Foto jurnalistik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
k Etika: bentuk baku
Baris 58:
# Berperilaku Sopan: sebuah pertanyaan yang etis tidak hanya disajikan pada gambar namun dapat diajukan saat jurnalis foto bekerja. Misalnya: apakah mengatakan permisi ketika mengambil foto seseorang dan bagaimana melakukan wawancara untuk melengkapi data.
# Menyesuaikan diri dengan kondisi objek: misalnya mengenai bagaimana harus tahu membawa diri ketika sedang memotret sebuah acara berkabung. Ketika situasi berkabung jurnalis foto dapat menggunakan lensa tele, berbusana gelap, dan melakukan gerakan seminimal mungkin supaya tidak menjadi pusat perhatian untuk menjaga perasaan objek.
# Melakukan pengaturan: Dalam liputan jurnalis foto seringkalisering kali melakukan pengaturan untuk memperjelas cerita tentang aktivitas subjek. Terkadang pengaturan dilakukan semateri demi kesempurnaan visual. Pengaturan atau mengarahkan subyek diperbolehkan pada foto ''feature,'' namun hanya sebatas pada hal-hal yang tidak memengaruhi cerita. Misalnya pada posisi subjek, seperti posisi objek ketika dipotret diminta merendah atau lebih tinggi, bergeser ke samping atau ke belakang agar mencapai hasil gambar yang maksimal.
# Manipulasi foto Jurnalistik: tidak semua foto yang dilihat pembaca di media adalah kebenaran. Foto bisa merupakan hasil manipulasi. Ada beberapa kasus manipulasi jurnalistik. Pembelokan cerita dalam foto yang tidak diketahui pembaca dapat berujung pada kesesatan interpretasi.
# Mengubah cerita: Mengubah cerita dalam foto “haram” dilakukan jurnalis dan sangat dilarang bagi seorang fotografer jurnalistik. Hal tersebut sama saja dengan merekayasa fakta. Namun tidak sedikit yang melakukannya yang mana tidak ada bukti berupa film sehingga sangat sulit memastikan bahwa sebuah foto “sahih”.