Sinosentrisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Sinosentrisme
Baris 1:
{{Chinese
'''Sinosentrisme '''merupakan sebuah acuan pada ideologi bahwa Tiongkok adalah pusat budaya dunia.<ref name="autogenerated2007">{{Cite journal|author-link=China Policy Institute, the University of Nottingham|date=May 30, 2007|title=Beneath the Facade of China|journal=School of Contemporary Chinese Studies|volume=NG8 1BB}}</ref>
|s=中国中心主义
|t=中國中心主義
|p=Zhōngguó zhōngxīn zhǔyì
|bpmf=ㄓㄨㄙˉㄍㄨㄛˊ ㄓㄨㄙˉㄒㄧㄣˉ ㄓㄨˇㄧˋ
}}
'''Sinosentrisme '''merupakan sebuah acuan pada ideologi bahwa Tiongkok adalah pusat budaya dunia.<ref name="autogenerated2007">{{Citecite journal |author-link authorlink = China Policy Institute, the University of Nottingham|date=May 30, 2007|title= Beneath the Facade of China | journal = School of Contemporary Chinese Studies | volume = NG8 1BB | date = May 30, 2007}}</ref>
 
== Gambaran dan konteks ==
Tergantung pada konteks historis, sinocentrism dapat merujuk pada [[etnosentrisme]] masyarakat [[Suku Han|Han]] dan budaya, atau konsep modern [[Tionghoa|zhonghua minzu]]. Konsep ini populer di kalangan elit Tiongkok hingga demisme akhir dinasti Qing. Konsep ini berakhir pada abad ke-19 dan mengalami beberapa pukulan lagi di abad ke-20, dan sebagai hasilnya tidak begitu populer di kalangan orang-orang Tiongkok di masa sekarang.<ref name="autogenerated2007"/>
 
Di zaman pra-modern, sering mengambil bentuk melihat Tiongkok sebagai [[peradaban]] paling maju di dunia, dan kelompok etnis eksternal atau negara asing sebagai tidak beradab ke berbagai tingkatan, perbedaan yang dikenal di Tiongkok sebagai [[perbedaan Hua–Yi]].<ref>von Falkenhausen (1999), 544.</ref><ref>Shelach (1999), 222-23.</ref>
 
== Sistem Sinosentrik ==
Baris 12 ⟶ 18:
Di pusat sistem itu berdiri Tiongkok, yang diperintah oleh [[Wangsa|dinasti]] yang telah memperoleh [[Tianming|Mandat Surga]] (天命 Tiānmìng). ''Dinasti Celestial ''(天朝 Tiāncháo), yang dibedakan oleh kode moralitas dan kesopanan [[Agama Konghucu|Konghucu]], menganggap dirinya sebagai peradaban paling terkemuka di dunia; [[kaisar Tiongkok]] (''Huangdi'') dianggap sebagai satu-satunya Kaisar yang sah di seluruh dunia (tanah seluruhnya ''di bawah surga'' atau 天下 Tiānxià).
 
