Setelah kematian ayahanda mereka, pembagian negara di antara Zbigniew dan Bolesław III terjaga hampir seperti yang telah dilakukan pada tahun 1098, dengan perkecualian bahwa Zbigniew menerima [[MazoviaMasovia]] (dengan [[Płock]]) dan Bolesław III mendapatkan [[Sandomierz]] dari wilayah mantan Adipati. Akan tetapi, tak lama kemudian terjadi pertikaian di antara bersaudara itu; kemungkinan alasan utamanya adalah kenyataan bahwa Zbigniew, sebagai putra sulung, menganggap dirinya sendiri sebagai Adipati Senior,<ref name="Szczur121" <ref>S. Szczur: ''Historia Polski – średniowiecze'', p. 121.</ref><ref>R. Grodecki, believes that the principle of the Seniorate was established by Zbigniew. R. Grodecki, S. Zachorowski, J. Dąbrowski: ''Dzieje Polski średniowiecznej'', vol. I, pp. 135-136. Another view was showed by G. Labuda, which indicates that Zbigniew not considered the Seniorate concept, and only applied the principle of equality since 1102. G. Labuda: ''Korona i infuła. Od monarchii do poliarchii'', Kraków 1996, pp. 16-17, ISBN 83-03-03659-9.</ref> suatu hak yang diakui kepadanya oleh masyarakat Polandia.<ref name = "RGrodecki135" <ref>R. Grodecki, S. Zachorowski, J. Dąbrowski: ''Dzieje Polski średniowiecznej'', vol. I, p. 135.</ref>