Long March Siliwangi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
|||
Baris 12:
Akhirnya Belanda melanjutkan perjalanannya menuju Kampung Pasirsereh dengan tujuan untuk menyergap tentara RI yang berada di kampung tersebut. Tentara Belanda datang secara tiba-tiba sedangkan tentara RI sedang istirahat, karena perlawanan tidak seimbang akhirnya tentara RI mundur ke daerah Rancamanggung. Walaupun ketika itu senjata banyak yang dirampas oleh pihak Belanda. Setelah mengadakan penyergapan ke lokasi, yaitu kampung Pasirsereh ternyata tidak menemukan tentara RI. Maka tentara Belanda kembali ke Kampung Ciseupan 2.Kemudian setelah itu prajurit RI yang berada di Ciseupan melapor kepada Mayor Engkong Darsono yang berada di daerah Rancamanggung bahwa di Ciseupan ada tentara Belanda. Setelah mendapat laporan tersebut, maka tentara RI dikerahkan ke Ciseupan.Sekitar jam 08.00 pagi tentara RI sudah berada di lokasi bernama Asem, sekarang sebelah utara Monumen Perjuangan ’45. Tentara RI melancarkan serangannya ke tentara Belanda yang berada di bawah, yaitu di sekitar kolam ikan aki Emar Ciseupan 2.
Diceritakan ulang oleh Ahmad, pertempuran terjadi sangat sengit. Tentara RI terus mendesak tentara Belanda. Hingga akhirnya Belanda mundur ke lokasi pesawahan sampai kampung Ciseupan 1. Kabarnya tentara Belanda berlarian tanpa membawa senjata dan tanpa berpakaian lengkap.Dalam pertempuran tersebut pihak sipil yang tertembak dan meninggal yaitu Usup, Damong dan Handa serta dua ekor kerbau tertembak mati. Setelah pertempuran berakhir diadakan penyisiran dan pengecekan oleh anak buah Mayor Engkong Darsono dan masyarakat. Ternyata lima orang tentara RI gugur dan tiga orang luka-luka, 41 tentara Belanda mati satu diantaranya berpangkat mayor, lima letnan dan 35 prajurit. Selain itu ditemukan pula dua buah pucuk mortar berikut 16 peluru dan 48 buah pucuk senjata jenis LE dan Stegnum dapat dirampas oleh tentara RI.Tentara Belanda yang berada di Ciseupan 1 menguhubungi markas besar. Tidak lama kemudian datang pesawat dengan terbang sangat rendah dengan menurunkan surat kepada tentara Belanda yang di Ciseupan satu tersebut. Isi surat itu berupa instruksi agar segara pihak Belanda yang berada di Ciseupan mundur ke markas besar di Gardusayang, Cisalak.
Pukul 17.00 pada hari yang sama, dengan memaksa rakyat untuk mengangkut korban dari pihak Belanda serta senjatanya ke Gardusayang.Sementara, di pihak tentara RI setelah selesai pertempuran merasa tidak aman. Akhirnya tentara RI membalikan lagi rute perjalanannya menuju Rancamanggung menuju daerah Ciburuan, Jingkang, Sumedang lalu menuju Subang.Seperti itulah cerita singkat pertempuran di Ciseupan. Untuk mengenang peristiwa dan kegigihan para pejuang Indonesia maka didirinkanlah monumen atau tugu yang diberi nama “Monumen Perjuangan 45 di Ciseupan Desa Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang-Subang. Di monumen tersebut terdapat patung Mayor Engkong Darsono yang dikenang sebagai pimpinan pasukan pertempuran tersebut dan patung Harimau yang melambangkan Pasukan Batalyon 3001 Kiansantang (Siliwangi).
|