9 Teori Dampak Media: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ssulakbar (bicara | kontrib)
←Membatalkan revisi 5358116 oleh Terry Muthahhari (Bicara)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
"Artikel ini masih dalam tahap pengembangan"
{{tidak dikembangkan|d=29|m=03|y=2012|i=14|ket=}}Media merupakan suatu organisasi terstruktur, yang menjadi agen penyedia informasi bagi masyarakat. Dapat dikatakan, media memiliki peran penting dalam proses pembentukan masyarakat yang lebih dewasa dan modern. Unsur lain yang tidak kalah pentingnya adalah, seberapa besar media mempengaruhi masyarakat sebagai penyimak tetap mereka. Beberapa ahli percaya, bahwa media memberikan pengaruh yang besar bagi para penontonnya. Sebagai contoh, Adorno dan Horkheimer (1972) melihat propaganda yang sangat kuat datang dari media dalam menjelaskan peristiwa berdarah Holocaust dan peristiwa-peristiwa brutal lainnya yang terjadi ketika Perang Dunia Ke-II. Chomsky & Herman (1988) melihat bahwa media merupakan karir yang sangat kuat dalam mempromosikan Ideologi baru kepada anggota masyarakat yang memiliki tingkat melek media yang rendah, anak-anak misalnya. Dalam menjelasan dampak media, ada dua perspektif yang dapat diambil oleh stiap teori yang ada. Pada umumnya, kebanyakan dari teori menjelaskan dampak media dengan menggunakan perspektif dari perubahan perilaku yang dialami oleh individu ketika berinteraksi dengan media. Ada pula teori lain yang menjelaskan, dampak yang diberikan oleh ,media dengan menggunakan persepektif sosial secara luas, dengan cara menganalisis perubahan budaya apa yang terjadi dalam masyarakat akibat informasi yang datang dari media. Berikut teori-teori yang menjelaskan dampak media bagi masyarakat <ref>[Straubhaar, Joseph, LaRose, Robert, & Davenport, Lucinda (2010). Media Now: Understanding Media, Culture and Technology, 6th edition, Belmont, CA: Wadsworth (JS)]1</ref>
 
== Hypordermic Needle Theory ==