Xin Zhui: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adesio2010 (bicara | kontrib) Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Xin Zhui" |
Adesio2010 (bicara | kontrib) Xin Zhui |
||
Baris 1:
{{Infobox noble|type
'''Xin Zhui''' ({{zh|s=辛追|hp=Xīn Zhuī}}; †163 SM), juga dikenal sebagai '''Lady Dai''' atau '''Markis Dai''', merupakan istri Li Cang (利蒼{{lang|zh-hans|利蒼}}), Markis Dai, pada masa [[Dinasti Han|Dinasti Han Barat]], Tiongkok kuno. Dia memperoleh ketenaran lebih dari 2.000 tahun setelah kematiannya, ketika makamnya ditemukan di dalam sebuah bukit yang dikenal sebagai [[Mawangdui]], di [[Changsha]], Hunan, Tiongkok. Setelah membuka makam, para pekerja menemukan jenazahnya yang sangat diawetkan bersama dengan ratusan artefak dan dokumen berharga. Tubuh dan barang-barangnya saat ini berada di bawah perawatan Museum Hunan, yang kadang-kadang memungkinkan pameran internasional.<ref name="Wang">{{Cite web|title=Ancient body of Lady Dai to visit Santa Barbara|last=Wang|first=Fanqing|publisher=Digital Journal}}Tidak memiliki atau membutuhkan <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">|url=</code> ([[Bantuan:Galat CS1#cite web url|bantuan]])▼
| name = Xin Zhui
| title = Markis Dai
| image = Xin Zhui 1.JPG
| caption = Rekonstruksi artistik Xin Zhui.
| reign = Dinasti Han
| reign-type = Dynasty
| spouse = Li Cang ({{lang|zh-hans|利蒼}}), Markis Dai
| spouse-type = Husband
| birth_date = skt. 213 SM
| death_date = 163 SM (usia 50)
| burial_place = [[Mawangdui]], [[Changsha]], Provinsi Hunan, Tiongkok
}}
{{Chinese name|[[Xin (marga)|Xin]]}}
▲'''Xin Zhui''' ({{zh|s=辛追|hp=Xīn Zhuī}}; †163 SM), juga dikenal sebagai '''Lady Dai''' atau '''Markis Dai''', merupakan istri Li Cang (利蒼{{lang|zh-hans|利蒼}}), Markis Dai, pada masa [[Dinasti Han|Dinasti Han Barat]], Tiongkok kuno. Dia memperoleh ketenaran lebih dari 2.000 tahun setelah kematiannya, ketika makamnya ditemukan di dalam sebuah bukit yang dikenal sebagai [[Mawangdui]], di [[Changsha]], Hunan, Tiongkok. Setelah membuka makam, para pekerja menemukan jenazahnya yang sangat diawetkan bersama dengan ratusan artefak dan dokumen berharga. Tubuh dan barang-barangnya saat ini berada di bawah perawatan Museum Hunan, yang kadang-kadang memungkinkan pameran internasional.<ref name=
== Kehidupan dan kematian ==
Xin Zhui menjalani gaya hidup mewah. Dia menikmati memiliki musisi sendiri untuk hiburan, yang dia akan bermain untuk pesta serta hiburan pribadi.<ref name=Bonn-Muller/> Dia mungkin menikmati bermain musik juga, terutama qin, yang secara tradisional dikaitkan dengan penyempurnaan dan kecerdasan.<ref name=NYC/>{{ref label|id1|Note 1}} Sebagai seorang bangsawati, Xin Zhui juga memiliki akses ke berbagai makanan kekaisaran, termasuk berbagai jenis daging, yang disediakan untuk keluarga kerajaan dan anggota kelas penguasa.<ref name=
Saat ia berusia lanjut, menderita sejumlah penyakit yang pada akhirnya akan menyebabkan kematiannya. Bersamaan dengan sejumlah parasit internal, ia juga mengalami trombosis koroner dan [[arteriosklerosis]], kemungkinan besar terkait dengan berat badan yang berlebihan yang diperoleh karena gaya hidup yang tidak aktif. Tulang belakang cakram yang menyatu mungkin menyebabkan rasa sakitnya yang sangat besar, yang menyebabkan penurunan aktivitas fisik. Dia juga menderita batu empedu, salah satunya bersarang di saluran empedunya dan semakin memburuk kondisinya.<ref name=
Sebanyak 138 biji melon ditemukan di perutnya, usus dan kerongkongan. Diperkirakan bahwa dia meninggal di musim panas, ketika buah-buahan dan melon matang. Kehadiran makanan di perutnya juga menunjukkan bahwa ia meninggal dalam waktu dua hingga tiga jam setelah makan melon.<ref name=":0">单颍文. "马王堆女尸的发掘与保存."'' 百姓生活'', no. 7, 2015, pp. 56-57.</ref>
Setelah hidup lebih lama dari suaminya dan, mungkin, putranya, Xin Zhui meninggal sekitar usia 50 tahun pada tahun 163 SM.<ref name=
== Penemuan ==
[[Berkas:Xin_Zhui_3.JPG|kiri|jmpl|267x267px|Jasad Xin Zhui yang diawetkan.]]
