Stasiun Babat

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Babat (BBT) adalah stasiun kereta api kelas I yang terletak di Babat, Babat, Lamongan. Stasiun kereta api lintas utara Jawa ini yang terletak pada ketinggian +7 meter termasuk dalam pengelolaan Daerah Operasi VIII Surabaya serta KAI Commuter dan merupakan stasiun kereta api paling barat di Kabupaten Lamongan dengan jarak 650 km arah timur dari Jakarta Pasar Senen. Walaupun bangunan stasiun ini lebih besar daripada Stasiun Lamongan, kereta api yang melintas lebih banyak yang berhenti di Lamongan.

Stasiun Babat
Kereta Api Indonesia
B11A24

Tampak depan Stasiun Babat, 2020
Lokasi
Koordinat7°6′23″S 112°10′19″E / 7.10639°S 112.17194°E / -7.10639; 112.17194
Ketinggian+7 m
Operator
Letak
Jumlah peron4 (satu peron sisi yang rendah dan tiga peron pulau yang tinggi)
Jumlah jalur7 (jalur 3 dan 4: sepur lurus)
LayananKereta api penumpang
Lintas utara Jawa: Ambarawa Ekspres, Gumarang, Dharmawangsa, Kertajaya, Airlangga, Harina, dan Jayabaya
Lokal dan komuter: Commuter Line (Blorasura dan Arjonegoro)

Kereta api barang
Lintas utara Jawa: Parcel ONS Utara dan angkutan semen Semen Indonesia
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiI[2]
Sejarah
Dibuka1900
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Bowerno
menuju Cepu
Commuter Line Blorasura Pucuk
Bowerno
menuju Bojonegoro
Commuter Line Arjonegoro
Bojonegoro–Surabaya Pasarturi–Sidoarjo, p.p.
Pucuk
menuju Sidoarjo
Terminus Commuter Line Arjonegoro
Babat–Surabaya Pasarturi–Sidoarjo, p.p.
Commuter Line Arjonegoro
Babat–Surabaya Pasarturi, p.p.
Pucuk
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Cetak tiket mandiri Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Layanan pelanggan Pusat informasi Musala Toilet Ruang menyusui Isi baterai Area merokok 
Tipe persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Kereta api yang tidak berhenti/melintas langsung di stasiun ini adalah Kereta Api Argo Bromo Anggrek, Sembrani, Blambangan Ekspres, Pandalungan, serta kereta api barang selain Parcel ONS dan angkutan Semen Indonesia.

Sejarah

sunting

Generasi pertama

sunting

Pada 1 September 1897, Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) mendapat konsesi izin pembangunan jalur kereta api baru. Jalur ini akan menghubungan Stasiun Gundih yang sudah ada sebelumnya dengan calon stasiun baru NIS di Surabaya (kini Stasiun Pasarturi).[4] Dengan berbekal konsesi tersebut, NIS mulai membangun jalurnya dengan sepur sempit 1.067 mm. Mengingat terbatasnya dana dan biaya, semua stasiun dan perhentian yang terletak di lintas tersebut sangat sederhana dan terbuat dari kayu, termasuk Stasiun Babat. Stasiun ini diresmikan berbarengan dengan peresmian lintas Babat–Lamongan pada tanggal 15 Agustus 1900 dan pada 1 Februari 1903, jalur kereta api Gundih–Surabaya telah selesai dibangun.[5][6]

Pada 12 Januari 1914, koran Algemeen Handelsblad memberitakan bahwa Stasiun Babat generasi pertama akan dirombak guna mendukung kelancaran angkutan barang dan persiapan pembangunan jalur cabang ke Merakurak.[7]

Generasi kedua

sunting

Bangunan Stasiun Babat generasi pertama kemudian diperbesar dengan mengganti kanopi kecil dengan kanopi pelana—serupa kanopi di Stasiun Lempuyangan, Stasiun Bojonegoro, dan Stasiun Surabaya Pasarturi—serta mengubah bangunan yang sebelumnya semipermanen menjadi permanen.

