Zbigniew dari Polandia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Zbigniew dari Polandia
Baris 5:
|caption =Gambar oleh [[Leonard Chodźko]].
|reign =1102–1107
|royal house =[[DinastiWangsa Piast]]
|coat of arms =[[Lambang Elang Piast|Elang Piast]]
|predecessor =[[Władysław I Herman]]
|successor =[[Bolesław III yang Bermulut MasamKrzywousty]]
|spouse 1 =
|spouse 2 =
Baris 22 ⟶ 21:
|}}
 
'''Zbigniew''' (lahir sekitar tahun 1073<ref>Some sources gives date of birth after 1070 ([[#refWIEM|WIEM Encyklopedia]]) and date of death 1112 ([[#refGieysztor1979|Gieysztor 1979]], [http://books.google.com/books?id=EQ1FAAAAIAAJ&q=zbigniew+1112&dq=zbigniew+1112&ei=-Y2OR9HFE4PYsQOCmpj6Bg&pgis=1 p. 138, 668]).</ref> — wafatmeninggal 8 Juli 1113?<ref>M. Spórna, P. Wierzbicki: ''Słownik władców Polski i pretendentów do tronu polskiego'', p. 501; B. Snoch: ''Protoplasta książąt śląskich''. Katowice, 1985, p. 13, ISBN 83-216-0644-X.</ref>) merupakan seorang Adipati [[Polandia]] (di [[Polandia Besar]], [[Kuyavia]] dan [[Masovia]]) dari tahun 1102 sampai dengan tahun 1107.
 
== Kehidupan ==
=== Tahun-tahun awal ===
Zbigniew merupakan putra sulung Pangeran [[Władysław I Herman]] dan Przecława, yang kelihatannyatampaknya berasal dari [[Prawdzik|Lambang Prawdzic|klan Prawdzic]].<ref>K. Jasiński, Rodowód pierwszych Piastów, Wrocław – Warszaw (1992).</ref><ref>According to J. Wagilewicza, Zbigniew's mother was named Krystyna; O. Balzer: ''Genealogia Piastów'', p. 107. Today it is widely accepted that the mother of Zbigniew was Przecława, member of the Prawdzic family. See A. Nawrot: ''Encyklopedia Historia'', Kraków 2007, p. 738. ISBN 978-83-7327-782-3.</ref>Status ibu Zbigniew yang sebenarnyasesungguhnya telahdiragukan menjadi sengketa di antaraoleh para sejarawan: beberapa percaya bahwa ia hanyalah gundik Władysław dan yang lainnya menyimpulkan bahwa mereka menikah namun hanya dengan upacara pagan dan, sebagai akibatnya pernikahan tersebut tidak diakui oleh Gereja sebagai pernikahan yang sah.<ref name="M. Spórna, P. Wierzbicki p. 499">M. Spórna, P. Wierzbicki: ''Słownik władców Polski i pretendentów do tronu polskiego'', p. 499.</ref><ref>O. Balzer: ''Genealogia Piastów'', p. 107, don't considered Zbigniew's mother as Władysław I's wife; T. Grudziński believed that until 1080, Władysław I remained unmarried. By the other hand, many other historians asserted that Zbigniew's mother was the first wife of Władysław I. K. Jasiński: ''Rodowód pierwszych Piastów''. Poznań, 2004, p. 164. ISBN 83-7063-409-5.</ref>Apapun kasusnya, Zbigniew dibesarkan di istana ayahnyaayahandanya dan menikmati seluruh hal itu.<ref>S. Trawkowski: ''Zbigniew [in]: Poczet królów i książąt polskich''. Warsaw 1978, p. 72.</ref>
 
