Dharmasraya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Swarna bumi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Swarna bumi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 57:
Dalam berita Tiongkok yang berjudul ''Sung Hui Yao'' disebutkan bahwa Kerajaan San-fo-tsi tahun [[1082]] mengirim duta besar ke [[Tiongkok]] yang saat itu di bawah pemerintahan Kaisar Yuan Fong. Duta besar tersebut menyampaikan surat dari raja ''Kien-pi'' ([[Jambi]]) bawahan San-fo-tsi, dan surat dari putri raja yang diserahi urusan negara San-fo-tsi, serta menyerahkan pula 227 tahil perhiasan, rumbia, dan 13 potong pakaian. Kemudian dilanjutkan pengiriman utusan selanjutnya tahun 1088.
 
Sebaliknya, dari daftar daerah bawahan San-fo-tsi tersebut tidak ada menyebutkan ''Ma-la-yu'' ataupun nama lain yang mirip dengan Dharmasraya, karena Darmasraya belum ada. Darmas Raya adalah kelanjutan dari kerajaan Jambi. Maka waktu itu Darmasraya masih bernama kerajaan Jambi yang merupakan bawahan Sanfotsi yang berpusat di Palembang dan di perintah oleh raja keturunan Rajendra dan keturunan Bukit Siguntang Palembang. Tentang utusan Sanfotsi Palembang tahun 1079 itu adalah utusan raja Diwakara/ Kulothungga yg menyumbang pembangunan kuil di Tiongkok Sebanyak 600.000 keping emas. Dengan demikian, istilah San-fo-tsi pada tahun 1225 tidak lagimasih identik dengan Sriwijaya, melainkanhanya identiksaja denganSriwijaya sudah berganti nama kerajan Bukit Siguntang DharmasrayaPalembang. Jadi, daftar 15 negeri bawahan San-fo-tsi tersebut merupakan daftar jajahanwilayah Kerajaan DharmasrayaBukit Siguntang Palembang, karena saat itu masa kejayaan Sriwijaya sudah berakhir.beerganti nama menjadi kerajaan Bukit siguntang Palembang
 
Jadi,Itulah sebabnya istilah San-fo-tsi yang semula bermakna Sriwijaya tetap digunakan dalam berita Tiongkok untuk menyebut kerajaan Bukit Siguntang Palembang. Sedangkan untuk menyebut [[Pulau Sumatra]] secara umum kronik Tiongkok menyebutnya dengan pulau Cincow , meskipunjadi kerajaan yang berkuasa saat itu adalah DharmasrayaKerajaan Bukit Siguntang Palembang dengan raja nya dari keturunan rajendra dan keturunan Palembang/ dinasti colla dan dinasti Sailendra. Dalam naskah Tiongkok manapun Sanfotsi adalah Palembang . Hal yang serupa terjadi pada abad ke-14, yaitu zaman [[Majapahit]] dan [[Dinasti Ming]]. Catatan sejarah Dinasti Ming masih menggunakan istilah San-fo-tsi, seolah-olah saat itu Sriwijaya masih ada padahal Sanfotsi yang dimaksud adalah Palembang. Sementara itu, catatan sejarah Majapahit berjudul ''[[Nagarakretagama]]'' tahun [[1365]] sama sekali tidak pernah menyebut adanya negeri bernama Sriwijaya melainkan Palembang, karena di Nusantara istilah Sriwijaya sudah tidak ada lagi sudah berganti nama Situlembang/ Palembang.
 
=== Ekspedisi Pamalayu ===