Di bawah skema hubungan internasional ini, hanya Tiongkok yang memiliki kaisar atau ''Huangdi'' (皇帝), yang adalah [[Putra Surgawi|Putra Langit]] (天子 Tiānzǐ); negara-negara lain hanya memiliki Raja atau ''Wang'' (王).<ref>{{Citation|last=Schmid|first=Andrecitation|title=Rediscovering Manchuria: Sin Ch'aeho and the Politics of Territorial History in Korea|number=1|year=1997|journal=Journal of Asian Studies|work=Journal of Asian Studies|volume=56|issuenumber=1|page=29|year=1997|first=Andre|last=Schmid}}Lebih</ref> Penggunaan Jepang dari satuistilah parameterKaisar <codeSurgawi style="color:inherit;(天皇) border:inherit;untuk padding:inherit;">&#x7C;work=</code>penguasa danJepang <codeadalah style="color:inherit;subversi border:inherit;dari padding:inherit;">&#x7C;journal=</code>prinsip yangini. digunakanSepanjang ([[Bantuan:Galatsejarah, CS1#redundantorang parameters|bantuan]]);Korea Lebihkadang-kadang darimenyebut satuhierarki parametermereka <codesebagai style="color:inherit;Raja, border:inherit;sesuai padding:inherit;">&#x7C;number=</code>dengan dankepercayaan <codetradisional style="color:inherit;Korea border:inherit;tentang padding:inherit;">&#x7C;issue=</code>Keturunan yang digunakan ([[Bantuan:Galat CS1#redundant parameters|bantuan]])Surga.
[[Kategori:Halaman dengan rujukan yang memiliki parameter duplikat]]
[[Kategori:Halaman dengan rujukan yang memiliki parameter duplikat]]</ref> Penggunaan Jepang dari istilah Kaisar Surgawi (天皇) untuk penguasa Jepang adalah subversi dari prinsip ini. Sepanjang sejarah, orang Korea kadang-kadang menyebut hierarki mereka sebagai Raja, sesuai dengan kepercayaan tradisional Korea tentang Keturunan Surga.
 
Identifikasi jantung dan legitimasi suksesi dinasti adalah aspek penting dari sistem. Awalnya pusat itu identik dengan Zhongyuan, daerah yang diperluas melalui invasi dan penaklukan selama berabad-abad. Suksesi dinasti terkadang mengalami perubahan radikal dalam interpretasi, seperti era Song Selatan ketika dinasti yang berkuasa kehilangan jantung tradisional ke barbar utara. Di luar pusat ada beberapa lingkaran konsentris. Etnis minoritas setempat tidak dianggap sebagai 'negara asing'. Namun, mereka diperintah oleh pemimpin mereka sendiri yang disebut ''Komandan Lokal'' ([[wiktionary:土司|土司]] tusi), tunduk pada pengakuan oleh Kaisar, dan dibebaskan dari sistem birokrasi Tiongkok.
 
Di luar lingkaran ini ada negara-negara bagian yang menawarkan [[upeti]] (貢品) kepada [[kaisar Tiongkok]] dan di mana Tiongkok menjalankan [[Suzerenitas|suzerenitasnya]]. Di bawah [[Dinasti Ming]], ketika sistem penghormatan memasuki puncaknya, negara-negara ini diklasifikasikan ke dalam sejumlah kelompok. Barbarian Tenggara (kategori satu) termasuk beberapa negara besar di [[Asia Timur]] dan [[Asia Tenggara]], seperti [[Korea]], [[Jepang]], Kerajaan Ryukyu, Annam/[[Dai Viet]], [[Thailand]], [[Kerajaan Champa|Champa]], dan [[Jawa]]. Kelompok kedua dari orang-orang barbar tenggara meliputi negara-negara seperti [[Sulu]], [[Melaka|Malaka]], dan [[Sri Lanka]].<ref>{{Citecite book|urllast=https://books.google.com/books?idHamashita|first=XdPQRFSsqwACTakeshi|title=China, East Asia and the Global Economy: Regional and Historical Perspectives|lasturl=Hamashitahttps://books.google.com/books?id=XdPQRFSsqwAC|firstyear=Takeshi2013|publisher=Routledge|year=2013|isbn=1-134-04029-6}}</ref> Banyak di antaranya adalah negara-negara merdeka di zaman modern.
 
Selain itu, ada barbar utara, timur laut barbar, dan dua kategori besar barbar barat (dari Shanxi, barat Lanzhou, dan Xinjiang modern), tidak ada yang selamat ke zaman modern sebagai negara yang terpisah atau merdeka.
Baris 24 ⟶ 28:
Situasinya dipersulit oleh kenyataan bahwa beberapa [[Negara pembayar upeti|negara bagian]] memiliki negara bagian mereka sendiri. [[Laos]] adalah negara bagian dari Vietnam dan Kerajaan Ryūkyū membayar upeti kepada Tiongkok dan Jepang. [[Pulau Tsushima]] juga merupakan negara bagian Dinasti Goryeo dan Joseon Korea.
 
