Kecipir: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 22:
|synonyms_ref = <ref>{{cite web|url=http://www.theplantlist.org/tpl/record/ild-3577|title=The Plant List: A Working List of All Plant Species}}</ref>
}}
'''Kecipir''' ('''''Psophocarpus tetragonolobus''''' ([[L.]]) [[De Candolle|D.C.]]) adalah [[tumbuhan merambat]] anggota [[familia|suku]] [[Fabaceae]] (Leguminosae). Pucuk dan [[polong]] mudanya dimanfaatkan sebagai [[sayuran]]. Di [[Sumatera]] dikenal sebagai ''kacang botol'' atau ''kacang belingbing'' ([[pantai barat Sumatera]], dan [[Minangkabau|Mnk.]]<ref name=Soeseno>{{aut|Soeseno, Slamet}} (1985). ''Sayur-Mayaur untuk Karang Gizi''. hal.28{{spaced ndash}}30. [[Jakarta]]:Penebar Swadaya.</ref>), dan ''kacang embing'' ([[Palembang]]). Nama-nama lainnya adalah ''jaat'' ([[bahasa Sunda|Sd.]]);<ref name=Azka>{{aut|Supriatna, Nana}} (2007). ''Bercocok Tanam Sayuran''. Hlm.7{{spaced ndash}}10. [[Jakarta]]:Azka Press. ISBN 978-979-1211-78-9.</ref> ''cipir, cicipir, kěcipir'' ([[bahasa Jawa|Jw.]]); ''kělongkang'' ([[bahasa Bali|Bl.]]), serta ''biraro'' ([[Manado]], [[Ternate]]);<ref name="heyne">{{aut|Heyne, K.}} 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'' '''2''': 1068-69. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Bogor. ([http://archive.org/stream/denuttigeplanten02heyn#page/348/mode/2up edisi '''1916''': 348])</ref> ''kacang botor'', ''k. botol'', dan ''k. kumbotor'' ([[Bahasa Melayu Pontianak|Ptk.]]). Dalam [[bahasa Inggris]] disebut sebagai ''Winged bean'', ''Winged pea'', ''Four-angled bean'' (mengacu pada bentuk buahnya); namun juga dinamai ''Goa bean'' dan ''Asparagus pea''.
== Pengenalan ==
[[Berkas:Psophocarpus tetragonolobus Blanco2.293.png|jmpl|kiri|200px|Pelat botani menurut Blanco]]
Tumbuhannya merambat, memanjat atau membelit, membentuk perdu,<ref name=Azka/> atau semak yang menahun. Dalam budidaya biasanya diberi penyangga, namun jika dibiarkan akan menutupi permukaan tanah. [[Batang]]nya silindris, beruas-ruas, jarang [[kayu|mengayu]], hingga 4 [[meter|m]] panjangnya. Berakar banyak, dengan [[akar]] samping yang panjang, menjalar datar dekat permukaan tanah, sebagian di antaranya menebal, membentuk [[umbi]].<ref name="prota">{{aut|Grubben, G.J.H.}} 2004. [http://www.prota4u.org/protav8.asp?h=M4&t=Psophocarpus,tetragonolobus&p=Psophocarpus+tetragonolobus#Synonyms ''Psophocarpus tetragonolobus'' (L.) DC.] [Internet] Record from PROTA4U. Grubben, G.J.H. & Denton, O.A. (Editors). PROTA (Plant Resources of Tropical Africa / Ressources végétales de l’Afrique tropicale), Wageningen, Netherlands. <http://www.prota4u.org/search.asp>. Accessed 11 September 2013.</ref>
[[Berkas:Psophoc tetrag 090306-7166 kng.JPG|jmpl|kiri|200px|Bunga dan karangan bunga]]
Baris 59:
}}
[[Berkas:Japanese Psophocarpus tetragonolobus.jpg|jmpl|kiri|200px|Polong kecipir muda siap disayur.]]
