Revolusi Digital: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
Ramdan Pardede (bicara | kontrib)
Baris 32:
 
=== Teknologi digital semakin berkembang ===
Semakin canggihnya [[teknologi digital]] masa kini membuat perubahan besar terhadap dunia,. lahirnyaLahirnya berbagai macam [[teknologi digital]] yang semakin maju telah banyak bermunculan dan mendorong pergeseran yang disebut sebagai [[transformasi digital]]. Berbagai kalangan telah dimudahkan dalam mengakses suatu informasi melalui banyak cara, serta dapat menikmati fasilitas dari teknologi digital dengan bebas dan terkendali. Tetapi di sayangkan semakin berkembangnya teknologi justru semakin banyaknya kejahatan yang terdeteksi. Maka dari itu segala sesuatunya harus memiliki perlindungan [[hak cipta]] dan mengontrol anak-anak dan remaja khususnya. Begitu banyak [[game online]] yang menyebabkan kerusakan mental anak saat ini, [[pornografi]] dan pelanggaran hak cipta pun banyak dilanggar.
 
== Konversi Teknologi ==
Baris 40:
 
* [[VHS]] tape untuk [[DVD]] untuk [[Blu-ray]] :
Format baru untuk menyimpan data berupa video. Format ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan akan teknologi HDTV (High Definition TV) yang menjanjikan kualitas video yang jauh lebih tajam. Sekeping Blu-ray dengan single-layer mampu menyimpan data hingga 27 GB. Hal ini setara dengan 2 jam video dengan kualitas tinggi (high defenitiondefinition) atau sekitar 13 jam dengan kualitas video standar. Sedangkan untuk double layer, mampu menampung hingga 54 GB untuk sekitar 4,5 jam video dengan kualitas tinggi atau 20 jam dengan kualitas video standar. Bahkan ada rencana untuk mengembangkan terus ukurannya hingga dua kali lebih besar.
* Analog penyiaran untuk [[penyiaran digital]]
* [[Telepon umum]] ke [[ponsel]]
Baris 48:
 
== Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi ==
Yang mendasari revolusi digital adalah [[Sejarah perangkat keras komputer|perkembangan komputer elektronik digital]], yang [[komputer pribadi]], dan khususnya [[mikroprosesor]] dengan kinerjanya terus meningkat (seperti yang dijelaskan oleh [Moore [s hukum]]), yang memungkinkan teknologi komputer untuk [[Embedded sistem|tertanam]] ke berbagai objek besar dari [[Digital fotografi|kamera]] ke [[digital audio player|pemutar musik pribadi.]] Sama pentingnya adalah pengembangan teknologi transmisi termasuk [[jaringan komputer]] ing, para [[Internet]] dan [[digital audio penyiaran|penyiaran digital]]. [[3G ponsel]], yang tumbuh pesat penetrasi sosial pada tahun 2000, juga memainkan peran yang sangat besar dalam revolusi digital karena mereka secara bersamaan memberikan hiburan di mana-mana, komunikasi, dan konektivitas online. Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
 
== Dampak Sosial dan Ekonomi ==
=== Efek positif ===
 
Aspek positif termasuk keterkaitan yang lebih besar, komunikasi lebih mudah, dan paparan informasi yang pada masa lalu bisa lebih mudah telah ditindas oleh rezim [[totaliter]] rezim.
 
Dampak ekonomi dari revolusi digital telah besar. Tanpa [[World Wide Web]] (WWW), misalnya, [[globalisasi]] dan [[outsourcing]] tidak akan hampir sama layak seperti sekarang. Revolusi digital secara radikal mengubah cara individu dan perusahaan berinteraksi. Perusahaan daerah kecil tiba-tiba diberi akses ke pasar yang jauh lebih besar. Konsep-konsep seperti [[On-demand]] jasa dan manufaktur dan cepat menjatuhkan biaya teknologi membuat inovasi-inovasi baru yang mungkin dalam semua aspek industri dan kehidupan sehari-hari.
Baris 59:
Setelah kekhawatiran awal seorang IT [[Produktivitas Paradox]] semakin banyak bukti bahwa teknologi digital telah secara signifikan meningkatkan produktivitas dan kinerja bisnis.<ref>Http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=290325</ref>
 
Kemajuan teknologi informasi yang serba digital membawa orang ke dniadunia bisnis yang [[revolusioner]] (digital revolution era) karena dirasakan lebih mudah, murah, praktis, dan dinamis dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi. SeepertiSeperti internet misalnya saat ini menjadi sebuah solusi untuk beberapa kalangan. Di zaman yang semakin terbuka inilah segalanya terasa lebih mudah dan praktis tentu saja dibalik kesempurnaan ini terdapat banyak sisi negatif atau dampak negatif. Maka segala sesuatu yang dilakukan harus memenuhi proses untuk melindungi setiap hak cipta.
 