Di luar lingkaran negara-negara bagian adalah negara-negara dalam hubungan perdagangan dengan Tiongkok. [[Portugal|Portugis]], misalnya, diizinkan berdagang dengan Tiongkok dari wilayah yang disewa di [[Makau]] tetapi tidak secara resmi memasuki sistem. Selama masa pemerintahan [[Dinasti Qing]] di Taiwan, beberapa pejabat Qing telah menggunakan istilah ''Huawaizhidi'' (化外之地) untuk merujuk ke [[Republik Tiongkok|Taiwan]] (Formosa), khususnya untuk daerah-daerah di Taiwan yang belum sepenuhnya dibudidayakan, dikembangkan dan di bawah kendali Pemerintahan Qing.<ref>{{Citecite web|url=http://www.twhistory.org.tw/20010611.htm |title=History in The Mutan Village Incident|date=2001-06-11 |publisher=Twhistory.org.tw |access-date=2001-06-11 |accessdate=2011-04-11}}</ref><ref>
[http://www.chinataiwan.org/twrwk/twdq/xgjg/200603/t20060306_606.htm Chinataiwan history (历史) of Taiwan area] (Chinese)</ref>
 
Baris 40 ⟶ 44:
Semenanjung Korea sangat dipengaruhi oleh kedekatan geografis dan sejarahnya dengan Tiongkok.
 
Hingga era [[Tiga Kerajaan Korea]], negara-negara Korea Selatan telah dilindungi dari invasi Tiongkok oleh negara-negara Korea Utara yang sangat kuat seperti Goguryeo yang memerintah wilayah utara semenanjung Korea dan [[Suku Manchu|Manchu]]. Goguryeo menganggap dirinya sebagai negara tertinggi yang sama seperti Tiongkok dan mengadopsi sistem sentrisnya sendiri ke negara-negara yang berdekatan. Menolak untuk membayar upeti dan terus menaklukkan wilayah timur Tiongkok sama sekali menyebabkan serangkaian invasi besar-besaran Tiongkok terhadap Goguryeo dari tahun 598 hingga tahun 614, yang berakhir dengan bencana dan mereka terutama berkontribusi pada jatuhnya Dinasti Sui Tiongkok pada tahun 618. Kekalahan yang begitu banyak dari Orang Tionghoa membangkitkan rasa superioritas etnis di Goguryeo dan ekspansi lebih lanjut ke wilayah Tiongkok terus.{{citation needed|date=January 2013}}
 
Setelah Goguryeo akhirnya runtuh oleh pasukan sekutu [[Silla]], salah satu dari Tiga Kerajaan Korea, dan [[Dinasti Tang]] pada tahun 668, Silla, yang sekarang menjadi penguasa tunggal semenanjung Korea, lebih siap memulai sistem penghormatan antara Silla dan Tang. Namun, hubungan antara kedua negara sangat melemah setelah pengajuan Silla ke [[Dinasti Goryeo|Goryeo]] yang mengaku sebagai penerus Goguryeo.{{citation needed|date=January 2013}}
 
Hubungan Goryeo dengan [[dinasti Song]] Tiongkok tetap sama tetapi perdagangan bilateral yang dekat dan sangat menguntungkan dibangun tanpa sistem penghargaan karena ginseng dan porselen Goryeo sangat dihargai di Tiongkok sedangkan sutra agak populer di Goryeo. Hubungan damai ini berakhir ketika [[invasi Mongol ke Korea]], sebagai bagian dari kampanye umum untuk menaklukkan Tiongkok dan wilayah Asia lainnya, terjadi pada tahun 1231. Setelah 30 tahun perlawanan sengit, baik Goryeo dan Mongol akhirnya menggugat perdamaian dan menjadi ketergantungan Dinasti Mongol Yuan di bawah pengaruh Mongol dari istana kerajaan Goryeo. Segera setelah melemahnya dinasti Yuan, Goryeo merebut kembali wilayah mereka yang hilang dari Kekaisaran Mongol dengan kampanye militer dan mendapatkan kembali hak kedaulatannya.{{citation needed|date=January 2013}}
 
