Bioinsektisida: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
AMA Ptk (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Nikotin2.png|thumb|Struktur Nikotin (''Nicotiana tabacum'')yang merupakan salah satu Bioinsektisida dan telah diproduksi secara komersial di beberapa negara.]]
 
'''Bioinsektisida''' adalah bahan-bahan alami yang bersifat [[racun]] serta dapat menghambat [[pertumbuhan]] dan [[perkembangan]], tingkah laku, perkembangbiakan, kesehatan, memengaruhi [[hormon]], penghambat makan, membuat [[mandul]], sebagai pemikat, penolak, dan aktivitas lainnya yang dapat memengaruhi organisme pengganggu tanaman<ref name="Agrios">{{en}}Agrios. 1998. ''Plant Pathologi''.Hlmn : 262. ISBN 0-12-044565-4. New York: Academic Press.</ref>. Penggunaan bahan-bahan yang berasal dari tumbuhan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif penggunaan insektisida sintetik yang sering disebut [[pestisida]] nabati atau bioinsektisida. Alternatif ini dianggap perlu karena kandungan residu insektisida sintetik yang dianggap dapat berakibat fatal, bukan hanya terhadap kesehatan tetapi juga merugikan perdagangan karena ditolaknya produk pertanian yang diekspor.<ref name="Kardinan">Kardinan. 2002. Pestisida Nabati Ramuan dan Aplikasi.Halmn 6-7. ISBN 979-3357-29-0. Jakarta: Penebar Swadaya</ref>
Tumbuhan yang dikenal terlebih dahulu berfungsi sebagai bioinsektisida dan telah diproduksi secara komersial diberbagai negara adalah ''Chrysanthemum cenerariaefolium'' (piretrin), ''Nicotiana tabacum'' ([[nikotin]]), dan ''Derris'' spp. ([[rotenon]]).<ref name="Prijono">Prijono D. 1999. Prospek dan strategi pemanfaatan insektisida alami dalam PHT. Di dalam: Nugroho BW, Dadang dan Prijono D, editor. Bahan Pelatihan Pengembangan dan Pemanfaatan Insektisida alami, Bogor 9-13 Agustus 1999. Bogor: pusat Kajian PHT IPB. Halaman 1-7.</ref>