Kajian komunikasi: Perbedaan antara revisi

Konsep budaya "konteks tinggi" dan budaya "konteks rendah" pertama kali dipopulerkan oleh [[Edward Hall]] dalam menjelaskan perbedaan kulturalbudaya secara umum dalam masyarakat. Masyarakat atau kelom pokkelompok dengan budaya "konteks tinggi" atau budaya "konteks rendah" ; ditentukan berdasarkan hubungan dengan untukjangka waktu yang sangat lama. Banyak aspek kebiasaan dari kebiasaansuatu kulturalbudaya tidak dibuatdikomunikasikan secara eksplisit, karena anggota suatu kelompok atau masyarakat tersebut tahusudah mengetahui tentang apa yang sedang dilakukan dan apa yang harus dipikirkan, selama bertahun-tahun dalam berinteraksi satu sama lain.<ref name=":4" /> Salah satu budaya dengan "konteks tinggi" adalah hubungan-hubungan keluarga dan kekerabatan. Sedangkan budaya dengan "konteks rendah" lebih ditujukan kepada masyarakat dimanadengan orang-orangnyahubungan lebihberdurasi banyakpendek memilikiatau hubungan, dengan durasimasyarakat yang lebihhanya pendek atau hanyaberhubungan untuk alasan-alasan spesifik. Pada masyarakat ini, kebiasaan dan kepercayaan turun-kepercayaan kulturaltemurun harus di ungkapkan secara eksplisit, sehingga orang-orang yang baru masuk pada suatu lingkungan budaya tersebut tahu bagaimana besikapharus bersikap.<ref name=":4" />

Budaya konteks tinggi dan rendah ini berguna dalam menjelaskan beberapa aspek dari suatu budaya; bukan untuk mengklasifikasikan suatu masyarakat dengan konteks budaya tertentu, karena semua masyarakat memiliki bentuk dari kedua konteks budaya. Kedua konteks ini relevan dalam memahami situasi dan lingkungan tertentu.<ref name=":4">{{cite web|url=http://www.culture-at-work.com/highlow.html|title=High and low context|website=www.culture-at-work.com|language=en|access-date=2017-10-18}}</ref>