Selama era Dinasti [[Dinasti Joseon|Joseon]] (1392-1910), mereka mendorong peninggalan cita-cita dan doktrin [[Konfusianisme Korea]] dalam masyarakat Korea dan secara sukarela memasuki sistem Sinosentrik. Setelah [[dinasti Ming]], yang menganggap dirinya sebagai huá (華), peradaban yang berbudaya dianggap telah runtuh di bawah invasi [[Dinasti Qing|Qing]] dari Manchu, yang dianggap barbar (夷) pada tahun 1644. Ming dianggap sebagai budaya Sino sejati yang terakhir (中華).<ref>{{Citation|last=Hancitation|first=Young-woo|last=Han|year=1992|title=The Establishment and Development of Nationalist History|year=1992|journal=Seoul Journal of Korean Studies|work=Seoul Journal of Korean Studies|volume=5|pages=62–64}}Lebih dari satu parameter <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">&#x7C;work=</coderef> dan <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">&#x7C;journal=</code> yang digunakan ([[Bantuan:Galat CS1#redundant parameters|bantuan]])
[[Kategori:Halaman dengan rujukan yang memiliki parameter duplikat]]</ref>
 
Sinosentrisme di Joseon berakhir pada abad ke-19 ketika [[Kekaisaran Korea Raya|Kekaisaran Korea]] diproklamirkan oleh [[Kaisar Gojong dari Han Raya|Kaisar Gojong]]. Sejak itu, Sinosentrisme, yang dikenal sebagai Junghwa-sasang (중화사상; 中華思想) di Korea, telah dianggap sebagai contoh dari delusi yang tidak bijaksana dan menghina dinasti Joseon.{{citation needed|date=January 2013}}
 
Ini dimulai dengan masuknya budaya Eropa secara simultan dan menurunnya dinasti Qing pada awal abad ke-19. Itu telah dinyatakan oleh banyak sejarawan dan filsuf di Korea bahwa penerimaan Konfusianisme sebagai ideologi negara adalah kontribusi utama untuk kelemahan militer dan agresi eksternal yang dihasilkan dalam dinasti Joseon.{{citation needed|date=January 2013}}
 
=== Vietnam ===
Baris 59 ⟶ 62:
Namun, Vietnam juga sangat [[sinifikasi]], menggunakan Bahasa Tionghoa Klasik sebagai bahasa sastra resmi dan mengadopsi sebagian besar aspek [[budaya Tionghoa]], termasuk sistem administrasi, arsitektur, filsafat, agama, sastra, dan bahkan pandangan budaya umum. Vietnam terus-menerus mengidentifikasi diri dalam hubungannya dengan Tiongkok, menganggap dirinya sebagai kerajaan di selatan seperti melawan Tiongkok di utara, seperti yang terlihat dalam baris ini dari sebuah puisi (dalam bahasa Tionghoa) oleh Jenderal Li Thường Kiệt (李常傑) (1019-1105): ''Nam Quốc sơn ha Nam Đế cư''. (南國山河南帝居), yang berarti "Di atas gunung dan sungai di Selatan memerintah Kaisar Selatan".
 
