Soetran: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
→‎Gempa Bumi Irian Jaya: Pasca- bentuk terikat; respons kurang cocok diberi akhiran
RianHS (bicara | kontrib)
→‎Gempa Bumi Irian Jaya: Dolar-nya AS kan?
Baris 64:
{{see also|Gempa bumi Papua 1976}}Selama masa pemerintahan Soetran, Provinsi Irian Jaya mengalami dua gempa bumi secara berturut-turut. Gempa bumi pertama, yang terjadi pada tanggal 26 Juni 1976 dan berukuran 7,1 [[Skala richter|Skala Richter]], berlangsung selama seminggu. Akibatnya, 12 kampung besar di [[Lembah Baliem]] dinyatakan hilang. Kecamatan [[Kurima, Yahukimo|Kurima]], [[Okbibab, Pegunungan Bintang|Okbibab]], dan [[Oksibil, Pegunungan Bintang|Oksibil]], yang kesemuanya terletak di [[Kabupaten Jayawijaya]], sepenuhnya hancur oleh gempa bumi. Sampai dengan tanggal 5 Juli 1976, 369 orang ditemukan tewas dan 5.001 orang dinyatakan hilang.<ref name="gempa1">{{cite news|date=17 Juli 1976|title=Ujian Berat Buat Soetran|url=https://majalah.tempo.co/read/nasional/69753/ujian-berat-buat-soetran|work=Tempo|location=[[Jakarta]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20201215073236/https://majalah.tempo.co/read/nasional/69753/ujian-berat-buat-soetran|archive-date=15 Desember 2020|access-date=14 Desember 2020|url-status=live}}</ref>
 
Seusai gempa bumi tersebut, para penyintas dievakuasi dan ditampung dalam kamp pengungsian.<ref>{{cite news|date=10 Juli 1976|title=Sekitar 50.000 Penduduk Jayawijaya Perlu Diungsikan dari Daerah Gempa|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19237922|work=Kompas|archive-url=https://web.archive.org/web/20201215073239/http://www.kompasdata.id/Search/News?ref=http%3A%2F%2Fwww.kompasdata.id%2FSearch%2FNewsDetail%2F19237922|archive-date=2020-12-15|access-date=14 Desember 2020|p=1|url-status=live|dead-url=no|url-access=subscription}}</ref> Seorang pejabat pemerintahan menggambarkan kondisi di kamp pengungsian tersebut sebagaidengan "mengerikan dan menakutkan". Sekretaris Daerah Irian Jaya, Syarifuddin Harahap, mengirimkan sejumlah [[Radiogram (pesan)|radiogram]] kepada departemen dan perusahaan di Irian Jaya dan meminta mereka untuk mengirimkan bantuan. Presiden [[Soeharto]] menanggapinya dengan memerintahkan lembaga pemerintahan untuk membentuk suatu satuan tugas untuk menangani gempa bumi tersebut.<ref>{{cite news|date=7 Juli 1976|title=Presiden Instruksikan: Bentuk Satgas untuk Bantu Korban Gempa Irja * Pemberian Kredit "Candak Kulak" Tanpa Jaminan; Jumlah Uang...|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19461113|work=Kompas|archive-url=https://web.archive.org/web/20201215073248/http://www.kompasdata.id/Search/News?ref=http%3A%2F%2Fwww.kompasdata.id%2FSearch%2FNewsDetail%2F19461113|archive-date=2020-12-15|access-date=14 Desember 2020|p=1|url-status=live|dead-url=no|url-access=subscription}}</ref> Bantuan pertama yang diberikan kepada penyintas yang masih terisolasi dan kelaparan adalah dalam bentukberbentuk karung [[Ubi jalar|ubi]] yang [[Penjatuhan udara|dijatuhkan dari udara]]. Namun, sejumlah karung ubi hancur karena karungnya rapuh. Pada tanggal 3 Juli, pemerintah [[Papua Nugini]] membantu proses [[pencarian dan penyelamatan]] dalam bentuk sebuah pesawat [[Cessna]].<ref name="gempa1" />
 
