Elizabeta dari Bosnia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Baris 44:
 
Sang raja yang lemah karena penyakitnya, menjadi semakin kurang aktif di dalam tahun-tahun terakhir pemerintahannya, mengabdikan sejumlah besar waktunya dengan berdoa, begitu pula dengan ibundanya yang berusia senja, yang kembali dari Polandia 1374. Keadaan ini mengijinkan Elizabeta untuk mengambil peranan yang lebih penting di istana, pengaruhnya menjadi meningkat sejak ia memberikan ahli waris suaminya. Tampaknya mahkota-mahkota itu akan diserahkan kepada salah satu putri Elizabeta yang masih bocah pada tahun 1374, hak-hak mereka telah ditegaskan.<ref name="Engel, 188"/> Di belakang layar, Elizabeta mulai memastikan bahwa suksesi akan sehalus mungkin dengan perubahan perlahan-lahan namun menetukan di dalam personil pemerintah. Baron-baron yang suka berperang dan buta huruf secara bertahap digantikan oleh sekelompok kecil bangsawan yang unggul di dalam keterampilan profesional mereka namun tidak membedakan kelahiran atau kemampuan militer. [[Palatin Hongaria|Palatin]] [[Garai I Miklós]] memimpin pergerakan tersebut dan menikmati dukungan penuh ratu, dan kekuasaan mereka akhirnya menjadi hampir tak terbatas.<ref name="Engel, 188"/>
 
==Menjanda dan sebagai pemangku takhta==
[[File:Louis's kingdoms and his vassal territories.png|thumb|right|alt=Map of Eastern and Southeast Europe|Sebuah peta dari wilayah-wilayah yang diperintah Lajos]]
Lajos meninggal pada tanggal 10 September 1382, dengan Elizabeta dan putri-putri mereka berada di sampingnya.<ref name="Gromada & Halecki, 75">Gromada & Halecki, 75.</ref> Elizabeta yang kini menjadi ratu janda memahkotai Maria [[Penobatan monarki Hongaria|sebagai "Raja" Hongaria]] tujuh hari kemudian. Halecki percaya bahwa alasan di balik Elizabeta yang tergesa-gesa dan gelar maskulin Maria adalah keinginan ratu janda untuk mengasingkan Sigismund, calon menantunya, dari pemerintahan.<ref name="Gromada & Halecki, 97">Gromada & Halecki, 97.</ref> Dengan bertindak sebagai pemangku takhta untuk raja yang berusia sebelas tahun, Elizabeta mengangkat Garai sebagai kepala penasehatnya. Pemerintahannya tidak damai. Istana kerajaan merasa puas dengan pengaturan tersebut, namun para bangsawan Hongaria tidak bersedia tunduk kepada seorang wanita dan keberatan dengan penobatan Maria, dan bersikeras bahwa ahli waris sah dari takhta tersebut adalah [[Carlo III dari Napoli|Raja Carlo III]], satu-satunya keturunan Angevin yang tersisa. Carlo pada saat itu tidak dapat menuntut takhta Maria karena kekuasaannya sendiri terancam oleh [[Louis I dari Anjou|Adipati Louis&nbsp;I dari Anjou]].<ref name="Engel, 195"/>
 
Yang pertama memberontak terhadap Elizabeta, pada tahun 1383, adalah [[Ivan dari Paližne]], Ksatria asal Kroasia. Sejarahwan [[John Van Antwerp Fine Jr.]] menyatakan bahwa Ksatria tersebut "tampaknya sangat menentang" pada kebijakan sentralisasi yang diterapkan suaminya. Sepupunya Tvrtko juga memutuskan untuk ambil keuntungan dari kematian Lajos dan ketidakpopuleran Elizabeta dengan mencoba untuk memulihkan wilayahnya yang hilang dari Raja di tahun 1357. Tvrtko dan Ivan membentuk aliansi menentang Elizabeta, namun mereka akhirnya dikalahkan oleh pasukannya, dengan Ivan yang terpaksa melarikan diri ke Bosnia.<ref name="Van Antwerp Fine, 395"/>
 
===Suksesi Polandia===
Meskipun Lajos telah menunjuk Maria sebagai ahli waris kerajaannya, para bangsawan Polandia mencari cara untuk mengakhiri [[Uni personal]] [[Penyatuan Hongaria dan Polandia|penyatuan dengan Hongaria]], yang tidak sudi untuk mengakui Maria dan tunangannya Sigismund sebagai penguasa mereka.<ref name="Goodman, 208"/> Mereka akan menerima Maria jika ia pindah ke [[Kraków]] dan memerintah kerajaan-kerajaan tersebut dari sana daripada di Hongaria, memerintah menurut saran mereka daripada dari bangsawan Hongaria dan menikah dengan seorang pangeran pilihan mereka. Niat mereka bagaimanapun tidak sesuai dengan Elizabeta karena iapun harus pindah ke Kraków, dimana orang yang setia kepadanya sedikit dan ia tidak dapat menegakkan kehendaknya sendiri. Elizabeta juga menyadari kesulitan ibu mertuanya yang dihadapinya ketika ia menjadi pemangku takhta di Polandia, yang berakhir dengan ratu tua terpaksa melarikan diri dari negaranya sendiri.<ref name="Varga, 75"/>
 
