Masjid Namazgah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan Konten
Baris 33:
Pada akhir tahun 2010, Berisha dan ketua [[Partai Sosialis Albania|Partai Sosialis]] [[Edi Rama]] melakukan kampanye untuk pemilihan umum mendatang. Meski keduanya bersebrangan secara politik terkait dengan pembangunan masjid, pada akhirnya pemerintahan Berisha menghibahkan sebidang tanah kepada komunitas [[Muslim]] di [[Albania]]. Sebidang tanah tersebut kemudian disebut alun-alun Namazgah. Hibah tersebut diberikan dengan tujuan untuk pembangunan masjid. Pada saat yang sama, [[Edi Rama]] juga berjanji akan membangunkan komunitas Muslim sebuah masjid, meski demikian [[Islam di Albania|komunitas Muslim Albania]] menolaknya karena klaim atas sebidang tanah sebelumnya belum diselesaikan. Setelah [[Edi Rama]] tidak terpilih dalam pemilu, pengelolaan masjid ini diambil alih oleh Wali Kota [[Lulzim Basha]].<ref>{{Cite book|date=2012|url=https://www.worldcat.org/oclc/816041473|title=Yearbook of Muslims in Europe. Volume 4|location=Leiden|publisher=Brill|isbn=978-90-04-23449-9|others=Jørgen S. Nielsen|oclc=816041473}}</ref>
 
Pada 10 November 2011, pemerintah membentuk sebuah komisi untuk pembangunan masjid. [[IslamKomunitas diMuslim Albania|Komunitas Muslim]] mengusulkan agar masjid dibangun di alun-alun Namazgah. Pada 20 Maret 2012, Basha mengumumkan bahwa masjid ini akan dibangun di alun-alun Namazgah. Pada April 2012, [[Selim Muca]] mendesak pemerintah agar segera mengagendakan [[peletakan batu pertama]] masjid ini. Pada 25 Oktober, Basha meyakinkan Muca bahwa sengketa kepemilikan tanah akan segera diselesaikan, dan pembangunan masjid ini akan segera dimulai. Meski demikian, hingga akhir tahun 2012 rencana pembangunan tersebut tidak kunjung direalisasikan.<ref>{{Cite book|date=2013|url=https://www.worldcat.org/oclc/860908659|title=Yearbook of Muslims in Europe. Volume 5|location=Leiden|isbn=978-90-04-25586-9|others=Jørgen S. Nielsen|oclc=860908659}}</ref>[[File:Great-Mosque-of-Tirana-2018.jpg|thumb|Wajah Masjid Namazgah dari atas.]]
Pembangunan masjid ini dianggap perlu, karena tercatat di [[Tirana]] hanya ada 8 [[masjid]] di kota tersebut, berkurang dari total 28 masjid pada tahun 1967. Pada setiap hari raya Islam (seperti [[Idulfitri|Idul Fitri]] atau [[Iduladha|Idul Adha]]), [[Alun-Alun Skanderbeg|Alun-alun Skanderbeg]] selalu dipenuhi oleh [[jemaah]]. Hal ini desebabkan karena [[Masjid Et'hem Bey|Masjid Ethem Bey]], masjid di dekat alun-alun tersebut, hanya berkapasitas 60 [[jemaah]].<ref name=":1" /> Sering kali hujan membuat [[Salat Jumat]] tidak memungkinkan untuk dilaksanakan di tempat tersebut.<ref name=":1">{{cite web|author=Nadia Pantel|date=January 2, 2015|title=Balancieren in Tirana|url=http://jetzt.sueddeutsche.de/texte/anzeigen/590804/Balancieren-in-Tirana|work=jetzt.de – [[Süddeutsche Zeitung]]|access-date=January 4, 2015}}</ref>