Djarnawi Hadikusuma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faisal Anas (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi ''''Djarnawi Hadikusuma''' merupakan putra dari Ki Bagus Hadikusuma yang lahir pada tanggal 4 Juli 1920 di Kauman, Yogyakarta. Sejak kecil ia telah akrab dengan...'
Tag: tanpa kategori [ * ]
 
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 4:
Pendidikan mula-mula ditempuh di Taman Kanak-kanak Bustanul Anthfal ‘Aisyiyah Kauman. Selanjutnya, ia meneruskan pendidikan ke Standaardschool (Sekolah Rakyat/Dasar 6 tahun), dan Kweekschool (Madrasah 6 tahun Muhammadiyah) yang kemudian hari namanya berubah menjadi Madrasah Muallimin Muhammadiyah. Djarnawi juga tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Hukum [[Universitas Islam Indonesia]], tetapi tidak diselesaikannya. Sebagai pembelajar otodidak, Djarnawi mampu menguasai lima bahasa, yaitu Belanda, Inggris, Arab, Jepang (Pasif), dan Prancis.
== Aktivitas dalam Muhammadiyah ==
Keterlibatan Djarnawi dalam Muhammadiyah dimulai setelah ia lulus dari Madrasah Mualimin Muhammadiyah. Ia dikirim ke [[Merbau]] pada tahun 1939 hingga tahun 1949.<ref>Lasa H.S., dkk., (2014), ''100 Tokoh Muhammadiyah yang Menginspirasi'', Yogyakarta: Majelis Pustaka dan Informasi Muhammadiyah, hlm. 115.</ref> Setelah kembali ke Yogyakarta pada tahun 1949, aktivitasnya meningkat di Muhammadiyah dan tergabung sebagai salah satu pengurus pusat Muhammadiyah. Ia menjadi anggota Majelis Tabligh Muhammadiyah sejak tahun 1949 hingga tahun 1962. Pada tahun 1962, ia menjadi sekretaris II Pengurus Pusat Muhammadiyah dan menjadi sekretaris III Pengurus Pusat Muhammadiyah pada tahun 1967. Setelahnya, ia dipercaya menjadi sekretaris PP Muhammadiyah pada tahun 1978, wakil ketua Muhammadiyah pada tahun 1985, dan ketua PP Muhammadiyah yang membidangi tajdid dan tabligh.
== Aktivitas dalam Bidang Politik ==
Djarnawi juga terlibat aktif dalam bidang politik. Ia menjadi anggota Partai Masyumi. Namun, tidak lama kemudian partai ini dibubarkan oleh Presiden Sukarno.<ref>Majelis Diklitbang dan LPI PP Muhammadiyah, (2010), ''1 Abad Muhammadiyah Gagasan Pembaruan Sosial Keagamaan'', Jakarta: Penerbit Buku Kompas, hlm. 166.</ref> Setelah Orde Lama tumbang, Djarnawi terlibat lagi dalam partai politk. Ia bersama sebagian besar eks anggota Masyumi mendirikan Partai Muslimin Indonesia (Parmusi) yang disahkan pada tanggal 7 Februari 1968.<ref>M.T. Arifin, (2016) ''Muhammadiyah: Potret yang Berubah'', Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, hlm. 336.</ref> Dalam struktur kepengurusan, Djarnawi tercatat sebagai Ketua Umum dan didampingi oleh Drs. H. [[Lukman Harun]] sebagi sekretaris. Akan tetapi, belum lama Djarnawi memimpin, ia dikudeta oleh H. J. Naro dan Drs. Imran Kadir. Diduga peristiwa ini terjadi karena pemerintah ingin menghambat pertumbuhan partai Islam. Ia akhirnya mengundurkan diri dari Parmusi dan lebih aktif dalam Muhammadiyah.
Baris 11:
== Akhir Hayat ==
Dajarnawi wafat pada tanggal 26 Oktober 1993 dalam usia 73 tahun. Ia wafat setelah menunaikan shalat Isya di Rumah Sakit PKU. Jenazahnya dimakamkan di Pemakaman Pakuncen Yogyakarta setelah dilakukan upacara pelepasan di Masjid Gedhe Kauman.<ref>Gunawan Budyiyanto, (2010), hlm. 113.</ref>
== Referensi ==