Hepatitis C: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
JThorneBOT (bicara | kontrib)
→‎Pranala luar: clean up, removed: {{Link FA|ro}}
Direct Acting Antiviral
Baris 18:
Seseorang terutama terkena hepatitis C melalui kontak darah, penggunaan narkoba suntik, peralatan medis yang tidak steril, dan transfusi darah. Sekira 130–170 juta orang di dunia menderita hepatitis C. Para ilmuwan mulai meneliti HCV pada tahun 1970-an, dan memastikan keberadaan virus tersebut pada tahun 1989.<ref name="pmid19781804">{{cite journal |author=Houghton M |title=The long and winding road leading to the identification of the hepatitis C virus |journal=Journal of Hepatology |volume=51 |issue=5 |pages=939–48 |year=2009|month=November |pmid=19781804 |doi=10.1016/j.jhep.2009.08.004 |url=}}</ref> Virus ini tidak diketahui menyebabkan penyakit pada hewan lain.
 
PeginterferonSuntikan interferon dan kapsul ribavirin yang dapat dikombinasikan merupakan obat-obatan standar untuk HCV di Indonesia. AntaraMemerlukan 50waktu 6 bulan pengobatan (HCV saja tanpa adanya HIV) dengan biaya Rp 60 Juta, tetapi dapat diperpanjang menjadi setahun. Sebenarnya ada obat baru yang disebut Direct Acting Antiviral (DDA) yang obat generiknya hanya Rp 14 Juta untuk pengobatan hanya tiga bulan saja, tetapi sayangnya obat generik ini belum ada di Indonesia, sedangkan obat patennya mencapai Rp 800 Juta hingga Rp 1 Milyar. Dari 100 pasien, setelah 15-20 tahun, maka 5-80%10 pasien akan mengalami sirosis hati dan 2-5 pasien akan mengalami kanker hati atau gagal hati. Jadi cukup banyak yang diobatidapat sembuh, tetapi pengidap HCV di Indonesia saat ini diperkirakan mencapai 3-4 Juta orang.<ref>{{cite web |url=http://wartakota.tribunnews.com/2015/07/24/akibat-hepatitis-c |title=Akibat Hepatitis C |author=Andy Pribadi |date=24 Juli 2015}}</ref> Pasien dengan sirosis atau kanker hati mungkin memerlukan transplantasi hati, namun biasanya virus muncul kembali setelah transplantasi.<ref name=NEJM2011/> Tidak ada vaksin untuk hepatitis C.
{{TOC limit|3}}