'''[[Mayor Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) Prof. DR. Moestopo''' ({{lahirmati|[[Ngadiluwih, Kediri]], [[Jawa Timur]]|13|6|1913|[[Kota Bandung|Bandung]], [[Jawa Barat]]|29|9|1986}}) adalah seorang dokter gigi Indonesia, pejuang kemerdekaan, dan pendidik. Dia dinyatakan sebagai [[Pahlawan Nasional Indonesia|Pahlawan Nasional]] pada tanggal 9 November 2007.
Lahir di Kediri, Jawa Timur, Moestopo pindah ke [[Surabaya]] untuk menghadiri Sekolah Kedokteran Gigi di sana. PadaPraktek awalnyadokter menjadigigi seorang praktisi,yang karyanyadimulainya terputus pada tahun 1942 ketika [[pendudukan Jepang di Indonesia|Jepang menduduki Indonesia]] dan Moestopo ditangkap oleh [[Kempeitai]] untukkarena mencariterlihat mencurigakan. Setelah dibebaskan, ia sempat menjadi dokter gigi untuk orang Jepang tetapi akhirnya memutuskan untuk melatihmengikuti sebagai seorangpelatihan perwira tentara. Setelah lulus dengan pujian, Moestopo diberi komando pasukan [[PETAPembela (Indonesia)Tanah Air|PETA]] pasukan di [[Sidoarjo]], ia kemudian dipromosikan menjadi komandan pasukan di Surabaya.
Sementara di Surabaya, selama [[IndonesiaRevolusi Nasional Indonesia|Revolusi Nasional]] MoestopoIndonesia ditanganiMoestopo denganmenghadapi pasukan ekspedisi Inggris yang dipimpin oleh Brigadir [[Aubertin Mallaby|Walter Sothern Mallaby Aubertin]]. Ketika hubungan rusak dan Presiden [[Soekarno]] dipanggil ke Surabaya untuk memperbaiki merekamemperbaikinya, Moestopo ditawari pekerjaan sebagai penasihat tetapi ditolaktidak diterimanya. Selama perang ia menjabat beberapa posisi lainnya, termasuk memimpin satu skuadron tentara reguler, pencopet, dan pelacur untuk menyebarkan kebingungan di jajaran pasukan Belanda musuh. Setelah perang, Moestopo terusmeneruskan bekerja sebagai dokter gigi, dan pada tahun 1961 ia mendirikan Universitas Moestopo. Dia meninggal di Bandung pada tahun 1986.
== Biografi ==
=== AwalKehidupan kehidupanawal dan kedokteran gigi ===
Moestopo lahir di Ngadiluwih, [[Kabupaten Kediri|Kediri]], [[Jawa Timur]], [[Hindia Belanda]] pada tanggal 13 Juli 1913. Dia adalah anak keenam dari delapan bersaudara yang lahiranak Raden Koesoemowinoto. Setelah sekolah dasar nya, Moestopo pergi ke Sekolah Kedokteran Gigi (STOVIT) di Surabaya. Pendidikannya awalnya dibayar oleh saudara tuanyakakak-kakaknya, Moestopo kemudian mengambil untuk menjualberjualan beras untuk mendapatkanmembiayai jalan melaluipendidikan universitas. MengambilSetelah mengambil pendidikan lanjutan di lapangan di Surabaya dan Yogyakarta, pada tahun 1937 ia menjadi asisten dokter gigi di Surabaya. DariPada tahun 1941-1942, ia menjadi asisten direktur STOVIT.
=== PekerjaanPendudukan Jepang ===
SetelahKetika [[pendudukan Jepang di Indonesia|Jepang menduduki Indonesia]] pada tahun 1942 Moestopo ditangkap oleh [[Kempeitai]] karena dicurigai sebagai tersangkaorang [[IndoOrang orangIndo|Indo]] (orang campuran Eropa dan warisan Indonesia); kecurigaan ini didasarkan pada bingkaiperawakan besar Moestopo itu. Namun, ia segera dibebaskan, dan, setelah sebelumnya menjabatmelayani sebagai dokter gigi militer bagi Jepang, ia menerima pelatihan militer di [[Bogor]]. SeiringSatu angkatan dengan jenderalcalon masa depanjenderal [[Sudirman]] dan [[Gatot Soebroto]], ia selesai terbaik di bagian atas kelasnya. Selama pelatihan, ia menulis sebuah makalah tentang aplikasipenerapan militer senjata bambu runcing berujungyang dengandiberi kotoran kuda, didari manamakalah diaini Moestopo menerima nilai tinggi.
Setelah lulus, Moestopo diberi komando pasukan komando [[PETAPembela (Indonesia)Tanah Air|PETA]] pasukan di [[Sidoarjo]]. Segera setelah itu, ia dipromosikan menjadi komandan pasukan pribumi melindungi [[Gresik]] dan Surabaya, ia adalah salah satu dari hanya lima orang Indonesia untukyang menerima promosi tersebut. SementaraSaat di Surabaya, ia bekerja dimenanggulangi menghilangkannaiknya tingkat pengangguran naik dengan mendirikan workshopbengkel untuk menghasilkanpenghasil sabun dan sikat gigi. danIa sempat dilaporkan mendorongmenyuruh anak buahnya untuk menempatkanmemberi pupuk kandangkotoran kuda di bambu runcing untuk menyebarkan tetanus dan juga menyuruh mereka makan kucing untuk nightmendapatkan penglihatan visionmalam yang lebih baik - konon kabarnya sisa-sisa dimakan kucing dikatakanyang telahdimakan dimakamkantersebut kemudian dikubur di pemakaman pahlawan mereka sendiri '.
=== Revolusi Nasional ===
|