}}
{{Chinese name|[[Xin (marga)|Xin]]}}
'''Xin Zhui''' ({{zh|s=辛追|hp=Xīn Zhuī}}; †163 SM), juga dikenal sebagai '''Lady Dai''' atau '''Markis Dai''', merupakan istri Li Cang (利蒼{{lang|zh-hans|利蒼}}), Markis Dai, pada masa [[Dinasti Han|Dinasti Han Barat]], Tiongkok kuno. Dia memperoleh ketenaran lebih dari 2.000 tahun setelah kematiannya, ketika makamnya ditemukan di dalam sebuah bukit yang dikenal sebagai [[Mawangdui]], di [[Changsha]], Hunan, Tiongkok. Setelah membuka makam, para pekerja menemukan jenazahnya yang sangat diawetkan bersama dengan ratusan artefak dan dokumen berharga. Tubuh dan barang-barangnya saat ini berada di bawah perawatan Museum Hunan, yang kadang-kadang memungkinkan pameran internasional.<ref name=Wang>{{cite web|last=Wang|first=Fanqing|title=Ancient body of Lady Dai to visit Santa Barbara|publisher=Digital Journal}}</ref><ref name=NYC>{{cite web|title=NOBLE TOMBS AT MAWANGDUI: Art and Life in the Changsha Kingdom Third Century BCE to First Century CE |url=http://www.chinainstitute.org/gallery/exhibitions/press-release-for-mawangdui-exhibition/ |publisher=China Institute |accessdate=16 November 2013 |location=New York |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20131203021045/http://www.chinainstitute.org/gallery/exhibitions/press-release-for-mawangdui-exhibition/ |archivedate=3 December 2013 }}</ref>
== Kehidupan dan kematian ==
Saat ia berusia lanjut, menderita sejumlah penyakit yang pada akhirnya akan menyebabkan kematiannya. Bersamaan dengan sejumlah parasit internal, ia juga mengalami trombosis koroner dan [[arteriosklerosis]], kemungkinan besar terkait dengan berat badan yang berlebihan yang diperoleh karena gaya hidup yang tidak aktif. Tulang belakang cakram yang menyatu mungkin menyebabkan rasa sakitnya yang sangat besar, yang menyebabkan penurunan aktivitas fisik. Dia juga menderita batu empedu, salah satunya bersarang di saluran empedunya dan semakin memburuk kondisinya.<ref name=Rauer>{{cite web|last=Rauer|first=Julie|title=The Last Feast of Lady Dai|url=http://www.asianart.com/articles/ladydai/|accessdate=16 November 2013|date=1 August 2006}}</ref>
Sebanyak 138 biji melon ditemukan di perutnya, usus dan kerongkongan. Diperkirakan bahwa dia meninggal di musim panas, ketika buah-buahan dan melon matang. Kehadiran makanan di perutnya juga menunjukkan bahwa ia meninggal dalam waktu dua hingga tiga jam setelah makan melon.<ref name=":0">单颍文. "马王堆女尸的发掘与保存."'' 百姓生活'', no. 7, 2015, pp. 56-57.</ref>
Pada tahun 1971, pekerja menggali tempat perlindungan serangan udara untuk sebuah rumah sakit dekat Changsha menggali makam Xin Zhui, serta makam suaminya dan seorang pria muda yang paling sering dianggap sebagai putranya.<ref name=Bonn-Muller>{{cite web|last=Bonn-Muller|first=Eti|title=Entombed in Style |url=http://archive.archaeology.org/0905/abstracts/lady_dai.html |work=Archaeology |publisher=Archaeological Institute of America |accessdate=16 November 2013}}</ref> Dengan bantuan lebih dari 1.500 siswa sekolah menengah setempat, para arkeolog memulai penggalian besar-besaran di situs ini dimulai pada bulan Januari 1972. Jasad Xin Zhui ditemukan dalam empat konstruksi persegi empat pinus yang terletak di dalam satu sama lain yang terkubur di bawah lapisan arang dan tanah liat putih. Mayat itu terbungkus dalam dua puluh lapis pakaian terikat dengan pita sutra.<ref name=Rauer/><ref name=Bonn-Muller2>{{cite web|last=Bonn-Muller|first=Eti |title=China's Sleeping Beauty |url=http://archive.archaeology.org/online/features/mawangdui/ |work=Archaeology |publisher=Archaeological Institute of America |accessdate=16 November 2013}}</ref>
Di makam Xin Zhui, empat peti mati dengan ukuran yang semakin berkurang saling menempel satu sama lain. Peti mati pertama dan terluar dicat hitam, warna kematian dan neraka. Semua gambar yang dicat disegel di dalam peti mati ini dengan demikian dirancang bukan untuk penampil luar tetapi untuk almarhum dan perhatian tema kematian dan kelahiran kembali, perlindungan di akhirat, dan keabadian. Peti mati kedua memiliki latar belakang hitam tetapi dicat dengan pola awan bergaya dan dengan dewa pelindung dan hewan yang berkuasa berkeliaran di alam semesta yang kosong. Sosok kecil, wanita yang sudah meninggal, muncul di bagian tengah bawah ujung kepala. Hanya tubuh bagian atasnya yang ditunjukkan, karena dia akan memasuki dunia misterius ini. Peti mati ketiga menunjukkan skema warna dan ikonografi yang berbeda. Ini bersinar merah, warna keabadian, dan motif dekoratif termasuk hewan ilahi dan seorang abadi abadi yang mengapit Gunung Kunlun yang memuncak, yang merupakan simbol utama kebahagiaan kekal. Di dalam makam ini di atas peti mati keempat dan terdalam, ekskavator menemukan spanduk sutra yang dicat sepanjang dua meter.
