Pulcheria: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Pulcheria
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 33:
[[Santo|Santa]] '''Aelia Pulcheria''' ({{IPAc-en}}; {{lang-grc-gre|Πουλχερία}}; 19 Januari 398 399 atau – Juli 453)<ref>[http://catholicsaints.info/saint-pulcheria/ "Saint Pulcheria", CatholicSaints.Info]</ref> merupakan seorang pemangku takhta Kekaisaran Romawi Timur selama minoritas saudara laki-lakinya, [[Theodosius II]], dan permaisuri melalui pernikahannya dengan [[Marcianus]].
 
Dia adalah putri kedua (dan tertua yang masih hidup) dari Kaisar Romawi Timur, [[Arcadius]] dan Permaisuri [[Aelia Eudoxia]]. Pada tahun 414, Pulcheria yang berusia lima belas tahun mengambil alih tampuk pemerintahan sebagai wali penguasa adik laki-lakinya, [[Theodosius II]]<ref>Holum, Kenneth G. ''Theodosian Empresses: Women and Imperial Dominion in Late Antiquity''. Berkeley and Los Angeles, California: University of California Press, 1982. p. 97</ref> dan juga memproklamirkan "Augusta" ([[Kaisar|Kaisarina]]ina). Pulcheria memiliki kekuatan politik yang besar, meskipun berubah, selama pemerintahan saudara laki-lakinya. Ketika Theodosius II meninggal pada tanggal 26 Juli 450, Pulcheria memiliki penerusnya dengan menikahi [[Marcianus]] pada tanggal 25 November 450, sementara secara bersamaan tidak melanggar sumpah kemurniannya. Dia meninggal tiga tahun kemudian, pada bulan Juli 453.
 
Pulcheria sangat memengaruhi Gereja Kristen dan perkembangan teologisnya dengan membimbing dua [[Konsili Ekumenis|konsili ekumenis]] yang paling penting dalam sejarah gerejawi, yaitu Gereja [[Konsili Efesus|Efesus]] dan [[Konsili Kalsedon|Kalsedon]], di mana Gereja berkuasa atas masalah-masalah [[kristologi]]. [[Gereja Katolik Roma]] dan [[Gereja Ortodoks|Gereja Ortodoks Timur]] kemudian mengakuinya sebagai [[Santo|santa]].<ref name="World History 2002">''[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Women_in_World_History Women in World History: A biographical encyclopedia]''. Edited by [//en.wiki-indonesia.club/wiki/Anne_Commire Anne Commire] and Deborah Klezmer. Waterford, Connecticut: Yorkin Publications. 1999–2002.</ref>
 
== Kehidupan awal ==
Baris 43:
 