Soetran terbang ke Jakarta pada tanggal 10 Juli untuk membahas masalah tersebut dengan Presiden Soeharto.<ref>{{cite news|date=3 Juli 1976|title=Gubernur Soetran ke Jakarta untuk Laporkan Gempa di Irja|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19237898|work=Kompas|archive-url=https://web.archive.org/web/20201215073235/http://www.kompasdata.id/Search/News?ref=http%3A%2F%2Fwww.kompasdata.id%2FSearch%2FNewsDetail%2F19237898|archive-date=2020-12-15|access-date=14 Desember 2020|p=1|url-status=live|dead-url=no|url-access=subscription}}</ref> Soeharto memberikan Soetran bantuan sebesar 100 juta rupiah untuk menangani bencana tersebut dan menyatakan gempa bumi tersebut sebagai bencana nasional.<ref>{{cite news|date=12 Juli 1976|title=Gempabumi di Irja Bencana Alam Nasional|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19237898|work=Kompas|archive-url=https://web.archive.org/web/20201215073238/http://www.kompasdata.id/Search/News?ref=http%3A%2F%2Fwww.kompasdata.id%2FSearch%2FNewsDetail%2F19237898|archive-date=2020-12-15|access-date=14 Desember 2020|p=1|url-status=live|dead-url=no|url-access=subscription}}</ref>
Baris 70:
Soetran mengeluhkan kelambatan dari bantuan pemerintah terhadap bencana alam tersebut. Pada tanggal 19 Juli, Soetran menyampaikan ketidakpuasannya dengan penanganan pemerintah pusat terhadap bencana tersebut. Ketidakpuasannya dikarenakan satgas yang dibentuk oleh pemerintah pusat belum juga datang.<ref>{{cite news|date=21 Juli 1976|title=Gubernur Sutran: Lebih Baik Bantuan untuk Korban Gempa di Irja Disampaikan Langsung|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19373282|work=Kompas|archive-url=https://web.archive.org/web/20201215073254/http://www.kompasdata.id/Search/News?ref=http%3A%2F%2Fwww.kompasdata.id%2FSearch%2FNewsDetail%2F19373282|archive-date=2020-12-15|access-date=14 Desember 2020|p=12|url-status=live|dead-url=no|url-access=subscription}}</ref> Dia juga mengatakan bahwa sampai dengan tanggal 19 Juli, baru 2 dokter dan 10 perawat yang tiba di lokasi bencana.<ref>{{cite news|date=22 Juli 1976|title=Tajuk Rencana: Keluhan Gubernur Sutran Mengenai lambatnya bantuan kemanusiaan dari pusat untuk korban gempa di Irja|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19372490|work=Kompas|archive-url=https://web.archive.org/web/20201215073254/http://www.kompasdata.id/Search/News?ref=http%3A%2F%2Fwww.kompasdata.id%2FSearch%2FNewsDetail%2F19372490|archive-date=2020-12-15|access-date=14 Desember 2020|p=4|url-status=live|dead-url=no|url-access=subscription}}</ref> Dalam sebuah pertemuan dengan Soeharto, Soetran juga mengkritisi kurangnya bantuan pesawat dan medis yang diberikan oleh pemerintah pusat.<ref>{{cite news|date=5 Agustus 1976|title=Gubernur Sutran risau:Karena lambannya bantuan pesawat dan dokter|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19461819|work=Kompas|archive-url=https://web.archive.org/web/20201215073250/http://www.kompasdata.id/Search/News?ref=http%3A%2F%2Fwww.kompasdata.id%2FSearch%2FNewsDetail%2F19461819|archive-date=2020-12-15|access-date=14 Desember 2020|p=2|url-status=live|dead-url=no|url-access=subscription}}</ref>
 
Menurut [[Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa|Kantor Koordinasi Urusan Penganggulangan Bencana Perserikatan Bangsa-Bangsa]] (UNDRO), sampai dengan tanggal 30 September, sekitar satu setengah juta dollardolar AS telah diberikan oleh organisasi dari berbagai negara untuk penanganan bencana di Irian Jaya. UNDRO memperkirakan bahwa pemerintah menghabiskan setidaknya 10 ribu dollardolar setiap bulannya untuk penjatuhan ubi dari udara.<ref name="gempa2">{{cite news|date=4 Desember 1976|title=Pindah Atau Tidak?|url=https://majalah.tempo.co/read/daerah/70613/pindah-atau-tidak|work=Tempo|location=[[Jakarta]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20201215073243/https://majalah.tempo.co/read/daerah/70613/pindah-atau-tidak|archive-date=15 Desember 2020|access-date=14 Desember 2020|url-status=live}}</ref>
 
Gempa bumi yang kedua terjadi pada bulan November 1976. Gempa bumi tersebut berdampak pada [[Pegunungan Jayawijaya]], dan sekitar 110 orang tewas akibat gempa tersebut. Gempa bumi yang kedua memiliki skala yang lebih kecil dan menerima lebih sedikit peliputan dari media.<ref name="gempa2" />