Bulu kuning dan hitam menempel di papan penutup peti mati. Orang-orang pada waktu itu percaya bahwa untuk terbang ke langit dan menjadi abadi, seseorang harus melalui fase "''featherization''", yang menumbuhkan bulu di tubuh. Banyak teks selama dan sebelum waktu itu menyebutkan hubungan antara tumbuh bulu dan menjadi makhluk surgawi. Makhluk surgawi bahkan disebut sebagai "orang berbulu" dalam beberapa teks. Satu makhluk langit di potret batu Han Nanyang juga memiliki bulu di seluruh tubuh. Bulu-bulu yang menempel di peti mati itu mengungkapkan harapan bahwa Xin Zhui akan menumbuhkan bulu di tubuh dan masuk ke surga untuk menjadi abadi.<ref name=":1">郭学仁. "马王堆汉墓葬俗研究."'' 四川文物'', no. 2, 1995, pp. 3-7.</ref>
Tubuh Xin Zhui sangat terjaga. Kulitnya lembut dan lembab, dengan otot-otot yang masih memungkinkan lengan dan kakinya untuk melenturkan sendi. Semua organ dan pembuluh darahnya juga utuh, dengan sejumlah kecil darah [[Sistem golongan darah ABO|Tipe]] A yang ditemukan di pembuluh darahnya.<ref>{{cite web |url=https://www.thesun.co.uk/living/2299057/the-worlds-best-preserved-mummy-the-lady-of-dai-is-soft-to-the-touch-has-bendy-arms-and-is-2100-years-old/ |title=The World’s Best Preserved Mummy: The Lady of Dai is Soft to the Touch, Has Bendy Arms… and is 2,100 Years Old |last=Higgins |first=Lisa |date=30 November 2016 |website=thesun.co.uk |publisher=News Group Newspapers Limited |access-date=8 December 2016 |quote=}}</ref> Ada rambut di kepalanya, dengan wig yang disematkan rambut di bagian belakang kepalanya. Ada kulit di wajahnya, dan bulu mata dan hidungnya masih ada. Membran timpani telinga kirinya masih utuh, dan sidik jari dan telunjuknya berbeda.<ref name=":0" /> Pelestarian ini memungkinkan dokter di Institut Medis Provinsi Hunan untuk melakukan otopsi pada tanggal 14 Desember 1972.<ref name="Bonn-Muller2" /> Banyak yang diketahui tentang gaya hidup Xin Zhui berasal dari ini dan pemeriksaan lainnya. Tubuh Xin Zhui direndam dalam cairan tak dikenal yang sedikit asam dengan beberapa magnesium di dalamnya.<ref>{{cite web|title=An Immortal Mummy: The Immaculately Preserved Corpse of the Lady Dai|url=http://www.oddlyhistorical.com/2016/09/04/lady-dai/|website=Oddly Historical|date=4 September 2016|archiveurl=https://web.archive.org/web/20170407053709/http://www.oddlyhistorical.com/2016/09/04/lady-dai/|archivedate=April 7, 2017|dead-url=yes}}</ref> Lebih dari 1.000 artefak berharga ditemukan dengan tubuh Xin Zhui.
Di Dinasti Han Barat, penguburan yang rumit dan boros adalah praktik umum. Salah satu alasannya adalah gagasan tentang keberlangsungan jiwa :diyakini bahwa dunia lain ada untuk orang mati, dan mereka membutuhkan makanan dan akomodasi sama seperti yang hidup. Oleh karena itu, konsekrasi untuk orang mati harus sama dengan yang disediakan untuk yang hidup, dan semua kebutuhan hidup harus dibawa ke dalam kubur untuk digunakan di akhirat. Yang lainnya adalah penekanan pada kesalehan [[Xiao|berbakti]] selama waktu itu. Pada Dinasti Han, bakti menjadi pendekatan penting untuk menjadi pemakaman resmi, dan penguburan yang rumit adalah cara yang jelas untuk menunjukkan kesalehan kepada almarhum orang tua seseorang. Ini adalah salah satu alasan utama mengapa ada begitu banyak artefak berharga di makam Xin Zhui.<ref name=":1" />
== Arti ==
Jasad dan makam Xin Zhui dianggap sebagai salah satu penemuan arkeologi terpenting pada abad ke-20.<ref name=NYC/> Selain memiliki beberapa sisa-sisa manusia yang diawetkan terbaik yang pernah ditemukan di Tiongkok, isi makam Xin Zhui mengungkapkan sejumlah besar informasi tentang kehidupan dalam dinasti Han yang sebelumnya tidak diketahui. Penemuan ini terus memajukan bidang arkeologi dan sains pada abad ke-21, khususnya di bidang pelestarian sisa-sisa manusia purba. Para ilmuwan pada tahun 2003 mengembangkan "senyawa rahasia" yang disuntikkan ke pembuluh darah Xin Zhui yang masih ada untuk memastikan pengawetannya.<ref name=Bonn-Muller2/> Penelitian di Museum Hunan berlanjut dalam upaya untuk menyempurnakan pelestarian jenazah, menggunakan Xin Zhui sebagai kandidat utama untuk prosedur tersebut.<ref name=HPM>{{cite web|title=Research on Preservation Techniques of Corpse in Mawangdui|url=http://www.hnmuseum.com/hnmuseum/eng/learning/introContent.jsp?infoid=012be24d154c402884832b7553ee17da|publisher=Hunan Provincial Museum|accessdate=16 November 2013}}</ref>
== Lihat pula ==
|