Kabupaten Kebumen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k ←Suntingan 2A03:2880:21FF:8:0:0:FACE:B00C (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Bagas Chrisara
Tag: Pengembalian
Baris 56:
== Sejarah ==
[[Berkas:Landskap-Kebumen-640x360.jpg|jmpl|300px|Alun-Alun Kota Kebumen]]
Pada zaman dahulu, Kebumen adalah sebuah [[kabupatenkadipaten]], yang menyatu dalam daerah [[Kesultanan Cirebon]] (1430-1677), disaat itu, [[Sunan Gunung Jati|Sunan Gunung Djati]], yang menyebarkan agama [[islam]] di daerah [[Jawa Barat]] dan sebagian [[Jawa Tengah]], pernah hilang digigit [[tikus]], di [[hutan]] di daerah ini, pada tahun [[1553]]. Kemudian, pada tahun [[1830]], Kebumen menjadi sebuah [[kabupaten]] yang termasuk [[Karesidenan Bagelen]], kemudian sejak tahun [[1901]], ketika digabungkan dengan [[Karesidenan Kedu]], kemudian Kebumen menjadi [[kabupaten]], yang termasuk [[Karesidenan Kedu]].
 
Nama Kebumen konon berasal dari ''kabumian'' yang berarti sebagai tempat tinggal Kyai Bumi setelah dijadikan daerah pelarian Pangeran Bumidirja atau [[Pangeran Mangkubumi]] dari [[Mataram]] pada [[26 Juni]] [[1677]], saat berkuasanya [[Amangkurat I|Sunan Amangkurat I]]. Sebelumnya, daerah ini sempat tercatat dalam peta sejarah nasional sebagai salah satu tonggak patriotik dalam penyerbuan prajurit Mataram pada zaman [[Sultan Agung]] ke benteng pertahanan [[Belanda]] di [[Batavia]]. Saat itu Kebumen masih bernama Panjer.