One Day at HorrorLand: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
JThorneBOT (bicara | kontrib)
clean up, removed: {{Link GA|en}}
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k →‎Plot: ejaan, replaced: sekedar → sekadar
Baris 6:
Meski belum tahu bagaimana keadaannya, Lizzy dan Luke memaksa orangtua mereka pergi ke sana. Karena merasa tak mungkin akan menemukan Zoo Garden Theme Park, akhirnya ayahnya mengalah dan menyetir mobil ke HorrorLand, sesuai dengan arah yang ditunjukkan monster tadi. Tibalah mereka di sebuah taman hiburan raksasa bernuansa horor di mana semua pegawainya mengenakan kostum monster dan dinamakan Horror. Namun baru mereka turun dan hendak memulai bersenang-senang, tiba-tiba mobil mereka meledak. Ayah Lizzy, yang kaget bercampur marah, tentu saja merasa tak mungkin bisa menikmati taman itu, dan akhirnya pergi bersama istrinya untuk mencari telepon guna mendapat mobil untuk mengantar mereka pulang. Mau tak mau Lizzy, Luke, dan Clay ditinggal bertiga saja di sana selama ayah mereka mencari telepon.
 
Ketiganya memulai petualangan mereka di taman horor itu. Di sana mereka melihat papan-papan berbunyi peringatan yang mengerikan. Tak hanya itu, para Horror juga sering membisikkan kata-kata yang menakutkan. Lizzy, Luke, dan Clay menganggap semua itu hanya gurauan yang disesuaikan dengan tema taman tersebut. Namun Lizzy mulai merasakan bahwa semua wahana yang ada di sana bukan sekedarsekadar permainan. Dimulai saat setelah mereka mencoba Seluncuran Ajal, Clay mendadak menghilang. Seorang Horror memberitahukan bahwa Clay telah memilih salah satu seluncuran yang ternyata Seluncuran Ajal dan tengah meluncur menuju ajalnya. Karena terjebak kebingungan apakah Horror itu serius atau bercanda, akhirnya Luke dan Lizzy memutuskan untuk menyusul Clay menaiki Seluncuran Ajal. Di sana mereka meluncur lama sekali, rasanya seperti tak pernah berhenti. Mereka juga terkena sarang labah-labah dan nyaris terbakar oleh api yang ternyata palsu. Akhirnya mereka keluar dan menemukan Clay.
 
Kengerian tak hanya berhenti sampai di situ. Ketika berusaha mencari Luke dan Clay di Rumah Cermin, Lizzy tersesat dan kepalanya berkali-kali terantuk. Saat akhirnya ia menemukan Luke dan Clay di ruangan kaca, ia terhenti saat menyadari mereka bertiga masing-masing berada di ruangan yang berlainan. Saat mereka kebingungam encari jalan keluar, dinding di ruangan kaca itu mulai bergerak merapat. Semakin rapat dan semakin rapat, sampai ketika Lizzy menyadari dirinya hendak digepengkan, lantai di bawah mereka jatuh dan mereka kembali keluar dari Rumah Cermin.