Bencana nuklir Fukushima Daiichi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Collin Sheima (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 24:
| video1 = [http://www.youtube.com/user/fuku1live 24 hours live camera for Fukushima Daiichi nuclear disaster] on [[YouTube]], certified by Tokyo Electric Power Co. Inc.
}}
[[File:IAEA Experts at Fukushima (02813336).jpg|thumb|IAEA di PLTN Fukushima Daiichi Unit 4, 2013]]
{{'''Bencana Fukushima Daiichi'''|福島 第一 原子 力 電 電 所 事故|[[Fukushima Dai-ichi]] ''({{Audio|福島第一.ogg|pronunciation|lang=ja|help=no}})'' genshiryoku hatsudensho jiko) adalah [[kecelakaan energi]] di [[Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima I]] di [[Fukushima]], yang awalnya dimulai oleh [[tsunami]] setelah [[gempa bumi]] di [[Tōhoku]]. Pada tanggal 11 Maret 2011. <ref name=":182"></ref> Segera setelah gempa, reaktor aktif secara [[otomatis mematikan]] [[reaksi fisi]] berkelanjutan. Namun, tsunami mematikan generator darurat yang akan menyediakan daya untuk mengendalikan dan mengoperasikan pompa yang diperlukan untuk mendinginkan reaktor. [[Pendinginan yang tidak memadai]] menyebabkan tiga krisis nuklir, [[ledakan kimia hidrogen]]-udara, dan [[pelepasan bahan radioaktif]] di Unit 1, 2 dan 3 dari 12 Maret sampai 15 Maret. Pendinginan yang tidak memadai juga menyebabkan kolam untuk menyimpan bahan bakar dari Reaktor 4 menjadi [[terlalu panas]] karena panas dari batang bahan bakar.
 
Pada tanggal 5 Juli 2012, [[Komisi Investigasi Independen Kecelakaan Nuklir Fukushima]] (NAIIC) menemukan bahwa penyebab kecelakaan tersebut telah lama diketahui, dan bahwa operator pabrik, [[Tokyo Electric Power Company]] (TEPCO), telah gagal memenuhi persyaratan keselamatan dasar seperti resiko Penilaian, persiapan untuk mendapatkan kerusakan bangunan, dan pengembangan [[rencana evakuasi]]. Pada tanggal 12 Oktober 2012, TEPCO mengakui untuk pertama kalinya mereka telah gagal untuk mengambil tindakan yang diperlukan karena takut mengundang tuntutan hukum atau demonstrasi yang melawan pabrik nuklirnya. <ref name="NYT20121012" /><ref name="Fukushima operator must learn from mistakes, new adviser says" /><ref name="Yamaguchi20121012" /><ref name="CNN20121012" />
{{nihongo|'''Bencana Nuklir Fukushima Daiichi'''|福島第一原子力発電所事故|[[Pembangkit Listrik Nuklir Fukushima Daiichi|Fukushima Dai-ichi]] ''({{Audio|Fukushima daiichi.ogg|pronunciation|lang=ja|help=no}})'' genshiryoku hatsudensho jiko}} adalah sebuah rentetan [[Kecelakaan nuklir dan radiasi#Kegagalan perangkat|kegagalan perangkat]], [[kebocoran nuklir]], dan [[Kecelakaan nuklir dan radiasi#Insiden radiasi|pelepasan material radioaktif]] di [[Pembangkit Listrik Nuklir Fukushima I]], yang disebabkan karena [[Gempa bumi dan tsunami Tōhoku 2011|gempa bumi dan tsunami Tōhoku]] tanggal 11 Maret 2011.<ref>{{cite news|url=http://www.nzherald.co.nz/world/news/article.cfm?c_id=2&objectid=10716671|title=Japan's unfolding disaster 'bigger than Chernobyl'|work=[[New Zealand Herald]]|date=2 April 2011}}</ref><ref>{{cite web|title=Explainer: What went wrong in Japan's nuclear reactors|url=http://spectrum.ieee.org/tech-talk/energy/nuclear/explainer-what-went-wrong-in-japans-nuclear-reactors|work=IEEE Spectrum|date=4 April 2011}}</ref> Bencana nuklir ini merupakan bencana nuklir terburuk sejak [[bencana Chernobyl]] tahun 1986.<ref>[http://in.ibtimes.com/articles/132391/20110409/japan-nuclear-crisis-radiation.htm "Analysis: A month on, Japan nuclear crisis still scarring"] ''International Business Times'' (Australia). 9 April 2011, retrieved 12 April 2011; excerpt, According to [[James M. Acton|James Acton]], Associate of the Nuclear Policy Program at the Carnegie Endowment for International Peace, "Fukushima bukanlah bencana nuklir terburuk sepanjang masa, bencana ini adalah bencana paling kompleks dan paling dramatis...Krisis Fukushima ini ditampilkan terus-menerus di TV. Chernobyl tidak."</ref>
 
