Saloka: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sam Hidayat (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Sam Hidayat (bicara | kontrib) |
||
Baris 14:
Berikut ini adalah beberapa contoh ''saloka''<ref name=":0" /><ref>{{Cite book|title=Kawruh Basa Jawa Pepak|last=Daryanto|first=|date=1999|publisher=Apollo|isbn=|location=Surabaya|pages=|url-status=live}}</ref>:
# "''Asu belang kalung wang''" (ꦲꦱꦸꦧꦼꦭꦁꦏꦭꦸꦁꦮꦁ), (artinya: orang jelek, rendah, atau jahat tetapi kaya).
# "''Asu gedhé menang kerahé''" (ꦲꦱꦸꦒꦼꦝꦺꦩꦼꦤꦁꦏꦼꦫꦃꦲꦺ), (artinya: orang yang lebih tinggi derajat pangkatnya biasanya menang permasalahannya).
# "''Ati béngkong oleh oncong''" (ꦲꦠꦶꦧꦺꦁꦏꦺꦴꦁꦲꦺꦴꦭꦺꦃꦲꦺꦴꦚ꧀ꦕꦺꦴꦁ), (artinya: orang yang punya niat buruk/ jahat ada yang mendukung dan mendapat jalan).
# "''Baladéwa ilang gapité''" (ꦧꦭꦢꦺꦮꦲꦶꦭꦁꦒꦥꦶꦠ꧀ꦠꦺ), (artinya: orang yang kehilangan kekuatannya).
# "''Bathok bolu isi madu''" (ꦧꦛꦺꦴꦏ꧀ꦧꦺꦴꦭꦸꦲꦶꦱꦶꦩꦢꦸ), (artinya: orang rendahan tetapi kaya pengetahuan).
# "''Bèbèk mungsuh mliwis''" (ꦧꦺꦧꦺꦏ꧀ꦩꦸꦁꦱꦸꦃꦩ꧀ꦭꦶꦮꦶꦱ꧀), (artinya: orang pandai bermusuhan dengan orang pandai tetapi yang satu kalah tekun dan terampil).
# "''Belo mèlu seton''" (ꦧꦼꦭꦺꦴꦩꦺꦭꦸꦱꦼꦠꦺꦴꦤ꧀), (artinya:orang yang ikut-ikutan tetapi tidak tau maksud dan tujuannya).
# "''Beras wutah arang bali marang takeré''"(ꦧꦼꦫꦱ꧀ꦮꦸꦠꦃꦲꦫꦁꦧꦭꦶꦩꦫꦁꦠꦏꦼꦂꦫꦺ), (artinya: susuatu yang sudah berubah dari asal mulanya mustahil bisa pulih seperti sedia kala).
# "''Cébol nggayuh lintang''" (ꦕꦺꦧꦺꦴꦭ꧀ꦲꦁꦒꦪꦸꦃꦭꦶꦤ꧀ꦠꦁ), (artinya: orang miskin yang mempunyai keinginan yang mustahil tercapai).
# "''Cecak nguntal empyak/cagak''" (ꦕꦼꦕꦏ꧀ꦔꦸꦤ꧀ꦠꦭ꧀ꦕꦒꦏ꧀), (artinya: keinginan/cita-cita yang tidak sesuai dengan kemampuannya).
# "''Dhandhang diunèkaké kuntul, kuntul diunèkaké dhandhang''" (ꦝꦤ꧀ꦝꦁꦢꦶꦲꦸꦤꦺꦏ꧀ꦏꦏꦺꦏꦸꦤ꧀ꦠꦸꦭ꧀ꦏꦸꦤ꧀ꦠꦸꦭ꧀ꦢꦶꦲꦸꦤꦺꦏ꧀ꦏꦏꦺꦝꦤ꧀ꦝꦁ), (artinya: buruk dikatakan baik dan baik dikatakan buruk).
# "''Dhemit ora ndulit, sétan ora doyan''" (ꦝꦼꦩꦶꦠ꧀ꦲꦺꦴꦫꦲꦤ꧀ꦢꦸꦭꦶꦠ꧀ꦱꦺꦠꦤ꧀ꦲꦺꦴꦫꦢꦺꦴꦪꦤ꧀), (artinya: orang yang selalu diberi keselamatan serta tidak ada yang mengganggu).
# "''Dom sumurup ing banyu''" (ꦢꦺꦴꦩ꧀ꦱꦸꦩꦸꦫꦸꦥ꧀ꦲꦶꦁꦧꦚꦸ), (artinya: melakukan sesuatu secara diam-diam untuk menutupi keburukan).
# "''Emprit abuntut bedhug''", (artinya: permasalahan kecil menjadi besar menjadi-jadi).
# "''Endhas gundhul dikepeti''" (ꦲꦼꦤ꧀ꦝꦱ꧀ꦒꦸꦤ꧀ꦝꦸꦭ꧀ꦢꦶꦏꦼꦥꦼꦠ꧀ꦠꦶ), (artinya: orang yang sudah enak ditambah enak lagi).
# "''Gagak nganggo elaring merak''" (ꦒꦒꦏ꧀ꦔꦁꦒꦺꦴꦃꦲꦼꦭꦂꦫꦶꦁꦩꦼꦫꦏ꧀), (artinya: orang miskin yang bertindak seperti orang besar/luhur).
# "''Gajah alingan suket teki''" (ꦒꦗꦃꦲꦭꦶꦁꦁꦔꦤ꧀ꦱꦸꦏꦼꦠ꧀ꦠꦼꦏꦶ), (artinya: sifat/ kelakuan lahir maupun batin biarpun tidak kelihatan pasti akan terlihat).
# "''Gajah ngidak rapah''" (ꦒꦏꦗꦃꦔꦶꦢꦏ꧀ꦫꦥꦃ), (artinya: orang besar yang melanggar aturannya sendiri).
# "''Gajah tumbuk karo gajah, kancil mati ing tengah''" (ꦒꦗꦃꦠꦸꦩ꧀ꦧꦸꦏ꧀ꦏꦫꦺꦴꦒꦗꦃ꧈ꦏꦚ꧀ꦕꦶꦭ꧀ꦩꦠꦶꦲꦶꦁꦠꦼꦔꦃ), (artinya: orang yang berkedudukan saling bertengkar rakyat kecil yang menjadi korban).
# "''Gong lumaku tinabuh''" (ꦒꦺꦴꦁꦭꦸꦩꦏꦸꦠꦶꦤꦧꦸꦃ), (
# "''Idu didilat manèh''", (artinya: orang yang sudah memberi kemudian meminta kembali pemberiannya atau membatalkan janji yang diucapkan).
# "''Iwak klebu ing wuwu''", (artinya: orang yang mudah dibohongi).
|