Dalam mengadopsi adat istiadat Tionghoa, istana Vietnam juga mulai mengadopsi pandangan dunia Sinosentris selama perluasan dinasti Le dan Nguyen. "Trung Quốc" 中國 digunakan sebagai nama untuk Vietnam oleh Kaisar [[Gia Long]] pada tahun 1805.<ref name="Woodside1971">{{Citecite book|urlauthor=https://books.google.com/books?id=0LgSI9UQNpwC&pg=PA18#v=onepage&q&f=falseAlexander Woodside|title=Vietnam and the Chinese Model: A Comparative Study of Vietnamese and Chinese Government in the First Half of the Nineteenth Century|lasturl=Alexander Woodsidehttps://books.google.com/books?id=0LgSI9UQNpwC&pg=PA18#v=onepage&q&f=false|year=1971|publisher=Harvard Univ Asia Center|year=1971|isbn=978-0-674-93721-5|pages=18–}}</ref> Dikatakan "Hán di hữu hạn" 漢夷有限 ("orang-orang Vietnam dan orang-orang barbar harus memiliki batas yang jelas") oleh Kaisar Gia Long (Nguyễn Phúc Ánh) ketika membedakan antara Khmer dan Vietnam.<ref name="Wook2004">{{Citecite book|urlauthor=https://books.google.com/books?id=foZAdRgB-nwC&pg=PA34#v=onepage&q&f=falseChoi Byung Wook |title=Southern Vietnam Under the Reign of Minh Mạng (1820-1841): Central Policies and Local Response|last=Choi Byung Wook|publisher=SEAP Publications|year=2004|isbn=978-0-87727-138-3|pages=34–}}</ref> Minh Mang menerapkan kebijakan integrasi akulturasi yang diarahkan pada minoritas masyarakat non-Vietnam.<ref name="Wook2004 2">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=foZAdRgB-nwC&pg=PA136PA34#v=onepage&q&f=false|title=Southern Vietnam Under the Reign of Minh Mạng (1820-1841): Central Policies and Local Response|lastyear=Choi2004 Byung Wook|publisher=SEAP Publications|year=2004 |isbn=978-0-87727-138-3 |pages=136–34–}}</ref> Minh Mang menerapkan kebijakan integrasi akulturasi yang diarahkan pada minoritas masyarakat non-Vietnam. Thanh nhân 清人 ini digunakan untuk merujuk pada etnis Tionghoa oleh Vietnam sementara Vietnam menyebut diri mereka sebagai Hán nhân 漢人 di Vietnam pada tahun 1800-an di bawah kekuasaan Nguyễn.<ref name="Wook2004 3">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=foZAdRgB-nwC&pg=PA137#v=onepage&q&f=false|title=Southern Vietnam Under the Reign of Minh Mạng (1820-1841): Central Policies and Local Response|last=Choi Byung Wook|publisher=SEAP Publications|year=2004|isbn=978-0-87727-138-3|pages=137–}}</ref> [[Kamboja]] secara teratur disebut ''Cao Man Quốc'' (高蠻國), negara "barbar atas". Pada 1815, Gia Long mengklaim 13 negara sebagai pengikut Vietnam, termasuk [[Kerajaan Luang Phrabang|Luang Prabang, laos]], Vientiane, Burma, Tran Ninh di Laos timur, dan dua negara yang disebut "Thủy Xá Quốc" dan "Hỏa Xá Quốc", yang sebenarnya adalah suku [[Suku Jarai|Jarai]] Malayo-Polinesia hidup di antara Vietnam dan Kamboja. Mencerminkan model Tionghoa, istana  Vietnam berusaha mengatur penyajian penghormatan kepada istana Vietnam, partisipasi dalam perayaan Tahun Baru dan ulang tahun kaisar, serta rute perjalanan dan ukuran misi negara bagian.<ref>''Vietnam and the Chinese Model'', Alexander Barton Woodside, Council on East Asian Studies Harvard, Cambridge (Massachusetts) and London 1988: P236-237</ref>
 