Bencana Fukushima adalah insiden nuklir yang paling berarti sejak 26 April 1986 yaitu [[bencana Chernobyl]] dan bencana kedua akan diberi kategori tingkat 7 dari [[Skala Kejadian Nuklir Internasional]]. <ref>[http://in.ibtimes.com/articles/132391/20110409/japan-nuclear-crisis-radiation.htm "Analysis: A month on, Japan nuclear crisis still scarring"] {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20120815080111/http://www.ibtimes.co.in/articles/132391/20110409/japan-nuclear-crisis-radiation.htm |date=15 August 2012 }} ''International Business Times'' (Australia). 9 April 2011, retrieved 12 April 2011</ref> Meskipun tidak ada korban jiwa yang terkait dengan radiasi karena kecelakaan tersebut, jumlah kematian akibat [[kanker]], menurut teori ambang batas radiasi ambang batas [[linier]], yang akan diakibatkan oleh kecelakaan tersebut diperkirakan sekitar 130-640 orang di Tahun dan dekade ke depan. .<ref name="Dennis Normile 395"/><ref name="John E. Ten Hoeve and Mark Z. Jacobson 2012"/><ref>[https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0048969714012819?np=y Predictions on the contamination levels from various fission products released from the accident and updates on the risk assessment for solid and thyroid cancers. Science of The Total EnvironmentVolumes 500–501, 1 December 2014, Pages 155–172 doi:10.1016/j.scitotenv.2014.08.102]</ref> [[Komite Ilmiah Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Pengaruh Radiasi Atom]] <ref>[http://www.unis.unvienna.org/unis/en/pressrels/2014/unisous237.html UNIS/OUS/237 2 April 2014 Increase in Cancer Unlikely following Fukushima Exposure – says UN Report Low Risk of Thyroid Cancer Among Children Most Exposed]</ref> dan [[Organisasi Kesehatan Dunia]] melaporkan bahwa tidak akan ada peningkatan keguguran, kelahiran mati atau gangguan fisik dan mental pada bayi yang lahir setelah kecelakaan tersebut. <ref>[http://www.rsc.org/chemistryworld/2013/03/fukushima-nuclear-disaster-cancer-risk-increase Fukushima disaster predicted to raise cancer rates slightly, 5 March 2013, Ned Stafford]</ref> Namun, diperkirakan 1.600 kematian diyakini terjadi karena kondisi evakuasi yang terjadi.<ref name="Smith"/><ref name=manichi/> Tidak ada rencana yang jelas untuk melakukan dekomisioning pada pabrik tersebut, namun perkiraan pengelolaan pabrik adalah 30 atau 40 tahun. <ref name="guardian-20140310" /> Sebuah penghalang dinding beku telah dibangun dalam upaya untuk mencegah kontaminasi lebih lanjut terhadap air tanah,<ref name="spectrum5" /> namun pada bulan Juli 2016 TEPCO mengungkapkan bahwa dinding es telah gagal menghentikan aliran air tanah mengalir dan bercampur dengan air yang mengandung radioaktif di dalam bangunan reaktor yang rusak, TEPCO juga menambahkan bahwa mereka "secara teknis tidak mampu menghalangi air tanah dengan dinding beku". <ref name=":2">{{Cite news|url=http://www.japantimes.co.jp/news/2016/07/20/national/first-tepco-admits-ice-wall-cant-stop-fukushima-no-1-groundwater/|title=In first, Tepco admits ice wall can't stop Fukushima No. 1 groundwater|last=Otake|first=Tomoko|date=2016-07-20|newspaper=The Japan Times Online|access-date=2017-02-12|language=en-US|issn=0447-5763}}</ref>
 
==Peninjauan Luas==
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima I terdiri dari enam reaktor air mendidih yang didisain oleh General Electric (GE) dan dikelola oleh Tokyo Electric Power Company (TEPCO). Pada saat gempa bumi Tōhoku pada tanggal 11 Maret 2011, Reaktor 4, 5 dan 6 ditutup dalam persiapan untuk bahan bakar ulang. [24] Namun, kolam bahan bakar bekas mereka masih perlu didinginkan. [25]
 
Segera setelah gempa, Reaktor penghasil listrik 1, 2 dan 3 secara otomatis mematikan reaksi fisi berkelanjutan mereka dengan memasukkan batang kontrol ke dalam prosedur keselamatan yang diberi mandat secara hukum yang disebut SCRAM, yang menghentikan kondisi normal reaktor. Karena reaktor tidak dapat menghasilkan tenaga untuk menjalankan pompa pendingin mereka sendiri, generator diesel darurat datang online, seperti yang dirancang, untuk menyalakan sistem elektronik dan pendingin. Ini dioperasikan secara nominal sampai tsunami menghancurkan generator untuk Reaktor 1-5. Dua generator yang mendinginkan Reaktor 6 tidak rusak dan cukup untuk diperbaiki untuk mendinginkan Reaktor tetangga 5 bersama dengan reaktor mereka sendiri, mencegah masalah terlalu panas yang dialami Reaktor 4. [25]
 