Kemungkinan, bangunan stasiun generasi kedua ini mulai dipergunakan pada kisaran tahun 1920-an. Adapun buktinya, yaitu memiliki fisik yang cenderung serupa dengan stasiun-stasiun NIS lainnya yang juga diresmikan pada dekade tahun 1920-an, seperti Stasiun Tuban dan Stasiun Wonogiri. Stasiun-stasiun tersebut memiliki kemiripan di struktur atapnya, bangunan utama, dan adanya kanopi yang menaungi teras depan dan peron sisi.

Bangunan Stasiun Babat generasi kedua ini hingga kini masih tetap dipertahankan.

Bangunan dan tata letak

sunting
 
Sisi barat halaman depan Stasiun Babat, 2019
 
Kereta api Ambarawa Ekspres saat meninggalkan Stasiun Babat, 2020. Terdapat peron baru di antara jalur 4 dan 5 dari kejauhan.

Pada awalnya, stasiun ini menggunakan sistem persinyalan mekanik dan memiliki enam jalur kereta api dengan jalur 3 merupakan sepur lurus ditambah dua sepur badug yang mengarah ke gudang di sebelah barat stasiun, satu sepur badug masing-masing di sisi timur laut dan barat daya stasiun, serta satu sepur badug yang terdapat di antara jalur 3 dan 4 yang lama. Setelah jalur ganda menuju Stasiun Bojonegoro dioperasikan per 22 April 2014[8] dan menuju Stasiun Kandangan per 8 Mei 2014,[9] jumlah jalurnya bertambah menjadi tujuh. Sepur badug di area tengah tersebut diubah menjadi jalur 4 yang baru sebagai sepur lurus arah Surabaya, sedangkan jalur 3 dijadikan sebagai sepur lurus arah Semarang saja. Selain itu, sistem persinyalannya telah diganti dengan sistem persinyalan elektrik.

Sejak November 2019, terdapat peron pulau baru yang terletak di antara jalur 4 dan 5 yang baru serta peron pulau yang terletak di antara jalur 2 dan 3 sudah dipanjangkan, sehingga jumlah peron di stasiun ini kini berjumlah empat buah: satu peron sisi dan tiga peron pulau. Stasiun ini juga memiliki depo lokomotif dan pemutar rel, tetapi sudah lama tidak dipakai lagi.

Jalur 7 Sepur belok
Jalur 6 Sepur belok
Jalur 5 Sepur belok
  Pemberhentian kereta api antarkota ke arah timur
(Pucuk) B Commuter Line Blorasura, tujuan Surabaya Pasarturi
A Commuter Line Arjonegoro, tujuan Sidoarjo
Peron pulau, pintu terbuka di sebelah kiri
Jalur 4 Sepur lurus arah Surabaya Pasarturi
Jalur berjalan langsung kereta api ke arah timur
Jalur 3 Sepur lurus arah Semarang Tawang
Jalur berjalan langsung kereta api ke arah timur
  Pemberhentian kereta api antarkota ke arah barat
B Commuter Line Blorasura, tujuan Cepu (Bowerno)
A Commuter Line Arjonegoro, tujuan Bojonegoro
Peron pulau, pintu terbuka di sebelah kanan
Jalur 2 Sepur belok
(Pucuk) A Commuter Line Arjonegoro, dari dan tujuan Surabaya Pasarturi/Sidoarjo
Peron pulau
Jalur 1 Sepur belok
Peron sisi
Lantai 1 Bangunan utama stasiun

Di sebelah barat stasiun ini terdapat jalur cabang yang akan berakhir di Tuban (dari jalur 1) dan Jombang (dari jalur 5), tetapi kedua jalur cabang tersebut sudah dinonaktifkan. Berdasarkan Perpres No. 80 Tahun 2019, jalur menuju Tuban hingga Merakurak ini direncanakan akan kembali diaktifkan supaya mendukung pemerataan dan percepatan pembangunan di sekitar wilayah Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan).[10] Selain itu, rencana reaktivasi jalur ini juga tercantum dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional tahun 2018.[11]