Kaisar Nguyen [[Minh Mạng]] Vietnam memuluskan etnis minoritas seperti Kamboja, menyatakan warisan Konfusianisme dan dinasti Han Tiongkok untuk Vietnam, dan menggunakan istilah orang Han 漢人 (Hán nhân) untuk merujuk ke Vietnam.<ref name="Owen2005">{{Citecite book|author=Norman G. Owen|title=The Emergence Of Modern Southeast Asia: A New History|url=https://books.google.com/books?id=py5Xh0-pw18C&pg=PA115&dq=minh+mang+han&hl=en&sa=X&ei=cOZSUqPkLcbgyQHVzYD4AQ&ved=0CEcQ6AEwAw#v=onepage&q=minh%20mang%20han&f=false|titleyear=The Emergence Of Modern Southeast Asia: A New History|last=Norman G. Owen2005|publisher=University of Hawaii Press|year=2005|isbn=978-0-8248-2890-5|pages=115–}}</ref> Minh Mang menyatakan bahwa "Kita harus berharap bahwa kebiasaan barbar mereka secara tidak sadar akan hilang, dan bahwa mereka setiap hari akan menjadi lebih terinfeksi oleh kebiasaan Han [Sino-Vietnam]."<ref name="Moses2008">{{Citecite book|author=A. Dirk Moses|title=Empire, Colony, Genocide: Conquest, Occupation, and Subaltern Resistance in World History|url=https://books.google.com/books?id=RBgoNN4MG-YC&pg=PA209&dq=minh+mang+han&hl=en&sa=X&ei=cOZSUqPkLcbgyQHVzYD4AQ&ved=0CDwQ6AEwAQ#v=onepage&q=minh%20mang%20han&f=false|title=Empire, Colony, Genocide: Conquest, Occupation, and Subaltern Resistance in World History|last=A. Dirk Moses|date=1 January 2008|publisher=Berghahn Books|isbn=978-1-84545-452-4|pages=209–|archive-urlarchiveurl=https://books.google.com/books?id=cbSWBAAAQBAJ&pg=PA209&dq=minh+mang+han&hl=en&sa=X&ei=cOZSUqPkLcbgyQHVzYD4AQ&ved=0CDwQ6AEwAQ#v=onepage&q=minh%20mang%20han&f=false|archive-archivedate=2008|date=1 January 2008|publisher=Berghahn Books|isbn=978-1-84545-452-4|pages=209–}}</ref> Kebijakan-kebijakan ini diarahkan pada suku Khmer dan suku-suku bukitperbukitan.<ref name="PeerenboomPetersen2006">{{Citecite book|author1=Randall Peerenboom|author2=Carole J. Petersen|author3=Albert H.Y. Chen|title=Human Rights in Asia: A Comparative Legal Study of Twelve Asian Jurisdictions, France and the USA|url=https://books.google.com/books?id=2j6GNiMMc1oC&pg=PA474&dq=kinh+people+of+capital&hl=en&sa=X&ei=g7xJUs2iMoO48wSzq4GYBg&ved=0CDwQ6AEwAQ#v=onepage&q=kinh%20people%20of%20capital&f=false|title=Human Rights in Asia: A Comparative Legal Study of Twelve Asian Jurisdictions, France and the USA|last=Randall Peerenboom|last2=Carole J. Petersen|last3=Albert H.Y. Chen|date=27 September 2006|publisher=Routledge|isbn=978-1-134-23881-1|pages=474–}}</ref> Lord Nguyen, Nguyen Phuc Chu menyebut Vietnam sebagai "orang Han" pada tahun 1712 ketika membedakan antara Vietnam dan Chams.<ref>https://web.archive.org/web/20040617071243/http://kyotoreview.cseas.kyoto-u.ac.jp/issue/issue4/article_353.html</ref> Lord Nguyen mendirikan đồn điền setelah tahun 1790. Dikatakan "Hán di hữu hạn" 漢夷有限 ("orang Vietnam dan orang barbar harus memiliki batas yang jelas") oleh Kaisar Gia Long (Nguyễn Phúc Ánh) ketika membedakan antara Khmer dan Vietnam.<ref name="Wook2004 2">{{cite book|author=Choi Byung Wook|title=Southern Vietnam Under the Reign of Minh Mạng (1820-1841): Central Policies and Local Response|url=https://books.google.com/books?id=foZAdRgB-nwC&pg=PA34#v=onepage&q&f=false|year=2004|publisher=SEAP Publications|isbn=978-0-87727-138-3|pages=34–}}</ref> Minh Mang menerapkan kebijakan integrasi akulturasi yang diarahkan pada minoritas masyarakat non-Vietnam.