Pangeran Władysław mengambilnaik tahtatakhta Polandia pada tahun 1079 setelah penggulinganpemecatan abangnyakakandanya [[Bolesław II yang DermawanSzczodry]]. Pada tahun 1080, sebagai Adipati Władysław I, ia menikahi puteriputri Bohemia [[Judith dari Bohemia|Judith]], putri Adipati [[VratislausVratislav II dari Bohemia]]. Tak lama setelah Przecława disingkirkan; menurut beberapa sumber, ia bercadar dan meninggal di sekitar tahun 1092.<ref>[http://www.wladcy.myslenice.net.pl/Polska/opisy/Krystyna.htm Krystyna Przecława Prawdzic]</ref><ref>R. Grodecki, S. Zachorowski, J. Dąbrowski: ''Dzieje Polski średniowiecznej'', vol. I, p. 130.</ref>
 
Kemandulan istri bangsawan yang baru tersebut mendorong harapan Zbigniew untuk menggantikan ayahnyaayahandanya meskipun ia hanya seorang anak haram. Akan tetapi pada tahun 1085, sepertinya karena tekanan dari para baron, Adipati Władysław I memanggil kembali [[Mieszko Bolesławowic]] dari pengasingannya di [[Hongaria]], putra tunggal Bolesław II yang digulingkandipecat.<ref>R. Grodecki, S. Zachorowski, J. Dąbrowski: ''Dzieje Polski średniowiecznej'', vol I. pp. 127-128.</ref>Pangeran muda Mieszko menerima kekuasaan pamannyapamandanya dan menyerahkan tuntutan warisannya sebagai ganti atas posisinya sebagai urutan pertama atas suksesi; sebagai tambahan, ia menerima kadipaten [[Kraków]].<ref>The designation of this district was Władysław I's guarantee, and was meant to keep the status quo. M. Spórna, P. Wierzbicki: ''Słownik władców Polski i pretendentów do tronu polskiego'', p. 353.</ref>
 
=== Penghapusan hak-hak warisan Zbigniew ===
Pada tahun 1086, dan setelah 6 tahun menikah, Judith melahirkan seorang putra, [[Bolesław IIIII yang Bermulut MasamSzczodry]]. Kejadian ini mengubah situasi Zbigniew secara drastis.
 
Sekarang dengan adanya anak dan pewaris yang sah, baik posisi Zbigniew dan Mieszko terancam oleh Adipati Władysław I. Dalam masalah Mieszko, ia terpaksa menerima situasi popularitas pemimpin kemudian di antara para bangsawan; akan tetapi, pada tahun 1089 Mieszko tewas secara misterius, kemungkinan diracuni.<ref>M. Spórna, P. Wierzbicki: ''Słownik władców Polski i pretendentów do tronu polskiego'', p. 353.</ref>
Baris 39 ⟶ 38:
Zbigniew memulai studinya dengan tujuan untuk memasuki karir gerejawi. Pada tahun 1086 ia diberi nama [[Pastor (pater)|Pastur]] dari Kraków,<ref name="M. Spórna, P. Wierzbicki p. 499"/>dimana ia belajar dibawah bimbingan nenek paternalnya, [[Maria Dobroniega dari Kiev|Bangsawan wanita Maria Dobroniega]].<ref>Giving Zbigniew the Kraków canonry was in order to alienated him from the power. The main instigator of this decision was probably Duchess Judith, mother of Bolesław III. K. Maleczyński, ''Bolesław III Krzywousty'' pp 22-23.</ref> Akan tetapi Zbigniew, masih terlalu muda untuk ditahbiskan sebagai seorang pastor.<ref>S. Trawkowski: ''Władysław I Herman [in]: Poczet królów i książąt polskich'', Warsaw 1978, p. 67.</ref>
 
