Cik-Cik Periuk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan Kategori:Budaya Kalimantan menggunakan HotCat
Eltha59 (bicara | kontrib)
k Makna lagu: Ada beberapa paragraf yang tidak tercantum dalam sumber yang direferensikan. Pemaknaan konotatif suatu karya bisa mengandung pengartian subyektif penulis. Mohon sertakan sumber yang dirujuk atas pemaknaan tersebut.
Baris 30:
Kata ''cik cik'' bermakna bunyi dari dalam periuk, sedangkan ''periuk'' adalah peralatan dapur yang terbuat dari logam atau tanah liat yang digunakan untuk membuat nasi. Kata ''cik cik'' tidak boleh ditulis dengan [[kata hubung|kata penghubung]], karena kata ini bukan merupakan [[kata ulang|kata pengulangan]].
 
Sedangkan, kalimat ''belanga sumping dari jawa'' maksudnya adalah sebuah [[panci]] yang sudah rusak bagian tepinya yang berasal dari [[Jawa]]. Makna konotatif dari kalimat ini adalah bahwa semua hal yang berasal dari Jawa itu tidak baik, karena masyarakat yang datang ke daerah Sambas adalah tentara Jawa yang memakai pakaian tentara [[Hindia Belanda]].
 
;''Datang nek kecibok bawa' kepiting dua ekok''
Kalimat ''datang nek kecibok'' bermakna bahwa orang yang datang ke daerah Sambas tidak hanya orang Jawa saja, tetapi orang yang berasal dari [[Tiongkok]] juga. Sedangkan, kalimat ''bawa' kepiting dua ekok'' bermakna bahwa seekor kepiting memiliki dua buah capit yang tajam yang digunakan untuk membawa dua niat yang berbeda atau memiliki dua strategi yang saling mengapit kanan dan kiri, maksudnya adalah selalu mengadu domba.
 
;''Cak cak bur dalam belanga', idong picak gigi rongak''