== Saudari Kaisar ==
Eudoxia meninggal pada tahun 404, dan Kaisar Arcadius pada tahun 408. Mereka meninggalkan empat anak bocah, termasuk [[Theodosius II]], yang saat itu berusia 7 tahun, yang merupakan rekan-kaisar ayahandanya sejak tahun 402 dan sekarang menjadi Kaisar tunggal. Dua [[Prefek pretorian|prefek praetorian]] bernama Anthemius dan Antiokhos pada mulanya menangani urusan pemerintah. Setelah berusia 15 tahun, Pulcheria menganggap bahwa keluarganya tidak lagi membutuhkan Antiokhos, dan akibatnya Theodosius memecatnya dari jabatannya, dan setelah itu ia bertindak sebagai wali penguasa saudaranya :<ref>"In 412 Pulcheria quarreled with Antiochus, who like Anthemius had served the dynasty faithfully for a number of years, and induced her brother to dismiss him from the duties of ''praepositus''. She then took personal charge of the imperial family, directing its affairs with such authority that she became known in society at large as the emperor's guardian." Holum, Kenneth G. ''Theodosian Empresses: Women and Imperial Dominion in Late Antiquity''. Berkeley and Los Angeles, California: University of California Press, 1982. p.91</ref> Theodosius menyatakan Pulcheria ''Augusta'' pada tanggal 4 Juli 414, Pulcheria adalah ''deo coronata'' dan ''memiliki basileia''.<ref name="Holum1989">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=oq1ntYVZnt4C&pg=PA97|title=Theodosian Empresses: Women and Imperial Dominion in Late Antiquity|last=Kenneth G. Holum|date=25 October 1989|publisher=University of California Press|isbn=978-0-520-90970-0|page=97}}</ref> Pada saat yang sama, Pulcheria membuat [[Kemurnian (kebajikan)|sumpah kemurnian]], mungkin untuk menjauhkan calon pelamar. Setelah ini, istana kekaisaran bernada monastik dibandingkan dengan istana ibundanya. Sozomen menjelaskan cara-cara saleh Pulcheria dan saudara-saudara perempuannya dalam ''Ecclesiastical History'':<blockquote>
"Mereka semua mengejar cara hidup yang sama; mereka tergoda untuk mengunjungi rumah doa, dan menunjukkan kasih amal yang besar terhadap orang asing dan orang miskin ... dan melewatkan hari-hari mereka dan malam-malam mereka bersama-sama dalam menyanyikan puji-pujian Allah."<ref>Sozomen. ''The Ecclesiastical History of Sozomen: Comprising a History of the Church from A.D. 324 to A.D. 440''. Translated by Edward Walford. London: Henry G. Bohn. 1855. p.410</ref>
</blockquote>Ritual dalam istana kekaisaran termasuk melantunkan dan membaca ayat-ayat dari [[kitab suci]] dan puasa dua kali seminggu.<ref name="holum91">Holum, Kenneth G. ''Theodosian Empresses: Women and Imperial Dominion in Late Antiquity''. Berkeley and Los Angeles, California: University of California Press, 1982. p.91</ref> Para suster melepaskan perhiasan dan pakaian mewah yang sebagian besar wanita dari istana kekaisaran. Pulcheria juga memberikan semua instruksi yang diperlukan bagi Theodosius untuk menjadi seorang kaisar yang sukses saat ia dewasa.<blockquote>
Baris 57:
== Kaul kemurnian ==
Pada saat Pulcheria memproklamasikan dirinya sebagai penjaga saudara laki-lakinya, dalam suatu tindakan kesalehan dia juga mengambil [[Kemurnian (kebajikan)|kaul kemurnian]], dan saudara perempuannya mengikuti teladannya. Sozomen menjelaskan bahwa :<blockquote>
"Dia mengabdikan keperawanannya kepada Tuhan, dan memerintahkan para sister untuk melakukan hal yang sama. Untuk menghindari penyebab skandal dan peluang intrik, dia tidak mengizinkan pria untuk memasuki istananya. Sebagai konfirmasi atas resolusinya, dia mengambil Tuhan, para imam, dan semua subyek dari kekaisaran Romawi sebagai saksi ..."<ref>Sozomen. ''The Ecclesiastical History of Sozomen: Comprising a History of the Church from A.D. 324 to A.D. 440''. Translated by Edward Walford. London: Henry G. Bohn. 1855.</ref></blockquote>Dalam sebuah surat dari [[Paus Leo I]], yang sezaman dengan Pulcheria, dia memuji kesalehannya yang besar dan tidak menghargai kesalahan ajaran sesat.<ref>"In it you clearly show how much you love the Catholic faith and how much you despise the errors of heretics." – Pope St. Leo the Great. ''St. Leo the Great: Letters''. Translated by Brother Edmund Hunt, C.S.C. New York: Fathers of the Church, Inc. 1957. p.132</ref> Tetapi ada kemungkinan bahwa Pulcheria mungkin memiliki motif lain untuk tetap tidak menikah. Menurut Sozomen, [[Sokrates dari Konstantinopel|Sokrates Scholastikos]], dan [[ Teodoretus]], Pulcheria sangat tidak menyukai Anthemius, mantan penjaga Theodosius;<ref>Chestnut, Glenn F. ''The First Christian Histories: Eusibius, Socrates, Sozomen, Theodoret and Evagrius''. Macon, Georgia: Mercer University Press, 1986 2nd Ed.</ref> dan alasannya mungkin adalah kebenciannya atas kekuatan politiknya yang besar dan keengganannya untuk mengizinkan Anthemius memperolehnya di istana. Seorang sejarawan yang lebih baru, Kenneth Holum, menyatakan bahwa Anthemius telah mencoba menikah dengan keluarga kekaisaran.<ref>“Married long since and many years Pulcheria’s senior, Anthemis naturally proposed a descendent or close relative, a grandson perhaps…born a few years earlier than Pulcheria and an excellent prospect for her hand” Holum, Kenneth G. ''Theodosian Empresses: Women and Imperial Dominion in Late Antiquity''. Berkeley and Los Angeles, California: University of California Press, 1982.</ref> Pulcheria harus melepaskan kekuasaannya kepada seorang calon suami.
 