Layanan kereta api

sunting

Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023.[12]

Penumpang

sunting

Antarkota

sunting
Lintas utara Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Campuran
Gumarang Eksekutif Pasar Senen Surabaya Pasarturi Via CirebonSemarang Tawang
Bisnis
Dharmawangsa Eksekutif Via Cirebon PrujakanSemarang Tawang
Ekonomi
Harina Eksekutif Bandung Via CikampekSemarang Tawang
Ekonomi Premium
Jayabaya Eksekutif Pasar Senen Malang Via Semarang PoncolSurabaya Pasarturi
Ekonomi
Ekonomi
Ambarawa Ekspres Ekonomi Premium Semarang Poncol Surabaya Pasarturi Perjalanan ke Semarang pada pagi hari, sedangkan sebaliknya pada siang hari.
Ekonomi Perjalanan ke Surabaya pada pagi hari, sedangkan sebaliknya pada siang hari.
Kertajaya Ekonomi Premium Pasar Senen Via Cirebon PrujakanSemarang Poncol
Airlangga Ekonomi
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
Lintas utara Jawa
B Blorasura Cepu Surabaya Pasarturi
A Arjonegoro Babat Perjalanan kereta api menuju Surabaya Pasarturi hanya jadwal malam, sedangkan sebaliknya hanya jadwal pagi.
Sidoarjo Perjalanan kereta api menuju Sidoarjo hanya jadwal pagi, sedangkan sebaliknya hanya jadwal petang.
Bojonegoro Hanya jadwal siang.

Barang

sunting
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
Lintas utara Jawa
Angkutan Semen Indonesia Babat Kampung Bandan Via Cirebon PrujakanSemarang Poncol

Kegiatan bongkar muat dan langsiran hanya dilakukan di Jakarta Gudang

Angkutan logistik ONS Parcel Utara Kampung Bandan Surabaya Pasarturi Via Cirebon PrujakanSemarang Tawang

Kegiatan bongkar muat dan langsiran hanya dilakukan di Jakarta Gudang

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ Data Stasiun Kereta Api (2017) Diarsipkan 2020-12-04 di Wayback Machine., Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
  3. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  4. ^ Handinoto. (1996). Perkembangan kota dan arsitektur kolonial Belanda di Surabaya, 1870-1940 (edisi ke-Ed. 1., cet. 1). Yogyakarta: Diterbitkan atas kerjasama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Kristen PETRA Surabaya dan Penerbit ANDI Yogyakarta. ISBN 9795333739. OCLC 38898570. 
  5. ^ Archiv Für Eisenbahnwesen. 58. 1935. 
  6. ^ Reitsma, Steven Anne (1928). Korte Geschiesdenis der Nederlandsch-Indische Spoor en Tramwegen. Weltevreden: G. KOLFF & Co. hlm. 119. 
  7. ^ "Uit Tjepoe schrijft men aan het N. v. d. D. v. N.-I-:". Algemeen Handelsblad. 12-01-1914. hlm. 10. 
  8. ^ Aziz, Abd (2014-04-22). Syafputri, Ella, ed. "Rel jalur ganda Surabaya-Bojonegoro tersambung 55 km". ANTARA News. Diakses tanggal 2020-04-18. 
  9. ^ Ritonga, Efri NP, ed. (2014-05-09). "Rel Ganda Tersambung, Bulan Depan Kereta Ditambah". Tempo.co. Diakses tanggal 2020-04-19. 
  10. ^ Lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 80 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik – Bangkalan – Mojokerto, Surabaya – Sidoarjo – Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, Serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan
  11. ^ Rencana Induk Perkeretaapian Nasional 2018 (PDF). Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan. 2018. 
  12. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 

Pranala luar

sunting

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Bowerno
menuju Gambringan
Gambringan–Surabaya Pasarturi Gembong
Tangkir
menuju Merakurak
Merakurak–Babat Terminus
Terminus Babat–Jombang Nguwok
menuju Jombang