendiang Ratu Inhyeon dan Ratu yang baru Inwon tidak memiliki keturunan.
 
Di tahun 1718, Sukjong membiarkan putra mahkota, yang bakal menjadi [[Gyeongjong dari Joseon|Gyeongjong]], memerintah negara sebagai seorang wali raja. Ia wafat di tahun 1720 konon setelah memberitahu Yi Yi-myoung untuk menunjuk Yeonying-gun sebagai pewaris Kyungjong, namun tanpa kehadiran pencatat sejarah atau diari kerajaan. Wasiat ini mengakibatkan pemberantasan lain yang mengakibatkan 4 pemimpin Noron di eksekusi di tahun 1721, diikuti oleh pemberantasan lainnya dengan eksekusi 8 anggota Noron di tahun 1722.