Gelombang tsunami terbesar adalah 13 meter dan mencapai 50 menit setelah gempa awal, yang luar biasa dari permukaan laut tanaman, yang tingginya 10 m. [6] Saat dampaknya direkam oleh kamera. [26] Air dengan cepat membanjiri kamar rendah tempat generator darurat dipasang. [27] Generator diesel yang banjir gagal segera setelah itu, mengakibatkan hilangnya daya ke pompa air pendingin kritis. Pompa ini diperlukan untuk terus mengedarkan air pendingin melalui reaktor Generasi II selama beberapa hari untuk menjaga agar batang bahan bakar tidak mencair, karena batang bahan bakar terus menghasilkan panas peluruhan setelah peristiwa SCRAM. Batang bahan bakar akan menjadi cukup panas untuk dicairkan selama periode waktu pembusukan bahan bakar jika tersedia heat sink yang memadai. Setelah pompa darurat sekunder (dijalankan oleh baterai listrik cadangan) habis, suatu hari setelah tsunami, 12 Maret, [28] pompa air berhenti dan reaktor mulai terlalu panas. Pendinginan yang tidak memadai akhirnya menyebabkan kehancuran pada Reaktor 1, 2, dan 3, dimana corium yang dihasilkan diyakini telah meleleh melalui bagian bawah setiap bejana bertekanan reaktor.
 
Sementara itu, ketika para pekerja berjuang untuk memasok listrik ke sistem pendingin reaktor dan mengembalikan daya ke ruang kendali mereka, sejumlah ledakan kimia hidrogen-air terjadi, yang pertama di Unit 1, pada 12 Maret dan yang terakhir di Unit 4, pada tanggal 15 Maret [28] [29] [30] Diperkirakan reaksi air liur aluminium zirkonium panas di Reaktor 1-3 menghasilkan 800 sampai 1000 kilogram gas hidrogen. Gas bertekanan dilepaskan dari bejana bertekanan reaktor dimana dicampur dengan udara ambien, dan akhirnya mencapai batas konsentrasi eksplosif pada Unit 1 dan 3. Karena hubungan pipa antara Unit 3 dan 4, atau sebagai alternatif dari reaksi yang sama yang terjadi pada Menghabiskan bahan bakar di Unit 4 sendiri, [31] Unit 4 juga diisi dengan hidrogen, menghasilkan ledakan. Dalam setiap kasus, ledakan hidrogen-udara terjadi di bagian atas setiap unit, yang berada di bangunan penahan sekunder bagian atas. [32] [33]
 
Tidak ada korban jiwa yang terkait dengan paparan berlebih jangka pendek terhadap radiasi yang dilaporkan karena kecelakaan Fukushima, sementara sekitar 18.500 orang meninggal akibat gempa dan tsunami. Perkiraan kematian dan morbiditas kanker maksimum menurut teori Linear no-threshold adalah 1.500 dan 1.800 namun dengan estimasi yang paling rendah, dalam kisaran beberapa ratus. [34] Selain itu, tingkat tekanan psikologis di antara orang-orang yang dievakuasi meningkat lima kali lipat dibandingkan dengan rata-rata orang Jepang karena pengalaman bencana dan evakuasi. [35]
 
Pada tahun 2013, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengindikasikan bahwa penduduk daerah yang dievakuasi terkena radiasi dalam jumlah rendah dan dampak kesehatan akibat radiasi cenderung rendah. [36] [37] Secara khusus, laporan WHO 2013 memprediksi bahwa untuk anak perempuan yang dievakuasi, risiko seumur hidup 0,75% pra-kecelakaan untuk mengembangkan kanker tiroid dihitung meningkat menjadi 1,25% dengan terpajan radioiodin, dan peningkatannya sedikit kurang untuk laki-laki. Risiko dari sejumlah kanker akibat radiasi tambahan juga diperkirakan akan meningkat karena paparan yang disebabkan oleh produk fisi titik didih lainnya yang dilepaskan oleh kegagalan keamanan. Peningkatan terbesar adalah untuk kanker tiroid, namun secara keseluruhan, risiko seumur hidup 1% lebih tinggi untuk mengembangkan kanker pada semua jenis, diperkirakan untuk bayi perempuan, dengan risiko sedikit lebih rendah untuk laki-laki, membuat kedua radiasi paling sensitif Kelompok. [37] Seiring dengan kandungan di dalam rahim, yang diprediksi WHO, tergantung pada jenis kelamin mereka, memiliki tingkat risiko yang sama seperti kelompok bayi. [38]