Pertempuran Tarakan (1945): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Baris 74:
Selama minggu pertama penyerangan, 7.000 pengungsi Indonesia melewati barisan Australia yang sedang maju. Jumlah ini lebih banyak dari yang diperkirakan, dan pengungsi itu, yang kesehatannya banyak memburuk, membanjiti satuan urusan sipil Belanda. Meskipun terjadi kerusakan di mana-mana akibat pengeboman dan serangan Sekutu, sebagian besar penduduk sipil menyambut pasukan Australia sebagai pembebas.<ref>Stanley (1997). Halaman 98.</ref> Ratusan penduduk sipil Indonesia kemudian bekerja sebagai buruh dan [[kerani]] untuk angkatan Sekutu.<ref>Stanley (1997). Halaman 133.</ref>
 
=== Menjamin keamanan keamanan dalam kota ===
[[Berkas:Soliders tarakan (AWM 108076).jpg|thumb|2 prajurit dari Batalion ke-2/23 selama serangan ke Freda]]
 
Baris 80:
 
Batalion Perintis ke-2/3 dan kompi Hindia-Belanda dibebani tanggung jawab mengamankan bagian tenggara Tarakan.<ref>Long (1963). Halaman 427.</ref> Perintis itu mulai maju ke timur Kota Tarakan pada tanggal [[7 Mei]] namun menghadapi perlawanan kuat Jepang yang tak terduga. Dari tanggal [[10 Mei]], batalion itu tertahan di 'Helen', yang dipertahankan oleh 200 pasukan Jepang. Pada tanggal [[12 Mei]], [[John Bernard Mackey|Kopral John Mackey]] terbunuh setelah menduduki 3 pos senapan mesin Jepang sendirian. Secara [[penghargaan anumerta|anumerta]] Mackey dianugerahi [[Victoria Cross]] untuk tindakan kepahlawanan ini. Selama pertempuran di Helen, pengebom berat [[B-24 Liberator]] digunakan untuk [[pasokan udara dekat]] untuk pertama kalinya, dengan penempur [[P-38 Lightning]] menjatuhkan [[bensin kental]] segera setelah pengeboman. Gabungan ini sebagian terbukti efektif dan menjadi bentuk standar pasukan udara yang diminta oleh Australia. Angkatan Jepang menarik diri dari Helen pada tanggal [[14 Mei]] setelah mendapat 100 korban, dan Batalion Perintis ke-2/3 mencapai pesisir timur Tarakan pada tanggal [[16 Mei]]. Batalion itu menderita20 korban terbunuh dan 46 terluka dalam gerak maju ini.<ref>Long (1963). Halaman 430-434.</ref> Selama masa ini, kompi Hindia-Belanda menjamin Tarakan selatan sisanya, dan menghadapi perlawanan kecil selama gerak majunya.<ref>I Australian Corps (1980). Halaman 52.</ref>
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Secara bertahap, garnisun Jepang dihancurkan, dan yang selamat meninggalkan posisi terakhir mereka di bukit dan mundur ke utara pulau pada tanggal [[14 Juni]]. Pada hari tersebut, 112 buruh Tiong Hoa dan Indonesia meninggalkan daerah yang dikuasi Jepang dengan catatan dari perwira senior Jepang yang meminta bahwa mereka akan diperlakukan dengan baik.<ref>Long (1973). Halaman 453.</ref> Saat [[Radio Tokyo]] mengumumkan bahwa Tarakan telah jatuh pada tanggal [[15 Juni]], perlawanan Jepang terorganisir terakhir dihadapi pada tanggal [[19 Juni]] dan Whitehead tak menyatakan pulau itu aman hingga tanggal [[21 Juni]].<ref>Stanley (1997). Halaman 168.</ref><ref>Johnston (2002). Halaman 218.</ref>