Pada tahun 1089 ayahayahanda Zbigniew, setelah kematian istri Bohemianya, menikah lagi dengan [[Judith dari Swabia]] yang berganti nama menjadi Sophia, saudari [[HenryHeinrich IV, Kaisar Romawi Suci]] dan janda dari mantan Raja [[SolomonSalamon dari Hongaria]]. Hubungan antara bangsawan wanita yang baru dan anak-anak tirinya dingin, terutama dengan kelahiran pertama Zbigniew. Berkat intriknya pada tahun 1089, Władysław I mengirim Zbigniew ke [[Sachsen]],<ref>K. Maleczyński: ''Bolesław III Krzywousty'' pp. 22-23.</ref> dan menempatkannya di [[Biara Quedlinburg]], dimana kepala biarawatinya adalah saudari Judith-Sophia, [[Adelheid II, Kepala Biarawati dari QuedlinburgSwabia|Adelaide]].<ref>M. Spórna, P. Wierzbicki: ''Słownik władców Polski i pretendentów do tronu polskiego'', p. 229.</ref> Tindakan ini menunjukkan upaya Adipati untuk menyingkirkan Zbigniew, yang kemudian membuatnya menjadi seorang rahib dan menghapusnya dari hak suksesi<ref>P. Ksyk-Gąsiorowska:'' Zbigniew, [in]: Piastowie. Leksykon biograficzny'' Kraków 1999, p. 72. ISBN 83-08-02829-2.</ref><ref>R. Grodecki believes that the confinement of Zbigniew in Quedlinburg was thanks to the Count Palatine [[Sieciech]] and Duchess Judith-Sophia. R. Grodecki, S. Zachorowski, J. Dąbrowski: ''Dzieje Polski średniowiecznej'', vol I, p. 129.</ref> dan, setelah kematian Mieszko, kedua kejadian tersebut mengijinkanmemberikan kesempatan kepada Adipati Władysław I untuk menyingkirkan keduanya dari tahtatakhta Polandia, melindungi warisan anaknya yang sah Bolesław untuk mencegah tumbuhnya oposisi melawanterhadap pemerintahannya.<ref>The opposition gathered in two camps, with Mieszko Bolesławowic and Zbigniew, and claimed for the legal recognition of the two princes as lawful pretenders to the Polish throne. S. Szczur: ''Historia Polski – średniowiecze'' p. 117.</ref>
 
[[Berkas:Denar rys sieciech1.png|thumbnail|right|250px|Uang logam Sieciech.]]
Baris 45 ⟶ 44:
=== Adipati Polandia ===
==== Pertikaian atas supremasi (1102-1106) ====
Setelah kematian ayahayahanda mereka, pembagian negara di antara Zbigniew dan Bolesław III terjaga hampir seperti yang telah dilakukan pada tahun 1098, dengan perkecualian bahwa Zbigniew menerima [[Masovia]] (dengan [[Płock]]) dan Bolesław III mendapatkan [[Sandomierz]] daridomein Adipati yang terdahulu. Akan tetapi, tak lama kemudian terjadi pertikaian di antara bersaudara itu; kemungkinan alasan utamanya adalah kenyataan bahwa Zbigniew, sebagai yang tertua, menganggap dirinya sendiri sebagai Adipati Senior,<ref name="Szczur121" <ref>S. Szczur: ''Historia Polski – średniowiecze'', p. 121.</ref><ref>R. Grodecki, believes that the principle of the Seniorate was established by Zbigniew. R. Grodecki, S. Zachorowski, J. Dąbrowski: ''Dzieje Polski średniowiecznej'', vol. I, pp. 135-136. Another view was showed by G. Labuda, which indicates that Zbigniew not considered the Seniorate concept, and only applied the principle of equality since 1102. G. Labuda: ''Korona i infuła. Od monarchii do poliarchii'', Kraków 1996, pp. 16-17, ISBN 83-03-03659-9.</ref> suatu hak yang diakui kepadanya oleh masyarakat Polandia.<ref name = "RGrodecki135" <ref>R. Grodecki, S. Zachorowski, J. Dąbrowski: ''Dzieje Polski średniowiecznej'', vol. I, p. 135.</ref>
 
==== Penggulingan dan pengasingan ====
Baris 55 ⟶ 54:
==== Tuntutan melawan Bolesław III ====
[[Berkas:Wojna Polsko-Niemiecka 1109.png|thumbnail|290px|right|Pertempuran Polandia-Jerman di thaun 1109.]]
Zbigniew mengungsi pertama-tama di [[Pomerania]] dan [[Bohemia]]; kemudian, ia pergi ke istana [[Kaisar Romawi Suci]] [[HenryHeinrich VIV, Kaisar Romawi Suci|HenryHeinrich V]].
 