<ref name="Wook2004 3">{{cite book|author=Choi Byung Wook|title=Southern Vietnam Under the Reign of Minh Mạng (1820-1841): Central Policies and Local Response|url=https://books.google.com/books?id=foZAdRgB-nwC&pg=PA136#v=onepage&q&f=false|year=2004|publisher=SEAP Publications|isbn=978-0-87727-138-3|pages=136–}}</ref> Thanh nhân 清人 atau Đường nhân 唐人 digunakan untuk merujuk ke etnis Tionghoa oleh Vietnam sementara Vietnam menyebut diri mereka sebagai Hán dân 漢民 dan Hán nhân 漢人 di Vietnam selama tahun 1800-an di bawah kekuasaan Nguyễn.<ref name="Wook2004 4">{{Citecite book|urlauthor=https://books.google.com/books?id=foZAdRgB-nwC&pg=PA137#v=onepage&q&f=falseChoi Byung Wook|title=Southern Vietnam Under the Reign of Minh Mạng (1820-1841): Central Policies and Local Response|lasturl=Choi Byung Wookhttps://books.google.com/books?id=foZAdRgB-nwC&pg=PA137#v=onepage&q&f=false|year=2004|publisher=SEAP Publications|year=2004|isbn=978-0-87727-138-3|pages=137–}}</ref> Pakaian gaya Tionghoa dipaksakan pada orang Vietnam oleh Nguyễn.<ref name="Woodside1971 3">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=0LgSI9UQNpwC&pg=PA134&dq=vietnamese+skirt+trousers+tunics&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiV2LO26brNAhWPZiYKHcUuDwYQ6AEIQDAC#v=onepage&q=vietnamese%20skirt%20trousers%20tunics&f=false|title=Vietnam and the Chinese Model: A Comparative Study of Vietnamese and Chinese Government in the First Half of the Nineteenth Century|last=Alexander Woodside|publisher=Harvard Univ Asia Center|year=1971|isbn=978-0-674-93721-5|pages=134–}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=4bmbP5Pg5jAC&pg=PA34&dq=vietnamese+skirt+trousers+tunics&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiV2LO26brNAhWPZiYKHcUuDwYQ6AEIOzAB#v=onepage&q=vietnamese%20skirt%20trousers%20tunics&f=false|title=Globalization: A View by Vietnamese Consumers Through Wedding Windows|publisher=ProQuest|year=2008|isbn=978-0-549-68091-8|pages=34–}}</ref><ref>http://angelasancartier.net/ao-dai-vietnams-national-dress</ref><ref>http://beyondvictoriana.com/2010/03/14/beyond-victoriana-18-transcultural-tradition-of-the-vietnamese-ao-dai/</ref><ref>http://fashion-history.lovetoknow.com/clothing-types-styles/ao-dai</ref><ref>http://www.tor.com/2010/10/20/ao-dai-and-i-steampunk-essay/</ref> Celana telah diambil oleh Putih h'mong.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=0AI_AQAAIAAJ&q=vietnamese+skirt+trousers+tunics&dq=vietnamese+skirt+trousers+tunics&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiV2LO26brNAhWPZiYKHcUuDwYQ6AEIRjAD|title=Vietnam|publisher=Michelin Travel Publications|year=2002|page=200}}</ref> Celana panjang menggantikan rok tradisional para wanita dari Putih Hmong.<ref name="LeeTapp2010">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=RZEFgIhfdJEC&pg=PA138&dq=vietnamese+skirt+trousers+tunics&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiV2LO26brNAhWPZiYKHcUuDwYQ6AEIZjAJ#v=onepage&q=vietnamese%20skirt%20trousers%20tunics&f=false|title=Culture and Customs of the Hmong|last=Gary Yia Lee|last2=Nicholas Tapp|date=16 September 2010|publisher=ABC-CLIO|isbn=978-0-313-34527-2|pages=138–}}</ref> Pakaian tunik dan celana panjang dari Han Tiongkok pada tradisi Ming dikenakan oleh orang Vietnam. Ao Dai diciptakan ketika lipatan yang pas dan ringkas ditambahkan pada tahun 1920 ke gaya Tionghoa ini.