Gongmin dari Goryeo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Gongmin dari Goryeo
Baris 16:
[[Berkas:Cheonsandaeryeopdo.jpg|thumb|280px|"Berburu di Gunung Langit," sebuah lukisan oleh Raja Gongmin.]]
 
'''Raja Gongmin''' (1330–1374) bertahktabertakhta di [[Goryeo]], [[Korea]] dari tahun 1351 sampai tahun 1374.
 
Ia merupakan putra kedua [[Chungsuk dari Goryeo|Raja Chungsuk]]. Sebagai tambahan atas berbagai nama Koreanya (lihat kanan), ia memiliki nama Mongolia Bayàn Temür (伯顔帖木兒).
 
== Latar Belakang ==
Goryeo bergantung pada Mongol, [[Dinasti Yuan]] sejak serangan Mongol di Korea. Dimulai dengan Raja [[Chungnyeol dari Goryeo|Chungnyeol]], para pemimpin Korea berikutnya menikahi putri-putri Mongol dan dikirim ke istana Yuan, efektifnya, sebagai tawanan. Atas tradisi ini, Raja Gongmin tingal selama bertahun-tahun di istana Yuan sejak ia dikirimkan kesana pada tahun 1341, sebelum ia naik tahktatakhta. Ia menikahi putri Mongol [[Ratu Indeok dari Goryeo|Putri Noguk]] (노국대장공주, 魯國大長公主). Namun di pertengahan abad ke-14 Yuan mulai ambruk dan tak lama kemudian digantikan oleh [[Dinasti Ming]] pada tahun 1368.
 
== Kehidupan pribadi dan politik ==
Dengan disintegrasi Yuan, yang telah mendominasi [[Semenanjung Korea]] sejak serangan Mongol di Korea pada tahun 1238, Gongmin memulai usahanya untuk pemerintahan Goryeo. Kegiatan pertamanya adalah menyingkirkan seluruh bangsawan pro-Mongol dan pejabat militer dari posisi mereka. Orang-orang yang dipecat itu membuat sebuah faksi untuk melancarkan kudeta melawan raja yang berhasil digagalkan. Pejabat tinggi [[Jo Il-shin]] bahkan mencoba untuk mengambil alih pemerintahan, namun pemberontakan ini berhasil diredakan oleh Jenderal [[Choe Yeong]].
 
Selama invasi Mongol di antara tahun 1250 dan 1270, Mongol telah mencaplok provinsi utara Korea dan menyatukan mereka kedalam kerajaannya sebagai [[Hamgyong Selatan|Ssangseong]] (쌍성총관부, 雙城摠管府) dan [[Pyongan Utara|Dongnyeong]] (동녕부, 東寧府). Pada tahun 1356, pasukan Goryeo merebut kembali provinsi-provinsi tersebut sebagian berkat penghianatan [[Yi Ja-chun]], seorang pejabat kecil yang melayani Mongol di Ssangseong, dan putranya [[Taejo dari Joseon|Yi Seonggye]]. Sebagai tambahan, Jenderal Yi Seonggye dan Jenderal [[Ji Yongsu]] memimpin sebuah kampanye ke [[Liaoyang]].
 
Masalah dalam negeri kedua adalah masalah kepemilikan tanah. Hibah sistem tanah telah dirusak, dan Mongol mengutamakan para pejabat, bersama dengan beberapa aristokrasi, memiliki sebagian besar tanah pertanian, yang dikerjakan oleh petani sewaan dan tukang gadai. Namun Raja Gongmin berusaha mereformasi tanah tersebut sesuai dengan oposisi dan berdalih dari para pejabat yang seharusnya melakukan reformasi tersebut, karena mereka adalah pemilik dari tanah mereka sendiri.