Baudouin III dari Yerusalem: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adesio2010 (bicara | kontrib)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 21:
'''Baudouin III''' (1130 – 10 Februari 1163<ref>Malcolm Barber, ''The Crusader States'' (Yale University Press, 2013), p. 217.</ref>) merupakan seorang [[Daftar Raja Yerusalem|Raja Yerusalem]] dari tahun 1143 sampai 1163. Ia adalah putra sulung [[Melisende dari Yerusalem|Melisende]] dan [[Foulques, Raja Yerusalem|Foulques]]. Ia menjadi raja semasa bocah dan pada awalnya dibayangi oleh ibundanya Melisende, yang akhirnya ia kalahkan dalam sebuah [[Perang saudara]]. Selama masa pemerintahannya, Yerusalem semakin dekat hubungannya dengan [[Kekaisaran Romawi Timur]], dan [[Perang Salib Kedua]] mencoba dan gagal menaklukkan Damaskus. Baudouin merebut benteng penting [[Ashkelon]] di Mesir, namun juga harus berhadapan dengan meningkatnya kekuatan [[Nuruddin Zengi]] di Suriah. Ia meninggal tanpa keturunan dan digantikan oleh saudaranya [[Amaury I dari Yerusalem|Amaury]].
 
== Suksesi ==
Baudouin III lahir pada tahun 1130, saat masa pemerintahan kakek dari pihak ibundanya, Baudouin II, salah satu [[Perang Salib Pertama|tentara salib yang asli]]. Ini membuatnya menjadi generasi ketiga untuk memerintah Yerusalem. Ibunda Baudouin, Putri Melisende adalah ahli waris ayahandanya, [[Baudouin II dari Yerusalem|Baudouin II]] Raja Yerusalem. Ayahanda Baudouin III adalah Foulques dari Anjou, mantan Comte Anjou. Raja Baudouin II meninggal pada usia 60 tahun ketika cucunya berusia satu tahun, yang menyebabkan pertarungan kekuasaan antara Melisende dan Foulques. Melisende menegaskan haknya untuk memerintah sebagai penerus ayahandanya, dan Melisende dan Foulques berdamai dan menghasilkan anak kedua, saudara Baudouin III, Amaury. Baudouin III berusia tiga belas tahun ketika ayahandanya Foulques meninggal di dalam kecelakaan berburu pada tahun 1143, dan Baudouin III dinobatkan sebagai rekan-pemimpin ibundanya, menggemakan pangkat Melisende sendiri di samping ayahandanya sebagai ahli warisnya. Namun Baudouin tidak banyak tertarik pada seluk beluk pemerintahan.
 
Baris 28:
Perang Salib ini tidak sampai ke Yerusalem sampai tahun 1148, dan sementara itu Zengi [[Pembunuhan|dibunuh]] pada tahun 1146. Ia digantikan oleh putranya, [[Nuruddin Zengi]], yang sama bersemangatnya untuk membawa Damaskus di bawah kendalinya. Untuk mengatasi hal ini, Yerusalem dan Damaskus telah beraliansi untuk saling melindungi. Namun pada tahun 1147 Nuruddin dan [[Muiniddin Üner]], gubernur Damaskus, bersekutu melawan Yerusalem, karena kerajaan tersebut telah melanggar perjanjian tersebut dengan bersekutu dengan salah satu vasal pemberontak Unur. Baudouin bergerak keluar dari Yerusalem dan berusaha merebut benteng Muslim [[Bosra (1147)|Bosra]], namun Nuruddin tiba dengan tentaranya dan memaksa tentara salib menarik diri. Ketika tentara salib bergerak kembali ke wilayah mereka sendiri, mereka diserang oleh kavaleri Nuruddin, namun kepemimpinan Baudouin III dikombinasikan dengan kecakapan bela diri ksatria yang berhasil melepaskan serangan orang-orang Muslim. Kemudian, gencatan senjata Yerusalem dengan Damaskus dipulihkan.
 
