Sejarah Dinasti Han: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 34:
 
Menurut [[Michael Loewe]], pemerintahan di setiap kerajaan pada dasarnya meniru pemerintahan pusat, karena masing-masing memiliki kanselir, penasihat raja, dan pejabat-pejabat lainnya. Kerajaan-kerajaan ini diwajibkan memberikan keterangan [[sensus]] dan sebagian dari pendapatan pajak mereka kepada pemerintah pusat. Walaupun mereka dapat memiliki pasukan, raja tidak boleh mengerahkannya tanpa seizin pemerintah pusat.{{sfn|Loewe|1986|p=126}}
 
===Xiongnu dan Heqin===
[[File:Iron ji and knife, Han Dynasty.JPG|thumb|right|Senjata [[Ji (senjata)|ji]] (sejenis tombak) dan [[pedang Tiongkok|pedang besi]] dari Dinasti Han.]]
Panglima Qin [[Meng Tian]] sebelumnya berhasil mengusir pasukan [[Toumen]] (''[[Chanyu]]'' Xiongnu) dari [[Gurun Ordos]] pada tahun 215 SM, tetapi putra dan penerus Toumen, [[Modu Chanyu]], berhasil memperkuat Xiongnu dengan menundukkan suku-suku lain.{{sfn|Di Cosmo|2002|pp=174–176}}{{sfn|Torday|1997|pp=71–73}} Pada masa ketika Modu tutup usia pada tahun 174 SM, wilayah Xiongnu terbentang dari [[Tiongkok timur laut]] dan [[Mongolia]] hingga [[Pegunungan Altai]] dan [[Tian Shan]] di [[Asia Tengah]].{{sfn|Di Cosmo|2001|pp=175–189}}
 
Pemerintah Han takut diserang Xiongnu dan juga merasa khawatir bahwa senjata-senjata besi buatan Han akan jatuh ke tangan Xiongnu. Oleh sebab itu, Kaisar Gaozu memberlakukan embargo perdagangan terhadap Xiongnu. Untuk mengganti rugi para pedagang di Kerajaan Dai dan Yan di utara, ia mengangkat mereka sebagai pejabat pemerintahan dengan upah yang tinggi.{{sfn|Torday|1997|pp=75–77}} Namun, Modu Chanyu dibuat murka oleh embargo ini, sehingga ia merencanakan serangan ke wilayah Han. Xiongnu lalu menyerang [[Taiyuan]] pada tahun 200 SM dan dibantu oleh [[Raja Xin dari Hán]] yang membelot.{{efn|韓/韩, tidak sama dengan Dinasti Hàn 漢 ataupun panglima [[Han Xin]]}} Kaisar Gaozu memimpin pasukannya secara langsung melewati dataran bersalju menuju Pingcheng (dekat [[Datong]], [[Shanxi]], pada masa modern).{{sfn|Di Cosmo|2002|pp=190–192}}{{sfn|Torday|1997|pp=75–76}} Dalam [[Pertempuran Baideng]], pasukan Gaozu dikepung selama tujuh hari. Akibat menipisnya persediaan, ia terpaksa mundur.{{sfn|Di Cosmo|2002|p=192}}{{sfn|Torday|1997|pp=75–76}}
 
Setelah itu, penasihat istana Liu Jing (劉敬, awalnya bernama Lou Jing [婁敬]) menasihati Gaozu untuk berdamai dan membentuk persekutuan pernikahan dengan Chanyu Xiongnu yang disebut perjanjian ''[[heqin]]''.{{sfn|Di Cosmo|2002|pp=192–193}}{{sfn|Yü||1967|pp=9–10}}{{sfn|Morton & Lewis|2005|p=52}} Dengan ditetapkannya ''heqin'' pada tahun 198 SM, pemerintah Han harus membayar upeti berupa [[sutra]], minuman anggur, makanan, atau barang mewah lainnya, dan Gaozu rencananya akan menikahkan putri semata wayangnya dengan chanyu. Namun, melalui perjanjian ini, pemerintah Han sebenarnya bermaksud mengubah gaya hidup nomaden Xiongnu dengan barang-barang mewah dan juga menghasilkan keturunan setengah Tionghoa di keluarga Modu yang kemudian akan berada pada posisi tunduk kepada Tiongkok.{{sfn|Di Cosmo|2002|p=193}}{{sfn|Morton & Lewis|2005|p=52}} Jumlah upeti tahunan yang dijanjikan Gaozu kepada Xiongnu sendiri tidak diketahui. Namun, pada tahun 89 SM, Hulugu Chanyu (狐鹿姑, berkuasa 95–85 SM) meminta agar perjanjian ''heqin'' diperbaharui dengan pembayaran upeti yang dinaikkan menjadi 400.000 L anggur, 100.000 L biji padi-padian, dan 10.000 bungkus sutra, sehingga jumlah yang diminta sebelumnya lebih kecil dari itu.{{sfn|Yü|1986|p=397}}
 
[[File:Kunming Oct 2007 031.jpg|thumb|upright|Bejana kerang dari masa [[Dinasti Han Barat]], disimpan di [[Museum Provinsi Yunnan]], [[Kunming]]. Kerang pernah menjadi mata uang di wilayah Yunnan pada masa itu, sehingga kerang disimpan di bejana perunggu yang dihias.]]
Walaupun perjanjian ini mengakui ''huangdi'' dan chanyu sebagai dua pihak yang berkedudukan setara, kenyataannya Han menjadi pihak yang berkedudukan lebih rendah, karena mereka harus membayar upeti untuk memuaskan Xiongnu yang lebih kuat.{{sfn|Di Cosmo|2002|pp=193–195}} Walaupu Gaozu siap menikahkan putrinya dengan Modu Chanyu, akibat penolakan dari Maharani Lü, Kaisar Gaozu malah mengirim putri kerabatnya untuk dinikahkan. Akan tetapi, pemberian upeti dan pernikahan putri-putri Han dengan chanyu masih belum memuaskan Xiongnu, karena mereka sering menyerang batas utara Han dan melanggar perjanjian tahun 162 SM yang menetapkan [[Tembok Besar Tiongkok]] sebagai batas antara Han dan Xiongnu.{{sfn|Di Cosmo|2002|pp=195–196}}{{sfn|Torday|1997|p=77}}{{sfn|Yü|1967|pp=10–11}}
 
== Keterangan ==