[[Berkas:Mawangdui_Tomb_1_rough_top_view.gif|ka|jmpl|216x216px|Diagram makam no. 1, di mana jasad Xin Zhui ditemukan]]
Pada tahun 1971, pekerja menggali tempat perlindungan serangan udara untuk sebuah rumah sakit dekat Changsha menggali makam Xin Zhui, serta makam suaminya dan seorang pria muda yang paling sering dianggap sebagai putranya.<ref name=
Di makam Xin Zhui, empat peti mati dengan ukuran yang semakin berkurang saling menempel satu sama lain. Peti mati pertama dan terluar dicat hitam, warna kematian dan neraka. Semua gambar yang dicat disegel di dalam peti mati ini dengan demikian dirancang bukan untuk penampil luar tetapi untuk almarhum dan perhatian tema kematian dan kelahiran kembali, perlindungan di akhirat, dan keabadian. Peti mati kedua memiliki latar belakang hitam tetapi dicat dengan pola awan bergaya dan dengan dewa pelindung dan hewan yang berkuasa berkeliaran di alam semesta yang kosong. Sosok kecil, wanita yang sudah meninggal, muncul di bagian tengah bawah ujung kepala. Hanya tubuh bagian atasnya yang ditunjukkan, karena dia akan memasuki dunia misterius ini. Peti mati ketiga menunjukkan skema warna dan ikonografi yang berbeda. Ini bersinar merah, warna keabadian, dan motif dekoratif termasuk hewan ilahi dan seorang abadi abadi yang mengapit Gunung Kunlun yang memuncak, yang merupakan simbol utama kebahagiaan kekal. Di dalam makam ini di atas peti mati keempat dan terdalam, ekskavator menemukan spanduk sutra yang dicat sepanjang dua meter.
Baris 21 ⟶ 34:
Bulu kuning dan hitam menempel di papan penutup peti mati. Orang-orang pada waktu itu percaya bahwa untuk terbang ke langit dan menjadi abadi, seseorang harus melalui fase "''featherization''", yang menumbuhkan bulu di tubuh. Banyak teks selama dan sebelum waktu itu menyebutkan hubungan antara tumbuh bulu dan menjadi makhluk surgawi. Makhluk surgawi bahkan disebut sebagai "orang berbulu" dalam beberapa teks. Satu makhluk langit di potret batu Han Nanyang juga memiliki bulu di seluruh tubuh. Bulu-bulu yang menempel di peti mati itu mengungkapkan harapan bahwa Xin Zhui akan menumbuhkan bulu di tubuh dan masuk ke surga untuk menjadi abadi.<ref name=":1">郭学仁. "马王堆汉墓葬俗研究."'' 四川文物'', no. 2, 1995, pp. 3-7.</ref>
Tubuh Xin Zhui sangat terjaga. Kulitnya lembut dan lembab, dengan otot-otot yang masih memungkinkan lengan dan kakinya untuk melenturkan sendi. Semua organ dan pembuluh darahnya juga utuh, dengan sejumlah kecil darah [[Sistem golongan darah ABO|Tipe]] A yang ditemukan di pembuluh darahnya.<ref>{{
Di Dinasti Han Barat, penguburan yang rumit dan boros adalah praktik umum. Salah satu alasannya adalah gagasan tentang keberlangsungan jiwa :diyakini bahwa dunia lain ada untuk orang mati, dan mereka membutuhkan makanan dan akomodasi sama seperti yang hidup. Oleh karena itu, konsekrasi untuk orang mati harus sama dengan yang disediakan untuk yang hidup, dan semua kebutuhan hidup harus dibawa ke dalam kubur untuk digunakan di akhirat. Yang lainnya adalah penekanan pada kesalehan [[Xiao|berbakti]] selama waktu itu. Pada Dinasti Han, bakti menjadi pendekatan penting untuk menjadi pemakaman resmi, dan penguburan yang rumit adalah cara yang jelas untuk menunjukkan kesalehan kepada almarhum orang tua seseorang. Ini adalah salah satu alasan utama mengapa ada begitu banyak artefak berharga di makam Xin Zhui.<ref name=":1" />
== Arti ==
Jasad dan makam Xin Zhui dianggap sebagai salah satu penemuan arkeologi terpenting pada abad ke-20.<ref name=NYC/> Selain memiliki beberapa sisa-sisa manusia yang diawetkan terbaik yang pernah ditemukan di
== Lihat pula ==
* [[Teks Sutra Mawangdui]]▼
▲* Teks Sutra Mawangdui
== Catatan ==
: 1.[[Xin Zhui#ref id1Note 1|'''<sup>Catatan 1</sup>''']]{{note label|id1||Note 1}} Meskipun literatur tradisional-rekannya bermain dari qin sebagai aktivitas yang maskulin, lukisan kontemporer dan artefak lainnya sangat menyarankan bahwa wanita menikmati bermain instrumen.<ref name="Thompson">{{Cite web|url=http://www.silkqin.com/01mywk/themes/women.htm|title=Women and the Guqin|last=Thompson|first=John|access-date=16 November 2013}}</ref>
== Referensi ==
{{reflist|2}}
[[Kategori:Kematian 163 SM]]
[[Kategori:Kelahiran 210-an SM]]
|