== Peran sebagai Augusta Imperatrix ==
Baris 71:
 
== Hubungan dengan Aelia Eudocia ==
Hubungan antara Pulcheria dan [[Aelia Eudocia]], istri Theodosius II, tegang. Kedua wanita tersebut selama bertahun-tahun telah meningkatkan persaingan berdasarkan latar belakang dan keyakinan agama mereka yang berbeda. Eudocia awalnya bernama Athenais dan lahir di [[Athena (kota)|Athena]] dari seorang filsuf Yunani dan profesor retorika. Ketika ayahandanya meninggal, dia meninggalkan hanya sedikit warisan, hanya "seratus koin emas".<ref name="Duckett125">Duckett, Eleanor. ''Medieval Portraits from East and West''. Ann Arbor, Michigan: The University of Michigan Press, 1972. p.125.</ref> Dia mengunjungi bibinya di Konstantinopel karena putus asa. Pada 7 Juni 421, Theodosius menikahi Athenais, tetapi namanya diubah menjadi Eudocia.<ref>Duckett, Eleanor. Medieval Portraits from East and West. Ann Arbor, Michigan: The University of Michigan Press, 1972. p.126</ref> Persaingan antara kedua wanita itu dimotivasi oleh kecemburuan Eudocia terhadap kekuasaan Pulcheria di istana.<ref name="Duckett146">"She had always felt jealous of her sister-in-law, Pulcheria, who for many years had held greater influence at Court then she herself had enjoyed, as Empress, as wife." – Duckett, Eleanor. Medieval Portraits from East and West. Ann Arbor, Michigan: The University of Michigan Press, 1972. p.146</ref>
 
Bersama Eudocia dan menteri utama, [[Orang kasim|kasim]] Chrysafios, meyakinkan Theodosius untuk tidak terlalu bergantung pada pengaruh saudara perempuannya dan lebih kepada istri barunya. Hal ini menyebabkan Pulcheria meninggalkan istana kekaisaran dan tinggal di "...[[Bakırköy|Hebdomon]], sebuah pelabuhan tujuh mil dari Konstantinopel."<ref>Duckett, Eleanor. Medieval Portraits from East and West. Ann Arbor, Michigan: The University of Michigan Press, 1972. p.146</ref> Persaingan Eudocia dan Pulcheria meningkat ketika Eudocia berangkat ke [[Tanah Suci]] dan, untuk sementara waktu, secara terbuka mendukung [[Monofisitisme]] monastik.<ref>"But she had been brought up in Athens in pagan ways; she had ever been devoted to the literature of her native Greece." – Duckett, Eleanor. Medieval Portraits from East and West. Ann Arbor, Michigan: The University of Michigan Press, 1972. p.164</ref> Oposisi Eudocia yang terbuka terhadap doktrin "Theotokos" dari [[Maria|Santa Perawan Maria]] juga merupakan oposisi terbuka bagi Pulcheria.
Baris 88:
 
Pada tahun 449, perdebatan kristologi kembali berkobar. Theodosius memanggil dewan lain ke [[Ephesos]], untuk menyelesaikan perselisihan. Di konsili ini, [[Paus Leo I]] adalah pendukung utama untuk gugatan doktrin Pulcheria; dia<blockquote class="">
"…dengan campur tangan paksa, mengirim sepucuk surat panjang kepada [[Flavianus|Uskup Agung Flavianus dari Konstantinopel]], di mana dia memperdebatkan dua kodrat, tetapi mempertanyakan legalitas pengutukan Eutikos baru-baru ini karena menolak mereka. Pada saat ini partai [[Paus Dioskorus I dari Aleksandria|Dioskorus]], pengganti Sirilus di [[Iskandariyah|Aleksandria]], setelah percaya bahwa Eutikos telah meninggalkan ajaran sesatnya sebelumnya,<ref>The story of the Copts by Iris Habib el Masri – XVIII. The Rupture between the churches of the east and west</ref> mampu membalikkan keadaan, dimana Leo meminta konsili kedua, yang memanggil bahwa [konsili di] Ephesos sang 'Perampok Konsili''."<ref name="Cameron23">Cameron, Averil. ''The Mediterranean World In Late Antiquity AD 395–600'' London, Routledge, p.23.</ref>''
</blockquote>Selama konsili ini, Flavianus dipukuli dan meninggal karena luka-lukanya. Dia kemudian dinyatakan sebagai santo dan [[martir]].
 
Baris 133:
{{Refend}}
 
== External links ==
* http://www.santiebeati.it/dettaglio/69750
{{Kaisar Romawi}}