Serangan lintas perbatasan di Sabah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Keamanan sosial: clean up, replaced: akte → akta using AWB
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Baris 188:
Jumlah ongkos besar telah dikeluarkan untuk pemeliharaan kehidupan imigran ilegal Filipina dan jumlah ini belum dibayar sampai saat ini meskipun upaya untuk mendapatkan kembali uang. Departemen Kesehatan Sabah mengatakan bahwa penyakit berbahaya dari imigran ini semakin menular sehingga membutuhkan lebih banyak pengeluaran ongkos, serta keperluan dana lebih bagi mengakomodasi logistik seperti petugas medis dan lain-lain.<ref>{{cite web|url=http://www.nst.com.my/node/58884|title=RCI: Large amount spent on food, education, healthcare of illegal immigrants.|publisher=New Straits Times|date=3 Desember 2014|accessdate=3 Desember 2014}}</ref> Anggota Majelis bagi bagian Kiulu, Sabah, [[Joniston Bangkuai]] menunjukkan pandangan yang sama mengenai isu imigran ilegal Filipina ini. Dia mengatakan;
 
{{quote|Warga ilegal Filipina ini datang ke sini untuk mencari penghidupan. Mereka datang untuk mencari pekerjaan, tapitetapi sekarang mereka semakin bertambah, dengan beberapa perempuan mereka melahirkan sebanyak 10 orang anak, tetapi mereka tidak mengurus anak mereka dengan baik.<ref>{{cite web|url=http://www.themalaymailonline.com/malaysia/article/illegal-immigrants-crime-shattering-peace-in-sabahs-villages-state-reps-say|title=Illegal immigrants, crime shattering peace in Sabah’s villages, state reps say|author=Julia Chan|publisher=[[The Malay Mail]]|date=10 November 2014|accessdate=11 November 2014}}</ref>|[[Joniston Bangkuai]], Anggota Majelis bagi bagian Kiulu, Sabah.}}
 
Direktur Departemen Pendaftaran Nasional Sabah (NRD), [[Ismail Ahmad]] telah menjelaskan bahwa penerbitan sertifikat kelahiran tidak membuat anak-anak tanpa kewarganegaraan ini menjadi warga Malaysia atau warga Sabah kerana sertifikat ini akan hanya digunakan untuk merekam dan memantau perkembangan mereka untuk menunjukkan bahwa anak-anak ini lahir di Sabah.<ref>{{cite web|url=http://www.nst.com.my/node/49464|title=Birth certificates issued to Sabah born foreign children do not make them Malaysians|author=Avila Geraldine|publisher=New Straits Times|date=4 November 2014|accessdate=8 November 2014}}</ref> Selain itu, tes [[Asam deoksiribonukleat|DNA]] sekarang antara metode yang digunakan untuk memastikan hanya warga asli dikeluarkan dengan akta kelahiran Malaysia jika mereka terlambat mengajukan pendaftaran kelahiran.<ref>{{cite web|url=http://www.thestar.com.my/News/Nation/2014/11/06/DNA-tests-to-verify-citizenship-Dept-Method-will-help-certify-genuine-Malaysians-in-late-birth-regis/|title=DNA tests to help certify genuine Malaysians in late birth registrations|author=Ruben Sario|publisher=The Star|date=6 November 2014|accessdate=8 November 2014}}</ref> Setelah beberapa diskusi, [[Kabinet Malaysia]] kemudian memutuskan untuk hanya memberikan dokumen kelahiran khusus bukan akta kelahiran sebagaimana diumumkan oleh Perdana Menteri Malaysia, [[Najib Razak]].<ref>{{cite web|url=http://www.thestar.com.my/News/Nation/2014/11/16/Najib-Birth-Document-Sabah/|title=Najib: Children of stateless individuals born in Sabah to get special birth document|author1=Ruben Sario|author2=Stephanie Lee|publisher=The Star|date=16 November 2014|accessdate=17 November 2014}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.thestar.com.my/News/Nation/2014/11/17/No-auto-citizenshipwith-birth-document/|title=Najib: Form is visually different from certificate|author=Stephanie Lee|publisher=The Star|date=17 November 2014|accessdate=17 November 2014}}</ref>
Baris 196:
Kebanyakan pemimpin [[Organisasi Nasional Melayu Bersatu]] (UMNO) di Sabah memuji langkah-langkah drastis yang diumumkan oleh Ketua Menteri Sabah [[Musa Aman]] untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh imigran ilegal.<ref>{{cite web|url=http://www.dailyexpress.com.my/news.cfm?NewsID=95061|title=Leaders laud new measures on illegals|publisher=Daily Express|date=14 Desember 2014|accessdate=15 Desember 2014}}</ref> Namun, mantan anggota parlemen partai UPKO, [[Wilfred Bumburing]] mengingatkan anggota [[Barisan Nasional]] (BN) tidak harus mengambil kredit mendirikan Komisi Penyelidikan (RCI) karena ia cuma didirikan setelah banyak tekanan dari penduduk asli Sabah.<ref>{{cite web|url=http://www.dailyexpress.com.my/news.cfm?NewsID=95049|title=RCI only after much pressure from the people: Bumburing|publisher=Daily Express|date=14 Desember 2014|accessdate=15 Desember 2014}}</ref> Sementara [[Partai Bersatu Sabah]] (PBS) mengatakan pemerintah Filipina yang harus disalahkan atas penderitaan warganya di Sabah, ini sebagai respon terhadap pernyataan oleh Dubes Filipina ke Malaysia, [[J. Eduardo Malaya]] yang menekankan bahwa anak migran Filipina di Malaysia layak pendidikan formal. Sementara ia mendukung saran tersebut, Sekretaris Jenderal partai itu [[Jenderal Johnny Mositun]] mengingatkan:<ref name="prob">{{cite web|url=http://www.dailyexpress.com.my/news.cfm?NewsID=95100|title=Manila to blame, says PBS|publisher=Daily Express|date=15 Desember 2014|accessdate=15 Desember 2014}}</ref>
 