Sebuah kesepakatan dicapai di antara Elizabeta dan delegasi Polandia di [[Sieradz]] pada tanggal 26 Februari 1383.<ref name="Przybyszewski, 7"/> Ibu suri kemudian mengusulkan putri bungsunya Hedvig sebagai ahli waris Lajos di Polandia,<ref name="Varga, 75"/><ref name="Gromada & Halecki, 101"/> dan membebaskan para bangsawan Polandia dari sumpah setia mereka tahun 1382 kepada Maria dan Sigismund.<ref name="Przybyszewski, 7"/><ref name="Gromada & Halecki, 101"/> Ia setuju untuk mengirim Hedvig untuk dimahkotai di Kraków namun meminta agar, memandang usianya, ia akan menghabiskan tiga tahun di Buda mengikuti upacara. Polandia terjerat di dalam [[Perang Sipil Polandia Besar|perang sipil berdarah]], yang awalnya mengakui pada kondisi, namun segera tidak dapat menerima raja mereka tinggal di luar negeri begitu lama. Pada pertemuan kedua di Sieradz, yang diselenggarakan pada tanggal 28 Maret, mereka memikirkan untuk menawarkan mahkota kepada kerabat jauh Hedvig, [[Siemowit IV dari Masovia|Adipati Siemowit&nbsp;IV]].<ref name="Gromada & Halecki, 101"/> Mereka akhirnya memilih untuk tidak melaksanakannya, namun pada pertemuan ketiga di Sieradz, pada tanggal 16 Juni, Siemowit sendiri memutuskan untuk menuntut mahkota. Elizabeta menjawabnya dengan pasukan sejumlah 12,000 orang menghancurkan Masovia di bulan Agustus, dan memaksanya untuk menyerah.<ref name="Przybyszewski, 8"/> Sementara itu, ia menyadari bahwa ia tidak dapat mengharapkan para bangsawan untuk menerima permintaannya dan memutuskan untuk menunda keberangkatan Hedvig. Meskipun Polandia menuntut berkepanjangan untuk mempercepat kedatangannya, Hedvig tidak pindah ke Kraków sampai pada akhir Agustus 1384.<ref name="Przybyszewski, 97"/> Ia dimahkotai pada tanggal 16 Oktober 1384.<ref name="Goodman, 221"/><ref name="Gromada & Halecki, 109"/> Tidak ada pemangku takhta yang ditunjuk, dan monarki yang berusia sepuluh tahun itu menjalankan otoritasnya menurut nasehat [[Magnate Polandia dan Lituania|magnate]] Kraków.<ref name="Przybyszewski, 10"/> Elizabeta tidak pernah melihatnya lagi.<ref name="Gromada & Halecki, 85"/>
 
Pada tahun 1385, Elizabeta menerima delegasi resmi [[Daftar Penguasa Lituania|Adipati Agung]] [[Władysław II Jagiełło]] dari [[Keharyapatihan Lithuania|Lithuania]], yang berhasrat untuk memperistri Hedvig. Di dalam [[Union Kreva]], Jagiełło berjanji untuk membayar kompensasi kepada Wilhelm dari Austria atas nama Elizabeta dan meminta agar Elizabeta, sebagai janda Raja Lajos dan ahli waris Polandia sebagai cicit perempuan Raja Władysław I (yang namanya Jagiełło diambil setelah ia dibaptis), dengan sah mengadopsinya sebagai anak untuk memberinya hak atas mahkota Polandia setelah kematian Hedvig.<ref name="mckitterick"/><ref name="Lietuvos"/> Pernikahan tersebut dilangsungkan pada tahun 1386.<ref name="Goodman, 221"/>
 
===Pernikahan Maria===
Tunangan Maria, Sigismund dan suadaranya [[Wenceslaus IV dari Bohemia|Wenceslaus IV]], Raja Jerman dan Bohemia, juga menentang Elizabeta dan Garai. Ratu janda dan Palatin, di sisi lain tidak antusias dengan Sigismund sebagai rekan-pemimpin Maria. Baik Sigismund dan Carlo berencana untuk menyerang Hongaria; yang pertama bermaksud untuk menikahi Maria dan menajdi rekan-pemimpin sedangkan yang kedua bermaksud untuk menggulingkannya. Elizabeta bertekad untuk mencegah keduanya dan pada tahun 1384, ia mulai menegosiasikan pernikahan Maria dengan Louis dari Perancis, meskipun terlibat dengan pertunangan putrinya dengan Sigismund. Jika perjodohan ini dibuat setelah kematian Katalin di tahun 1378, [[Skisma Barat]] akan menimbulkan masalah, dengan Perancis yang mengakui [[Anti-Paus Klemens VII]] sebagai paus dan Hongaria menerima [[Paus Urbanus VI]]. Namun Elizabeta mati-matian menghindari serangan pada tahun 1384 dan tidak ingin membiarkan Skisma berada di antara negosiasi-negosiasi dengan Perancis. Klemens VII mengeluarkan dispensasi untuk membatalkan perjodohan Maria dan Sigismund, dan pernikahannya dengan Louis melalui wali diselenggarakan pada bulan April 1385, namun pernikahan tersebut diakui oleh para bangsawan Hongaria yang membela Urbanus VI.<ref name="Goodman, 222"/>
 
