Utilitarianisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 14:
 
=== Masa pra-modern ===
Pentingnya [[kebahagiaan]] sebagai tujuan akhir bagi manusia telah lama diakui. Bentuk-bentuk [[hedonisme]] telah dikemukakan oleh [[Aristippos|Aristippus]] dan [[Epikuros|Epicurus]]; [[Aristoteles]] berpendapat bahwa ''[[Eudamonia|eudaimonia]]'' adalah kebaikan manusia yang tertinggi; dan [[Agustinus dari Hippo|Agustinus]] menulis bahwa "semua orang setuju dalam menginginkan tujuan yang terakhir, yaitu kebahagiaan." Kebahagiaan juga didiskusikan secara mendalam oleh [[Thomas Aquinas]], dalam bukunya ''[[Summa Theologiae|Summa Theologica]]''.<ref>{{Cite web|title=SUMMA THEOLOGICA: Man's last end (Prima Secundae Partis, Q. 1)|url=http://www.newadvent.org/summa/2001.htm|website=newadvent.org}}</ref><ref>{{Cite web|title=SUMMA THEOLOGICA: Things in which man's happiness consists (Prima Secundae Partis, Q. 2)|url=http://www.newadvent.org/summa/2002.htm|website=newadvent.org}}</ref><ref>{{Cite web|title=SUMMA THEOLOGICA: What is happiness (Prima Secundae Partis, Q. 3)|url=http://www.newadvent.org/summa/2003.htm|website=newadvent.org}}</ref><ref>{{Cite web|title=SUMMA THEOLOGICA: Things that are required for happiness (Prima Secundae Partis, Q. 4)|url=http://www.newadvent.org/summa/2004.htm|website=newadvent.org}}</ref><ref>{{Cite web|title=SUMMA THEOLOGICA: The attainment of happiness (Prima Secundae Partis, Q. 5)|url=http://www.newadvent.org/summa/2005.htm|website=newadvent.org}}</ref> Sementara itu, di India abad pertengahan, filsuf India abad ke-8 [[Shantideva]] adalah salah satu pendukung utilitarianisme paling awal. Dia menulis bahwa kita harus "menghentikan semua rasa sakit dan penderitaan semua makhluk hidup yang ada sekarang dan di masa depan, dan menghasilkan semua kesenangan dan kebahagiaan di masa sekarang dan di masa depan."<ref>Goodman, Charles. 2016. [https://plato.stanford.edu/entries/shantideva/ "Śāntideva"], Stanford Encyclopedia of Philosophy. Retrieved 31 August 2020.</ref>
 
Bentuk-bentuk [[konsekuensialisme]] juga telah ada di dunia kuno dan abad pertengahan, seperti [[konsekuensialisme negara]] [[Mohisme]] atau filsafat politik [[Niccolò Machiavelli]]. Konsekuensialisme Mohist menganjurkan kebaikan moral [[Komunitarianisme|komunitarian]], termasuk [[stabilitas politik]], [[Pertumbuhan penduduk|pertumbuhan populasi]], dan [[Kesejahteraan|kekayaan]], tetapi tidak mendukung gagasan utilitarian untuk memaksimalkan kebahagiaan individu.<ref name="Fraser">{{Cite book|last=Fraser|first=Chris|year=2011|url=https://books.google.com/books?id=F06FKmKKIXwC&pg=PA62|title=The Oxford Handbook of World Philosophy|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-532899-8|page=62}}</ref>
 
=== Abad ke-18 ===