Kubis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AMA Ptk (bicara | kontrib)
AMA Ptk (bicara | kontrib)
Baris 48:
== Budidaya ==
 
Pada umumnya, kubis akan bertumbuh dengan baik manakala ia ditabam di [[dataran tinggi]] dengan ketinggian antara 1000-3000 [[mdpl]]. Karena itulah, [[Malang]], [[Karo]], dan [[Wonosobo]] termasuk daerah yang banyak ditanami kubis.<ref name=sun>Sunarjono (2015), hlm.72{{spaced ndash}}73.</ref> Kubis menyukai tanah yang sarang dan tidak becek. Meskipun relatif tahan terhadap suhu tinggi, produk kubis ditanam di daerah pegunungan (400m dpl ke atas) di daerah tropik. Di dataran rendah, ukuran krop mengecil dan tanaman sangat rentan terhadap ulat pemakan daun ''Plutella''.
 
Cara penanaman adalah disemai setelah tumbuh 3-4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu). MasaSelain panenitu adalahpula 3-4ada bulanmetode dari[[setek]] penyemaiantunas batang—yang dapat dilakukan pada kubis lokal, serupa ''argalingga'' dan ''wonosobo''. Bedanya kecil saja, apabila biji yang hendak ditanam pada lahan harus disemai dulu, maka tunas hasil setek bisa langsung ditanam di lahan yang telah disediakan.<ref name=sun/>
 
Karena penampilan kubis menentukan harga jual, kerap dijumpai petani (Indonesia) melakukan penyemprotan tanaman dengan [[insektisida]] dalam jumlah berlebihan agar kubis tidak berlubang-lubang akibat dimakan ulat. Konsumen perlu memperhatikan hal ini dan disarankan selalu mencuci kubis yang baru dibeli.