Ritus Romawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa , - di Masa + pada Masa )
Mhmmd NurIrfan (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Baris 8:
 
=== Pendapat Adrian Fortescue mengenai antikuitas Ritus Romawi ===
Dalam membandingkan Ritus Romawi dengan ritus-ritus Timur, sarjana liturgi terkenal Adrian Fortescue berpendapat: "Tak satu pun Ritus Timur yang masih digunakan sekarang ini yang sama tuanya dengan Ritus Romawi"; dan secara puitis dia menyatakan bahwa "Misa [Romawi] berasal, tanpa perubahan berarti, dari masa ketika Misa pertama kalinya dikembangkan dari [[liturgi]] purba. Misa masih meguarkan aroma liturgi itu, yang berasal dari zaman Kaisar masih menguasai dunia dan menyangka dapat melenyapkan iman akan Kristus, manakala para bapa kita berhimpun sebelum fajar menyingsing dan menyanyikan himne bagi Kristus seperti kepada Allah. Hasil akhir dari penelitian kita adalah bahwasanya, meskipun ada masalah-masalah yang tak terpecahkan, dan adanya perubahan-perubahan mutakhir, tak ada dalam dunia Kristen ritus lain yang begitu luhur."''<ref>Fr. Adrian Fortescue, ''Misa: Sebuah studi mengenai Liturgi Romawi'', s.l., 1912, p. 213</ref>
 
Adrian Fortescue tidak menyangkal bahwa Ritus Romawi mengalami perubahan-perubahan mendalam sejalan dengan perkembangannya. Dalam tulisannya mengenai ''Liturgi Misa'' pada ''Catholic Encyclopedia'',<ref>Catholic Encyclopedia, ''Liturgy of the Mass'', [http://www.newadvent.org/cathen/09790b.htm]</ref> dia menunjukkan bahwa bentuk paling awal dari Ritus Romawi, seperti yang tertulis dalam catatan peninggalan [[Yustinus Martir]] dari abad ke-2, berciri Timur, sedangkan kitab-kitab ''Sacramentarium'' karya Paus Leo dan Paus Gelasius, dari sekitar abad ke-6, "praktis memperlihatkan kepada kita Misa Romawi kita saat ini." Pada rentang waktu antara keduanya terdapat apa yang disebut Fortescue sebagai "suatu perubahan radikal". Dia mengutip teori dari A. Baumstark bahwa "Hanc Igitur", "Quam oblationem", "Supra quæ" dan "Supplices", serta daftar [[santo|orang-orang kudus]] dalam "Nobis quoque" ditambahkan ke dalam [[Kanon Misa]] Romawi di bawah "campuran pengaruh dari [[Ritus Antiokhia|Antiokhia]] dan [[Ritus Aleksandria|Aleksandria]]", Dan bahwa "[[Paus Leo I|St. Leo I]] yang mulai melakukan perubahan-perubahan tersebut; [[Paus Gregorius I|Gregorius I]] merampungkan prosesnya dan akhirnya mereka-ulang Kanon Misa dalam bentuknya yang ada sekarang."