Sementara itu, Bolesław III menyerang Bohemia (1108); berkat ekspedisi ini, rencana serangan Jerman-Bohemia melawan Hongaria gagal.<ref name="MSpórna500"/> Sebagai jawaban atas politik agresif penguasa Polandia, Kaisar melakukan suatu ekspedisi balasan terhadap Polandia dengan bantuan para pejuang Bohemia ([[Pertempuran Polandia-Jerman (1109)|Pertempuran Polandia-Jerman]]). Sebagai preteks dari tindakan tersebut, Henry V mengumumkan dukungannya untuk mengasingkan Zbigniew, yang tidak pernah menyerah dan ingin mendapatkan kembali wilayahnya yang hilang. Penguasa Jerman mengatur sebuah keputusan akhir kepada Bolesław III, dimana ia meminta pertukaran untuk mengabaikan ekspedisi setengah dari negara Polandia kepada Zbigniew, pengakuan kekuasaan [[Kekaisaran Romawi Suci]], dan iuran sebesar 300 fine perak per tahun sebagai upeti, atau menyediakan 300 orang ksatria untuk ekspedisi militer.<ref name="MSpórna500"/><ref>K. Olejnik: ''Cedynia, Niemcza, Głogów, Krzyszków'', Kraków 1988. ISBN 83-03-02038-2.</ref>
 
Kebencian mulai terjadi di dalam wilayah Silesia. Pasukan kerajaan menghadapi halangan kuat dari para pembela [[Bytom Odrzański]], [[Głogów]], dan [[Wrocław]], yang puncaknya adalah pertahanan heroik [[Głogów]] ([[Pertempuran Głogów]], 14 Agustus 1109). Berkat pertahanan heroik kastil-kastil Silesia tersebut, Henry V gagal untuk mendapatkan kemenangan. Bolesław III terus bertahan dan perlahan-lahan mulai menunjukkan hasil yang positif. Akhirnya, Raja Henry V mundur ke Silesia ([[Pertempuran Hundsfeld]], 24 Agustus 1109). PertispasiPartisipasi warga tidak sia-sia di dalam mempertahankan kastil-kastil tersebut; tindakan ini menunjukkan jejak pertama dari nasionalisme bangsa Polandia.<ref>R. Grodecki, S. Zachorowski, J. Dąbrowski: ''Dzieje Polski średniowiecznej'', vol I, p. 139.</ref> Zbigniew escape to Bohemia.
 
==== Dibutakan dan Kematian ====
[[Berkas:Tyniec.jpg|thumbnail|270px|left|Biara Tyniec]]
Sejak pengasingannya di Bohemia, Zbigniew mengatur perampokan senjata di Silesia. Hal ini akhirnya mengakibatkan suatu ekspedisi balasan melawan Bohemia oleh Bolesław III (1110). Meskipun pembantaian para prajurit Bohemia, penguasa Polandia gagal menempatkan calon penguasa [[Sobeslaus I, Adipati Bohemia|Soběslav]] ke atas tahtatakhta Bohemia.
 
Pada tahun 1111 sebuah gencatan senjata disimpulkan di antara Adipati [[VladislausVladislav I, Adipatidari Bohemia|Vladislav I dari Bohemia]] dan Bolesław III. Menurut beberapa ketentuan perjanjian ini dibuat dengan transaksi spesifik: Penguasa Bohemia diijinkan pulang ke Pangeran [[Sobeslaus I, Adipatidari Bohemia|Soběslav]], dan Adipati Polandia mendapatkan kembali Zbigniew ke Polandia. Zbigniew(kemungkinan was received back in Poland and furnished with a grant (probablyke [[Sieradz]]);<ref>P. Ksyk-Gąsiorowska: ''Zbigniew, [in:] Piastowie. Leksykon biograficzny'', Kraków 1999, p. 75. ISBN 83-08-02829-2.</ref> namun menurut [[Gallus Anonymus]], ia tetap aroganbersikap sombong dan menyebabkanmembangkitkan saudaranyaamarah marahsaudaranya, yang mengakibatkannya melakukan suatu hal yang disesali selamanya; akan tetapi, riwayat [[Cosmas dari Praha]], menyatakan bahwa hukuman Bolesław III telah diperhitungkan:
 