== [[Perang Salib Kedua]] ==
[[FileBerkas:SecondCrusade En.jpg|thumb|350px|right|Map Perang Salib Kedua]]
Pada tahun 1148 perang salib akhirnya tiba di Yerusalem, dipimpin oleh [[Louis VII dari Perancis]], istrinya [[Aliénor dari Aquitaine]], dan [[Konrad III dari Jerman]]. Baudouin mengadakan sebuah [[Dewan Akko|konsili di Akko]] pada tahun 1148 untuk memutuskan sebuah target; kendali Aleppo di utara akan memungkinkan tentara salib untuk mengembalikan kekuasaan Edessa ke tangan Kristen, namun menangkap Damaskus di selatan akan membatasi kekuatan Zengid dan menambah kekuatan dan pengaruh Yerusalem. Damaskus juga dianggap lebih penting dalam sejarah Kekristenan daripada Aleppo dan Edessa. Baudouin setuju dengan rencana untuk menyerang Damaskus, namun [[Pengepungan Damaskus (1148)|pengepungan berikutnya]] berakhir dalam kekalahan setelah hanya empat hari. Kota ini berada di bawah kendali Nuruddin pada tahun 1154, dan hilangnya pemberontak Muslim kepada Nuruddin adalah bencana diplomatik.
 
Baris 43:
Pada tahun 1154 ibu dan anak tersebut didamaikan, karena Baudouin cukup pintar untuk menyadari keahlian ibundanya dalam bidang kehumasan. Meskipun ia "telah pensiun", ia tetap memiliki pengaruh besar dalam urusan istana dan pemerintahan, bertindak sebagai pemangku takhta Baudouin saat ia berkampanye.
 
== Pemulihan ==
Selama perang sipil, Nuruddin sibuk mengukuhkan kekuasaannya di Damaskus setelah kematian Mu'in ad-Din. Dengan Suriah bersatu di bawah satu penguasa, Yerusalem hanya dapat memperluas pengaruhnya ke selatan menuju [[Mesir]]. Mesir dilemahkan oleh perang sipil juga, setelah suksesi serangkaian [[Kekhalifahan Fatimiyah]] muda. Pada sekitar tahun 1150 Baudouin memulihkan [[Gaza]] untuk memberi tekanan pada pos terdepan Mesir di [[Ashkelon]], dan pada tahun 1153 Baudouin berhasil [[Pertempuran Ashkelon (1153)|mengepung dan menangkap Ashkelon]] sendiri. Ini mengamankan perbatasan dengan Mesir, meskipun kemudian akan mengarah pada kampanye agresif melawan perbatasan selatan Yerusalem. Ashkelon ditambahkan ke wilayah milik Amaury, Jaffa, menciptakan kadipaten Jaffa dan Ashkelon. Pada tahun 1152 Baudouin juga mengalahkan serangan [[Dinasti Artuqid]] ke kerajaan dari Suriah utara.
 
Pada tahun 1156 Baudouin terpaksa menandatangani sebuah perjanjian dengan Nuruddin. Namun pada musim dingin tahun 1157&ndash;1158 Baudouin memimpin sebuah ekspedisi ke Suriah, dimana ia mengepung [[Shaizar]]. Ekspedisi itu terpaksa mundur saat terjadi perselisihan di antara [[Thierry dari Flandria]] dan [[Renaud dari Châtillon]], suami baru Constance dari Antiokhia, keduanya menginginkan Shaizar untuk diri mereka sendiri. Namun Baudouin dapat menangkap [[Harim]], bekas wilayah [[Antiokhia]], dan pada tahun 1158 ia mengalahkan Nuruddin.
 
== Aliansi Bizantium ==
Pemulihan sederhana Baudouin memberinya cukup prestise untuk mencari istri dari [[Kekaisaran Romawi Timur]]. Pada tahun 1157 ia mengirim Onfroy dari Toron untuk bernegosiasi dengan Kaisar Manouel, dan diputuskan bahwa Baudouin harus menikahi [[Theodora Komnena|Theodora]], keponakan Manouel. Aliansi tersebut lebih menguntungkan Bizantium daripada Yerusalem, karena Baudouin terpaksa mengakui kekuasaan Bizantium atas Antiokhia, dan jika Theodora akan menjadi janda, ia akan diserahkan kota [[Akko|Acre]]. Meskipun Theodora mempersonifikasikan aliansi Bizantium-Yerusalem, ia tidak menggunakan wewenang di luar Akko. Pernikahan itu dilangsungkan pada bulan September 1158, ketika Baudouin berusia dua puluh delapan tahun dan Theodora hanya tiga belas tahun.
 