Di [[Indonesia]], kecipir umumnya ditanam untuk diambil buahnya yang muda, yang beserta pucuk dan daun-daun yang muda biasanya direbus untuk dijadikan penganan<ref name="heyne"/> (misalnya untuk [[lalap]], [[pecal]], atau [[urap]]) atau dicampurkan ke dalam sayur.<ref name=Sas.>{{aut|Sastrapradja, Setijati; Lubis, Siti Harti Aminah; Djajasukma, Eddy; Soetarno, Hadi; Lubis, Ischak}} (1981). ''Sayur-sayuran''. '''6''':54{{Spaced ndash}}55. [[Jakarta]]:[[Balai Pustaka]] bekerjasama dengan [[LBN]]-[[LIPI]].</ref><ref name=Azka/> Di [[Bangladesh]], kecipir dimakan bersama daging atau [[ikan]].<ref name=astawan>{{aut|Astawan, Made}} (2009). ''Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-Bijian''. hlm.69{{spaced ndash}}74. [[Jakarta]]:Penebar Swadaya. ISBN 979-002-366-9.</ref> Menurut [[Rumphius]], umbi akarnya dapat dimakan setelah direbus, namun umbi ini harus dipanen sebelum buah kecipirnya menjadi tua<ref name="heyne"/>. Rasa umbinya ini mirip dengan [[bengkuang]].<ref name=Sas./> Biji-bijinya yang tua (Sd. ''botor'', Jw. ''cipir'') dimakan sebagai [[kacang|kacang-kacangan]] setelah disangrai terlebih dulu<ref name="heyne"/>. Ringkasnya, kecipir dapat diolah menjadi berbagai hidangan. Diolah menjadi minyak, tepung, pencampur [[kopi]], [[susu]], atau [[tempe]]. Karena sifatnya dalam hal pengolahan mirip tempe, maka dapat diterampkan pada kecipir.<ref name=astawan/>
Daunnya berkhasiat obat. Ekstrak daun kecipir pada masa lalu digunakan untuk mengobati [[mata]] yang bengkak dan sakit [[telinga]]. Daun kecipir yang diremas dan dicampur [[adas pulasari]] digunakan sebagai obat bisul.<ref name="heyne"/> Masyarakat [[Arab]], [[Pakistan]], dan [[Cina]] bisa mencampurkan kecipir dalam obat-obatan mereka.<ref name=astawan/> Biji dan daun mengandung [[flavonoid]], [[saponin]], dan [[tanin]].
Baris 79:
Secara fisiologi, kecipir sangat sensitif dengan ''[[frost]]''. Selain itu, ia adalah [[fotoperiodisme|tumbuhan hari pendek]], hanya berbunga jika panjang hari kurang dari masa kritis (untuk kecipir 12 jam). Bijinya tertutup cangkang keras, sehingga kadang-kadang diperlukan perendaman untuk mempercepat [[perkecambahan]].
Penanaman kecipir membutuhkan benih dari pohon yang sudah tua, sehat, lebat, dan bersih dari hama penyakit. Ia menghendaki ukuran yang seragam.<ref name=Azka/> Biji kecipir itu sangat keras, dan baru bertumbuh tunas lembaganya ketika sampai 10 hari. Karenanya, 2 hari sebelum disemai ke tanah atau ''polypot'' bisa direndam dulu. Itupun hendaknya agar direndam sebatas tinggi biji.<ref name=iritani/> Apabila hendak menanam kecipir, lubang yang hendak ditugali kecipir baiknya diisi dua-dua bersama [[pupuk kandang]] atau [[pupuk kompos|kompos]]<ref name=Azka/>, dan lebih baik ditanam pada akhir musim hujan. Ditanam pada akhir [[musim hujan]] karena sudah bisa berbunga pada musim kemarau. Apabila ditanam pada musim hujan, kecipir akan mengeluarkan daun saja secara-terus menerus dan baru akan berbunga 9 bulan kemudian. Akibatnya, pertambahan jumlah bunga terganggu dan [[buah]]nya terdesak. Bijinya ini ditanam di atas [[tanah]] yang sudah diolah menjadi [[bedengan]] sebagaimana mestinya dengan jarak tanam 60 × 30 cm. Dalam usia 8 hari, biasanya kecipir akan ber[[kecambah]]. Apabila sudah dewasa, berilah tongkat sebagai tempat untuk merambat agar kecipir itu kokoh.<ref name=Soeseno/><ref name=iritani/>
Selama berkembang, pupuk diperlukan guna ia tumbuh subur dan cepat berbuah, dan yang dipakai untuk kecipir adalah urea dan TSP pada minggu kedua, begitu pula minggu kelima. Kemudian, gulma dan rerumputan musti disiang agar tak mengganggu pertumbuhan kecipir. Kecipir juga harus disiram, terutama di musim kemarau, pada pagi dan sore hari.<ref name=Azka/> Kecipir ber[[bunga]] pada 7-8 minggu setelah ditanam untuk jenis genjah, dan setelah 3-4 [[bulan]] bagi yang lambat berbunga. [[Polong]] muda dapat dipetik pada 10-11 minggu buat jenis genjah. Pembudidayaan tumbuhan ini masih dilakukan secara sederhana pada awal 1980.<ref name=Sas./> Namun demikian, kecipir dalam waktu 6 bulan sudah dapat dipanen berkali-kali.<ref name=iritani/>
== Referensi ==
|