Diaspora Jawa di Malaysia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 47:
Pada tahun 2007 publik [[Indonesia]] sempat dibuat geram dengan adanya klaim [[Malaysia]] atas kesenian asal Jawa [[Reog (Ponorogo)|reog Ponorogo]]. Dalam situs Kementerian Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Malaysia terpampang gambar kesenian [[reog Ponorogo]].<ref name="reog">https://travel.detik.com/domestic-destination/d-3288735/reog-ponorogo-atraksi-indonesia-yang-pernah-dicuri-malaysia. Diakses tanggal 18-11-2017</ref> Pada topeng [[dadak merak]] yang dikenakan penari di situs tersebut terdapat tulisan "MALAYSIA".<ref name="reog2">http://nasional.kompas.com/amp/read/2008/01/10/16393649/reog.pesona.singa.barong.dari.tanah.ponorogo. Diakses tanggal 18-11-2017</ref> Pada situs Kementerian Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Malaysia tersebut dijelaskan mengenai penjelasan filosofis dari kesenian yang disebut oleh pihak Malaysia sebagai [[Tari Barongan]]. Dalam situs yang sama dijelaskan bahwa [[Tari Barongan]] ini menceritakan kisah Nabi [[Sulaiman]] dengan binatang-binatang yang dapat berbicara dan diantara binatang-binatang tersebut terdapat [[harimau]] dan [[merak]] yang diilustrasikan melalui [[Tari Barongan]]. Menggapi hal ini para [[seniman]] [[reog]] dari [[Ponorogo|Kabupaten Ponorogo]] berunjuk rasa ke Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta. Mereka menyatakan protes atas klaim Malaysia atas kesenian reog. Namun, pada akhir November 2007, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Zainal Abidin Muhammad Zain menyatakan bahwa Pemerintah Malaysia tidak pernah mengklaim Reog Ponorogo sebagai budaya asli negara itu. Reog yang disebut [[Tari Barongan]] di Malaysia dapat dijumpai di [[Johor]] dan [[Selangor]], karena dibawa oleh [[orang Jawa]] yang merantau ke Malaysia pada zaman penjajahan Belanda dan Inggris.<ref name="reog3">http://news.liputan6.com/read/416067/terusik-lagi-klaim-negeri-jiran. Diakses tanggal 18-11-2017</ref>
Pemerintah Malaysia juga tercatat pernah melakukan klaim atas [[batik]] pada tahun 2008. Namun kali ini pihak [[Indonesia]] melakukan tindakan solutif atas klaim yang dilakukan oleh Malaysia. [[Indonesia]] mendaftarkan [[batik]] kepada pihak [[UNESCO]] sebagai ''Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity'' ([[bahasa Indonesia]] : [[Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi]]). Untuk mendapat pengakuan sebagai [[Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi]], proses yang ditempuh oleh pemerintah Indonesia terbilang cukup panjang. Berawal pada 3 September 2008 dengan mendaftarkan batik sebagai nominasi kepada pihak UNESCO. Kemudian nominasi ini diterima secara resmi oleh UNESCO pada tanggal 9 Januari 2009 untuk diproses lebih lanjut. Puncaknya, pada tanggal 2 Oktober 2009 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, [[UNESCO]] menyatakan dengan resmi bahwa [[batik]] [[Indonesia]] termasuk kedalam [[Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi]]. Untuk merayakan hal ini Pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai [[Hari Batik Nasional]].<ref name="batik">https://www.merdeka.com/peristiwa/kisah-batik-indonesia-pernah-mau-diklaim-malaysia.html. Diakses tangal 18-11-2017</ref>
Batik ke dalam jajaran daftar representatif budaya tak benda warisan manusia UNESCO atau Representative List of Intangible Cultural Heritage-UNESCO.
Untuk mendapat pengakuan representatif sebagai warisan budaya, proses yang ditempuh oleh pemerintah Indonesia terbilang cukup panjang. Berawal pada 3 September 2008 dengan proses Nominasi Batik Indonesia ke UNESCO, yang kemudian diterima secara resmi oleh UNESCO pada 9 Januari 2009 untuk diproses lebih lanjut.
Puncaknya, pada tanggal 2 Oktober 2009 diakhiri dengan UNESCO mengukuhkan batik Indonesia dalam daftar representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia yang dilaksanakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Tanggal 2 Oktober juga diperingati sebagai Hari Batik Nasional.
Pada gelaran ajang [[Miss Grand International|''Miss Grand International'']] tahun 2017 di ''[[Phu Quoc|Phú Quốc]], [[Vietnam]]'' warganet Indonesia dan Malaysia saling serang komentar negatif. Hal ini disebabkan karena pada kontes ''Best National Costume'' perwakilan [[Malaysia]] Sanjeda John membawakan busana bertemakan ''Kuda Warisan'' yang terinspirasi dari tarian [[kuda lumping]] khas masyarakat [[Suku Jawa|Jawa]] di [[Indonesia]]. Pihak ''Miss Grand Malaysia'' mengklarifikasi hal ini melalui akun [[instagram]]<nowiki/>nya dan menyatakan bahwa :
|