Stasiun Babat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 77:
 
===== Trem [[Kota Bekasi]] =====
Dahulu (sampai tahun [[1970-an]] awal), dari [[Stasiun Jabungtambangpasir]], jalur [[kereta]] [[api]] milik ex. [[Baccasie Elektrische Tram Maatschappij|BcETM]] ini masih berlanjut sampai [[Pondok Gede, Bekasi|Pondok Gede]] melalui [[Stasiun Pondokan|Pondokan]] (dengan jalur cabang menuju [[Jatikramat, Jati Asih, Bekasi|Jandalan]])-[[Stasiun Kampung Dalem|Kampung Dalem]]-[[Halte Tinger|Tinger]] (dengan jalur cabang menuju [[Stasiun Bekantan|Bekantan]])-[[Halte Welar|Welar]]-[[Jatimakmur, Pondok Gede, Bekasi|Jatimakmur]] dan berakhir di [[Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur|Pinang Ranti]] (sekarang [[terminal bus]]), yang dibangun oleh ''[[Baccasie Elektrische Tram Maatschappij]]'' pada masa [[Hindia-Belanda]], tepatnya pada tahun [[1936]], lalu dihubungkan di [[Stasiun Tinger]] dan diresmikan pada tanggal [[2 Agustus]] [[1939]] oleh Gubernur Jendral [[Hindia-Belanda]] yang saat itu. Pembangunan jalur ini untuk memudahkan pengangkutan [[penumpang]] dan [[barang]] dari [[Pondok Gede, Bekasi|Pondok Gede]] dan sekitarnya untuk diangkut ke [[Jakarta]] dengan [[kereta api]]. Selain itu, dahulu juga memiliki persimpangan jalur kereta ke [[Stasiun Jatikramat|Jatikramat]] dan [[Stasiun Jatiasih|Jatiasih]] melalui [[Stasiun Batukali|Batukali]] yang ditutup pada dekade [[2000an2000-an]] awal, tepatnya sekitar tahun [[2002]]..
 
Maka jalur trem ex [[Baccasie Elektrische Tram Maatschappij|BcETM]] ke [[Pondok Gede, Bekasi|Pondok Gede]] ini telah dibongkar pada tahun [[1970an]] awal. Sedangkan, jalur kereta api ke [[Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur|Pinang Ranti]] telah ditutup dan dibongkar oleh [[Jepang]] tahun [[1943]] untuk diangkut ke [[Bayah, Lebak|Bayah]], [[Pekanbaru]] dan [[Myanmar|Burma]] untuk melakukan kegiatan pembangunan di sana. Inilah masa keterpurukan [[angkutan umum]], termasuk [[trem]] [[listrik]] dan [[kereta api]] yang ditarik [[lokomotif uap]], sejak masa penjajahan [[Jepang]] ([[1942]]-[[1945]]) sampai era [[Soeharto]] ([[1966]]-[[1998]]) dan [[Daftar Bupati Bekasi|Bupati Bekasi]] [[Kabupaten Bekasi|Abdul Fatah]] ([[1973]]-[[1983]]).
 
Rencana, menurut pemerintah [[Hindia-Belanda]], jalur [[trem]] tersebut akan diperpanjang sampai [[Stasiun Pasar Minggu]] untuk memudahkan pengangkutan hasil bumi dari [[Pondok Gede, Bekasi|Pondok Gede]]. Maka, rencana ini diurungkan karena terbatasnya dana kerajaan [[Hindia-Belanda]].