Kota Banjarmasin: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 23737156 oleh 36.75.64.39 (bicara)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
PenyuMerah (bicara | kontrib)
Sukadana yang dimaksud adalah kerajaan di Kalimantan yang juga dikenal sebagai Kerajaan Tanjung pura
Baris 101:
Sekitar tahun 1520, [[Patih Masih]] (kepala Kampung Banjar) dan para [[patih]] (kepala kampung) sekitarnya sepakat menjemput Raden Samudera yang bersembunyi di kampung Belandean dan setelah berhasil merebut [[Bandar Muara Bahan]] di [[daerah Bakumpai]], yaitu [[bandar]] perdagangan negara Daha dan memindahkan pusat perdagangan ke pelabuhan '''Bandar''' (dekat muara sungai Kelayan) beserta para penduduk dan pedagang, kemudian menobatkan Raden Samudera menjadi raja dengan gelar Pangeran Samudera. Hal ini menyebabkan peperangan dan terjadi penarikan garis demarkasi dan blokade ekonomi dari pantai terhadap pedalaman.
 
Pangeran Samudera mencari bantuan militer ke berbagai wilayah pesisir Kalimantan, yaitu [[Kintap, Tanah Laut|Kintap]], [[Satui, Tanah Bumbu|Satui]], [[pantai Swarangan|Swarangan]], [[Asam Asam]], [[Laut Pulo]], [[Pamukan]], [[Kesultanan Pasir|Pasir]], [[Kesultanan Kutai|Kutai]], [[Kesultanan Berau|Berau]], [[Karasikan]], [[Tanah Biaju|Biaju]], [[Taman Nasional Sebangau|Sebangau]], [[Mendawai, Katingan|Mendawai]], [[Sampit]], [[Kuala Pembuang|Pembuang]], [[Kerajaan Kotawaringin|Kota Waringin]], [[Kerajaan Tanjungpura|Sukadana]], [[Lawai]] dan [[Kerajaan Sambas|Sambas]].
 
Hal ini untuk menghadapi [[Kerajaan Negara Daha]] yang secara [[militer]] lebih kuat dan penduduknya kala itu lebih padat. Bantuan yang lebih penting adalah bantuan militer dari [[Kesultanan Demak]] yang hanya diberikan kalau raja dan penduduk memeluk Islam. [[Kesultanan Demak]] dan majelis ulama [[Walisanga]] kala itu sedang mempersiapkan aliansi strategis untuk menghadapi kekuatan kolonial [[Portugis]] yang memasuki kepulauan [[Nusantara]] dan sudah menguasai [[Kesultanan Malaka]].