{{quote|Jumlah orang Filipina di Sabah, legal atau ilegal, sangat besar tapitetapi apa usaha yang telah dilakukan [[Manila]], atau sedang lakukan, untuk melihat pendidikan mereka? Karena penolakan Manila sendiri untuk membuka Kantor Konsuler di Sabah yang membuat ratusan ribu warga Filipina hidup sulit di negara bagian Sabah dan Malaysia pula harus menanggung biaya. Hampir setengah dari pasien yang menggunakan rumah sakit Sabah sebagian besarnya adalah warga Filipina. Sudah empat dekade, warga Filipina di Sabah - pengungsi, pekerja migran dan imigran ilegal - semuanya tidak pernah dipedulikan atau diberi bantuan dari pemerintah Filipina. Mereka cuma dapat bertahan hanya karena [[Pemerintah Malaysia]] berpegang teguh pada norma, standar hukum dan hak asasi manusia internasional. Kami menyediakan pekerjaan bagi mereka, mereka memanfaatkan semua fasilitas sipil kami, dan sekarang kami pula harus mendidik anak-anak mereka. Apa lagi selanjutnya?<ref name="prob"/>|[[Johnny Mositun]], Sekretaris Jenderal [[Partai Bersatu Sabah]].}}
 
Pemimpin Sabah lain seperti Darell Leiking setuju dan mengingatkan pemerintah Filipina untuk meniru rencana [[Pemerintah Indonesia]] dengan mendirikan konsulat di Sabah untuk menjaga warga negara mereka dan mendirikan sekolah bagi anak-anak warga mereka. Pada sebuah pernyataan, ia mengatakan:<ref name="emulate">{{cite web|url=http://www.therakyatpost.com/news/2014/12/16/emulate-indonesian-govt-taking-care-citizens-sabah-philippine-leaders-told/|title=Emulate Indonesian govt in taking care of citizens in Sabah, Philippine leaders told|publisher=The Rakyat Post|date=16 Desember 2014|accessdate=16 Desember 2014}}</ref>