Hubungan antara Yerusalem dan Bizantium meningkat dan pada tahun 1159 Baudouin bertemu dengan Manouel di Antiokhia. Keduanya menjadi sahabat, dengan Manouel mengadopsi pakaian dan kebiasaan barat dan berpartisipasi dalam sebuah [[Turnamen|turnamen]] melawan Baudouin. Manouel secara pribadi menghadiri Baudouin saat raja dilemparkan dari kudanya saat turnamen berlangsung. Kemudian pada tahun 1159 Baudouin menjadi pemangku takhta Antiokhia sekali lagi, setelah [[Renaud dari Châtillon]] ditangkap dalam pertempuran. Ini membuat Manouel tersinggung, yang menganggap wilayah kekaisaran Antiokhia, dan kaisar memperkuat hubungannya dengan kerajaan pada tahun 1160 dengan menikahi sepupu lain [[Maria dari Antiokhia|Putri Maria]], sepupu Baudouin. Baudouin sendiri menyarankan agar Manouel menikahi sepupu lain, [[Melisende dari Tripoli]], lebih memilih untuk tidak melihat hubungan yang erat antara Biantium dan Antiokhia.
 
== Kematian ==
Ratu Melisende meninggal pada tahun 1161, dan Baudouin meninggal di [[Beirut]] pada tanggal 10 Februari 1163. Konon bahwa ia telah diracuni di Antiokhia dengan pil yang diberikan kepadanya oleh dokter [[Gereja Ortodoks Siria|Ortodoks Sirianya]]. "Segera setelah sang Raja meminum pilnya," kata William dari Tyre, "ia diserang demam dan [[Disentri|disentri]] yang berkembang menjadi [[Tuberkulosis|konsumsi]] dimana ia tidak pernah bisa mendapatkan kelegaan atau pertolongan." Dalam perjalanan pulang Baudouin tetap tinggal di [[Tripoli, Lebanon|Tripoli]] selama beberapa bulan, dan kemudian melanjutkan ke Beirut di mana ia akhirnya menyerah pada penyakitnya. Seperti yang dikatakan William, "Selama delapan hari berturut-turut, saat prosesi pemakaman berpindah dari Beirut ke Yerusalem, ratapan tidak terkendali dan kesedihan diperbarui hampir setiap jam." Theodora, sekarang ratu-janda, pensiun ke Akko. Ia hanya berusia enam belas tahun; pernikahan mereka tanpa keturunan. Baudouin digantikan oleh saudaranya, Amaury I.
 
== Silsilah ==
<div style="clear: both; width: 100%; padding: 0; text-align: left; border: none;" class="NavFrame">
<div style="background: #ccddcc; text-align: center; border: 1px solid #667766" class="NavHead">'''Silsilah Baudouin III dari Yerusalem'''
Baris 104:
</div></div>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Sumber ==
{{Wikisource1911Enc|Baldwin III.}}
{{commons category|Baldwin III of Jerusalem}}
* {{cite book |title=A History of Deeds Done Beyond the Sea |author=William of Tyre |authorlink=William of Tyre |editor=Babcock, E. A. |editor2=Krey, A. C. |year=1943 |publisher=Columbia University Press |location=New York |isbn= |pages= |url= }}
* {{cite book |title=A History of the Crusades, vol. II: The Kingdom of Jerusalem |last=Runciman |first=Steven |authorlink=Steven Runciman |year=1952 |publisher=Cambridge University Press |location=New York |isbn= |pages= |url= }}
* {{cite book |chapter=Women in the Crusader States: The Queens of Jerusalem |title=Medieval Women |last=Hamilton |first=Bernard |authorlink= |editor=Baker, Derek |year=1978 |publisher=Ecclesiastical History Society |location=Oxford |isbn=0-631-19260-3 |pages= |url= }}
* {{cite book |title=The Crusader States |last=Barber |first=Malcolm |authorlink= |year=2013 |publisher=Yale University Press |location=Princeton |isbn= |pages= |url= }}
 
{{start box}}