{{cquote|"tiga hari setelah saudaranya Zbigniew bersumpah setia dipanggil dengan tipuan dan matanya dibutakan."<ref>The dates of Zbigniew blindness is disputed among historians. The year 1110 is mentioned by Kosmas of Prague in his chronicles: ''Kosmasa Kronika Czechów''. Warsaw 1968, p. 115. For the year 1111: Giesebrecht: ''Wendische Geschichte aus den Jahren 780 - 1182''. Berlin: 1843, p. 176; M. Gumblowicz: ''Zur Geschichte Polens im Mittelalter. Zwei kritische Untersuchunden über die Chronik Baldwin Gallus. Aus dem Nachlass des Verfassers herausgegeben''. Innsbruck 1898, p. 94. For the year 1112: O. Balzer: ''Genealogia Piastów'', p. 117; S. Szczur: ''Historia Polski – średniowiecze'', p. 124; T. Tyc: ''Zbigniew i Bolesław'' [in]: ''Arcybiskup Marcin i Gniezno'', Poznań: 1927, p. 23. For the years 1112-1113: R. Grodecki [in]: ''Gall Anonim: Kronika polska'', Kraków 1923, pp. 28-29; M. Plezia [in]: ''Gall Anonim: Kronika polska'', p. 38. See also B. Kozłowski: [http://kalendarium.polska.pl/wydarzenia/article.htm?id=244408 Death of Prince Zbigniew, brother of Bolesław Wrymouth] (in Polish) [Access 2 September 2009]; for the year of 1113: K. Maleczyński, ''Bolesław III Krzywousty'', pp. 70-75.</ref>}}
 
Atas kejahatan ini, Bolesław III dikucilkan oleh [[DaftarMartin uskup agungdari Gniezno dan primata Polandia|Uskup Agung Gniezno]], [[Martin I (Uskup Agung Gniezno)|Martin I]], yang tetap tinggalsetia sebagai pendukung kuat Zbigniew.<ref>T. Tyc: ''Zbigniew i Bolesław'' [in]: ''Arcybiskup Marcin i Gniezno'', Poznań 1927, pp. 30-40.</ref> According to Gallus Anonymus, the Polish ruler held after repentance, received a pardon from his brother Zbigniew.<ref>Gall Anonim: ''Kronika polska'', Wrocław: 2003, p. 159. ISBN 83-04-04610-5.</ref>
 
Tidak banyak yang diketahui tentang kematian Zbigniew. Sebuah referensi menarik yang berisi daftar kematian di dalam sebuah biara di [[Lubin]]. Pada tanggal 8 Juli 1113, tercatat di dalamnya kematian seorang rahib Biara Tyniec, saudara Zbigniew. Daftar kematian ini dipakai oleh para sejarawan untuk menyimpulkan suatu hipotesa bahwa ia adalah saudara Bolesław III. Tempat pemakaman tersebut ditandai disana sebagai biara rahib di [[Tyniec]].<ref>M. Spórna, P. Wierzbicki: ''Słownik władców Polski i pretendentów do tronu polskiego'', p. 501; B. Snoch: ''Protoplasta książąt śląskich'', Katowice 1985, p. 13. ISBN 83-216-0644-X.</ref>
Baris 109 ⟶ 108:
 
{{s-start}}
{{s-hou|DinastiWangsa Piast||sekitarskt. 1073|8 Juni?|1113?|}}
{{s-bef|before=[[Władysław I Herman]]}}
{{s-ttl|title=[[Daftar Penguasa Polandia|Adipati Polandia]]<br /> ''dengan Bolesław III''|years=1102–1107}}
{{s-aft|after=[[Bolesław III yang Bermulut MasamKrzywousty]]}}
{{end}}