Rencana Elizabeta untuk menikahkan Maria dengan Louis dari Perancis memecah istana. [[Wangsa Lacković|Lackfi]], kepala perbendaharaan [[Zámbó Miklós]] dan kepala istana [[Miklós Szécsi]] terang-terangan menentangnya dan meninggalkan kesetiaan mereka kepada ratu janda di bulan Agustus, yang mengakibatkannya merampas semua kantor mereka dan menggantikan mereka dengan partai Garai. Kerajaan itu diambang perang saudara ketika Carlo memutuskan untuk menyerang, yang didorong oleh [[Ivan Horvat]] dan saudaranya [[Pavao Horvat]]. Kedatangan Carlo memaksa Elizabeta untuk meninggalkan ide pernikahan Perancis. Sedangkan utusan-utusannya di Paris mempersiapkan perjalanan Louis, Elizabeta datang untuk berdamai dengan lawannya dan menunjuk Szécsi sebagai palatin yang baru.<ref name="Engel, 196"/>
[[File:Elizabeth and Mary of Hungary at the tomb of Louis the Great.jpg|thumb|alt=Young woman crying at a tomb with her mother standing above her|Elizabeta dan Maria yang sedang berkabung di atas pusara Lajos pada saat penobatan Carlo, dilukis oleh [[Sándor Liezen-Mayer]] tahun 1864]]
Empat bulan setelah menikah melalui wali dengan Louis, Sigismund memasuki Hongaria dan menikahi Maria, namun rekonsiliasi di antara fraksi-fraksi ternyata terlambat untuk mencegah serangan Carlo. Sigismund melarikan diri ke istana saudaranya di [[Praha]] pada musim gugur tahun 1385.<ref name="Engel, 196"/>
 
===Deposisi dan restorasi===
Kedatangan Carlo dipersiapkan dengan baik. Ia ditemani oleh pendukung Hongaria dan Elizabeta tidak mampu menggerakkan pasukan untuk melawannya atau mencegahnya dari mengadakan pertemuan [[Parlemen Hongaria|parlemen]], dimana ia memperoleh dukungan yang luar biasa. Maria dipaksa untuk turun takhta, dan membuka jalan bagi Carlo untuk dinobatkan sebagai raja pada tanggal 31 Desember 1385.<ref name="Engel, 196"/> Elizabeta dari Maria dipaksa untuk menghadiri upacara<ref name="Grierson, 236"/> dan bersumpah setia kepadanya.<ref name="Gromada & Halecki, 146"/>
 
Kehilangan kekuasaan, Elizabeta berpura-pura ramah dengan Carlo ketika rombongannya berada di istana, namun ketika para pendukungnya telah kembali ke rumah mereka masing-masing, ia ditinggalkan tak berdaya.<ref name="Engel, 198"/> Ia dengan cepat bertindak dengan mengundangnya untuk mengunjungi Maria di [[Istana Buda]]. Setelah tiba disana pada tanggal 7 Februari 1386, Elizabeta membuat Carlo ditusuk di apartemennya dan dihadapannya. Ia dibawa ke Visegrád, dimana ia meninggal pada tanggal 24 Februari.<ref name="Grierson, 236"/><ref name="Engel, 198"/>
 
Setelah mahkota dikembalikan ke tangan putrinya, Elizabeta segera memberikan penghargaan bagi mereka yang membantunya, dengan memberikan sebuah kastil di [[Jelenec|Gimes]] kepada [[Blaise Forgách]], yang telah menusuk dan melukai Carlo. Pada bulan April, Sigismund dibawa ke Hongaria oleh saudaranya Wenceslaus dan ratu-ratu ditekan untuk menerimanya sebagai rekan-pemimpin Maria oleh [[Traktat Győr (1386)|Traktat Győr]].<ref name="Engel, 198"/> Dengan membuat Carlo terbunuh tidak membantu Elizabeta sebanyak yang ia harapkan karena para pendukung Carlo segera mengakui putranya, [[Ladislao dari Napoli|Ladislao]] sebagai ahli waris<ref name="Van Antwerp Fine, 397"/> dan melarikan diri ke [[Zagreb]]. Uskup Pavao menggadaikan harta gereja untuk mengumpulkan pasukan menentang ratu-ratu.<ref name="Šišić, 50">Šišić, 50.</ref>
 
==Warisan==