Arya Wedakarna: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 54:
== Kontroversi ==
=== Pengakuan sebagai raja Majapahit Bali ===
Pada tanggal 31 Desember 2009, Arya mengaku sebagai keturunan raja [[Majapahit|Majapahit Bali]] dengan nama lengkap ''Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III His Royal Majesty King of Majapahit Bali Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan XIX''. Ia mengklaim telah dilantik sebagai Raja Majapahit Bali di [[Pura Besakih]] oleh pendeta Siwa Budha dengan gelar tersebut. Namun, tokoh Puri Jembrana, A.A. Gde Benny Sutedja saat bedah buku ''Kisah Penculikan Gubernur Bali, Sutedja,1966'' pada bulan Mei 2016 meminta agar Arya tidak lagi mengaku sebagai raja Majapahit.<ref name="fakta"/><ref>{{Cite web|url=https://balebengong.id/kabar/kontroversi-pengaku-raja-majapahit-bali.html?lang=id|title=Kontroversi Pengaku Raja Majapahit Bali|last=Muhajir|first=Anton|date=2016-06-10|website=BaleBengong|language=id-ID|access-date=2019-02-05}}</ref>. Penolakan juga dilakukan oleh kalangan Puri di seluruh Bali. Mereka menyatakan bahwa Wedakarna sama sekali tidak berasal dari keturunan Kasta Ksatria atau keturunan Bangsawan. Ia pun bukan bagian dari keluarga salah satu puri yang ada di Bali. Pengakuan sebagai raja dan pengangkatan status kasta atau sorohnya adalah tidak memiliki dasar sejarah.
 
=== Penolakan Bank Syariah ===