<ref name="Reid2015">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=cETJBgAAQBAJ&pg=PA285&dq=vietnamese+skirt+trousers+tunics&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjfv5iR7LrNAhUFOCYKHdmCBZw4FBDoAQhTMAY#v=onepage&q=vietnamese%20skirt%20trousers%20tunics&f=false|title=A History of Southeast Asia: Critical Crossroads|last=Anthony Reid|date=2 June 2015|publisher=John Wiley & Sons|isbn=978-0-631-17961-0|pages=285–}}</ref> Celana dan tunik pola Tionghoa pada tahun 1774 diperintahkan oleh Nguyễn Phúc Khoát untuk mengganti pakaian Vietnam jenis sarung.<ref name="Reid1990">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=lqyJViWXkVsC&pg=PA90&dq=vietnamese+skirt+trousers+tunics&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjfv5iR7LrNAhUFOCYKHdmCBZw4FBDoAQhZMAc#v=onepage&q=vietnamese%20skirt%20trousers%20tunics&f=false|title=Southeast Asia in the Age of Commerce, 1450-1680: The Lands Below the Winds|last=Anthony Reid|date=9 May 1990|publisher=Yale University Press|isbn=978-0-300-04750-9|pages=90–}}</ref> Pakaian Tionghoa dalam bentuk celana panjang dan tunik diamanatkan oleh pemerintah Vietnam Nguyen. Itu sampai tahun 1920 di daerah utara Vietnam di dusun yang terisolasi memakai rok yang dipakai.<ref name="Rambo2005">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=ippuAAAAMAAJ&q=In+their+place,+the+court+demanded+the+use+of+tunic+and+trousers+copied+from+the+then+current+fashion+in+the+Chinese+court.+...+the+wearing+of+skirts+their+use+continued+in+remote+villages+in+the+Northern+part+of+Vietnam+until+the+1920s.1+In+the+less+...&dq=In+their+place,+the+court+demanded+the+use+of+tunic+and+trousers+copied+from+the+then+current+fashion+in+the+Chinese+court.+...+the+wearing+of+skirts+their+use+continued+in+remote+villages+in+the+Northern+part+of+Vietnam+until+the+1920s.1+In+the+less+...&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjDt9uK7LrNAhWIQyYKHdNIDj0Q6AEIHjAA|title=Searching for Vietnam: Selected Writings on Vietnamese Culture and Society|last=A. Terry Rambo|publisher=Kyoto University Press|year=2005|isbn=978-1-920901-05-9|page=64}}</ref> Dinasti Ming Tiongkok, dinasti Tang, dan dinasti Han diperintahkan untuk diadopsi oleh militer dan birokrat Vietnam oleh Lord Nguyễn,  Nguyễn Phúc Khoát (Nguyen Tong).<ref name="WernerWhitmore2012">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=ZHD4Asj0FagC&pg=PA295&dq=vietnamese+skirt+trousers+tunics&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiV2LO26brNAhWPZiYKHcUuDwYQ6AEINjAA#v=onepage&q=vietnamese%20skirt%20trousers%20tunics&f=false|title=Sources of Vietnamese Tradition|last=Jayne Werner|last2=John K. Whitmore|last3=George Dutton|date=21 August 2012|publisher=Columbia University Press|isbn=978-0-231-51110-0|pages=295–}}</ref>
 
Pengaruh Tiongkok berkurang karena pengaruh Perancis naik pada abad ke-19, dan Vietnam akhirnya menghapuskan [[Ujian Kenegaraan|ujian Kekaisaran]] dan berhenti menggunakan [[aksara Han]] dan naskah [[Chữ Nôm]] yang terkait pada abad ke-20.
Baris 118 ⟶ 121:
 
== Lihat pula ==
 
* [[Sinologi]]
* [[Lingkungan kebudayaan Asia Timur]]
* Adoption of Chinese literary culture
* Han chauvinism
* Sojunghwa (Small-sinosentrisme di Korea)
* List of tributaries of Imperial China
* List of recipients of tribute from China
* Chinese imperialism
* ''Pax Sinica''
* Heavenly Kehan
 
== Referensi ==