Sejarah Dinasti Han: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 11:
[[File:Group of soldiers.jpg|thumb|left|[[Pasukan Terakota]] di makam [[Qin Shi Huang]] di dekat [[Xi'an]], peninggalan Dinasti Qin.]]
Qin Shi Huang meninggal dunia pada tahun 210 SM.{{sfn|Ebrey|1999|p=63}} Pada tahun 209 SM, dua petugas yang bertanggung jawab dalam program wajib militer, [[Chen Sheng]] dan [[Wu Guang]], memimpin 900 orang yang telah diwamilkan di tengah hujan, tetapi mereka tidak berhasil memenuhi tenggat waktu yang telah ditentukan. ''[[Dua Puluh Empat Sejarah]]'' mengklaim bahwa hukuman yang diganjar oleh pemerintah Qin terhadap kegagalan ini adalah hukuman mati.{{sfn|Loewe|1986|pp=112–113}} Untuk menghindari
Saat Xiang sedang disibukkan di Julu, Raja Huai II mengirim Liu Bang guna merebut wilayah utama Qin di [[Guanzhong]]. Mereka sebelumnya telah membuat perjanjian bahwa perwira pertama yang berhasil merebut wilayah ini akan menjadi rajanya.{{sfn|Loewe|1986|pp=114-115}}{{sfn|Loewe|2000|p=254}} Pada akhir tahun 207 SM, penguasa Qin, [[Ziying]] (yang telah mengklaim gelar yang lebih rendah dari kaisar, yaitu Raja Qin) memerintahkan pembunuhan kasim utamanya, [[Zhao Gao]], karena sang kasim terlibat dalam peristiwa pembunuhan Kanselir [[Li Si]] pada tahun 208 SM dan Kaisar Qin yang kedua, Qin Er Shi, pada tahun 207 SM. Ziying lalu menyatakan tunduk kepada Liu Bang, sehingga Liu Bang dapat menguasai ibu kota Qin di [[Xianyang]].{{sfn|Loewe|1986|p=115}} Penasihat utama Liu Bang, Zhang Liang (meninggal 189 SM), memberikan wejangan agar Liu Bang tidak membiarkan pasukannya menjarah kota tersebut. Oleh sebab itu, Liu Bang memutuskan untuk menyegel perbendaharaan Xianyang.{{sfn|Loewe|2000|p=255}}
|