=== Efek negatif ===
Efek negatif termasuk [[informasi yang berlebihan]] predator internet, dan [[saturasi media]].
Dalam beberapa kasus, karyawan perusahaan menggunakan meresap perangkat digital portabel dan komputer bekerja terkait untuk penggunaan pribadi - [[email]], [[instant messaging]], lalu game komputer online ataupun tidak sering ditemukan atau dianggap mengurangi produktivitas seseorang. Pada masa kini perubahan siknifikan yang disebabkan oleh game online terjadi pada anak-anak dan remaja karena terlalu banyak mengahbiskanmenghabiskan waktu di depan komputer mereka menjadi kurak produktif dalam melakukan sesuatu dan bermasalah pula pada kesehatan mata serta penyakit yang lainnya belum lagi kerusakan moral. Komputasi personal dan non-kegiatan kerja digital terkait di tempat kerja sehingga membantu menyebabkan bentuk kuat invasi privasi, seperti merekam keystroke dan informasi penyaringan aplikasi ([[spyware]] dan [[isi-kontrol perangkat lunak]]). Selain itu banyak juga efek negatif karena terlalu bebasnya situs situs porno, sangat tidak baik untuk seseorang ketika terus menerus menyaksikan hal tersebut karena dapat merusak kinerja otak dan syaraf. Serta masalah-masalah yang begitu banyak kaitannya dengan teknologi yang semakin luas ini.
 
=== Informasi dan privasi ===
Baris 94:
Dari perspektif [[sejarawan]], sebagian besar sejarah manusia diketahui melalui benda fisik dari masa lalu yang telah ditemukan atau diawetkan, terutama dalam dokumen tertulis. Arsip digital mudah untuk menciptakan tetapi juga mudah untuk menghapus dan memodifikasi. Perubahan dalam [[Format file|penyimpanan format]] dapat membuat pemulihan data sulit atau hampir mustahil seperti dapat penyimpanan informasi pada media usang untuk mana peralatan reproduksi tidak tersedia, dan bahkan mengidentifikasi apa data tersebut dan apakah itu kepentingan dapat hampir mustahil jika tidak lagi mudah dibaca atau jika ada sejumlah besar file tersebut untuk mengidentifikasi. Informasi dilewatkan sebagai penelitian otentik atau studi harus diteliti dan diverifikasi. Dengan proliferasi besar seperti informasi yang menjadi mungkin untuk menulis sebuah artikel mengutip sumber-sumber yang sepenuhnya palsu, juga didasarkan pada sumber-sumber palsu. {{Citation needed|date=January 2010}}
 
Masalah-masalah ini lebih diperparahdi perparah oleh penggunaan [[manajemen hak digital]] teknologi yang sedang dirancang untuk hanya memungkinkan data untuk dibaca pada mesin tertentu, mungkin membuat masa depan [[data recovery]] mustahil. Menariknya, [[Voyager Golden Record]], yang dimaksudkan untuk dibaca oleh yang cerdas [[kehidupan di luar bumi|luar bumi]] (mungkin paralel yang cocok untuk seorang manusia dari masa depan yang jauh), dicatat dalam [[analog (sinyal)|analog]], bukan format digital khusus untuk interpretasi mudah dan analisis. Bukan hal mudah untuk menjadikan teknologi digital sebagai
 
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang begitu pesat pada saat ini mau tidak mau, setuju atau tidak setuju tentu akan membuka cakrawala pemikiran kita bahwa di jagad maya terdapat beraneka macam jenis informasi atau sumber belajar yang tidak terbatas jumlahnya. Tentu kita semua akan setuju jika dikatakan bahwa kita harus memanfaatkan beraneka ragam informasi yang tersebar di jagad maya tersebut sebagai sumber belajar setelah melalui seleksi yang didasarkan pada kebutuhan pembelajaran, pertimbangan moral, agama dan lain, dan lain-lain. Revolusi digital memang membawa kemudahan untuk masa depan, dengan tetap mempertimbangkan hak asasi dan pertimbangan moral.<ref>Ade Koesnandar, Drs. M.Pd. “Dasar-Dasar Program Audio”, Pusat Teknologi Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1999.</ref>