Yusuf I dari Granada: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AMA Ptk (bicara | kontrib)
طرف بالخير والصون والرجاحة. Sy cek di buku A'lamu Nisa'il Andalus oleh Jasim Yasin ad-Darwisy. Jdikan "Khair", instead "Jiir
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
| name =Abul Hajjaj Yusuf bin Ismail
| image =Yusuf I Nasrid gold coin.jpg
| caption =Dinar didari masa Yusuf I
| succession =[[Kesultanan Granada|Sultan Granada]]
| reign1 =1333 – 1354 M
Baris 122:
== Peninggalan sejarah ==
[[File:Muhammad V Nasrid gold coin.jpg|thumb|upright=0.8|Periode Yusuf dan putranya Muhammad V dianggap sebagai puncak kebudayaan dinasti [[Banu Nashri]] oleh para sejarawan modern. ''Gambar:'' Dinar Muhammad V.|alt=Koin emas dengan pola persegi di dalamnya, beserta kaligrafi Arab.]]
Yusuf digantikan putra sulungnya, Muhammad V.{{sfn|Fernández-Puertas|1997|p=14}} Yusuf dikuburkan di {{transl|ar|rawdhah}} atau pemakaman keluarga kerajaan di Alhambra, bersama kakek buyutnya, [[Muhammad II dari Granada|Muhammad II]], dan ayahnya, Ismail I. Kelak, setelah [[Perang Granada|jatuhnya Granada]] pada 1492, sultan terakhir [[Muhammad XII dari Granada|Muhammad XII]] menggali jenazah di pemakaman ini dan memindahkannya ke tanah miliknya di Mondújar, daerah [[Pegunungan Alpujarras]].{{sfn|Arié|1973|p=198}} Fernández-Puertas menyebut masa pemerintahan Yusuf dan putranya Muhammad V sebagai "klimaks" atau puncak dari periode Banu Nashri, yang dapat dilihat dari peninggalan budaya dan bangunan-bangunannya, serta berjayanya ilmu pengobatan.{{efn|Contoh pakar pengobatan terkemuka dari periode Yusuf adalah al-Hasan bin Muhammad al-Qaysi, seorang pakar racun dan penangkalnya, yang disebut "orang pintar ajaib terakhir di Al-Andalus" oleh Ibnu al-Khatib; tabib keluarga istana [[Muhammad asy-Syaquri]]; serta Yahya bin Hudzayl al-Tujibi, guru dari asy-Syaquri dan Ibnu al-Khatib.{{sfn|Fernández-Puertas|1997|pp=11–12}}}}{{sfn|Fernández-Puertas|1997|pp=11–12}} Senada dengan ini sejarawan Brian A. Catlos menulis bahwa periode kedua sultan ini adalah "era kejayaan terbesar" dari Kesultanan Granada,{{sfn|Catlos|2018|p=346}} dan [[Rachel Arié]] menyebut periode tersebut sebagai "apogeo" atau titik tertinggi.{{sfn|Arié|1973|p=101}} Harvey menulis bahwa semasa pemerintahan Yusuf, seni digalakkan, istana dipenuhi "di antara para penulis terbaik dipada masanya",{{sfn|Harvey|1992|pp=205}} dan kota Granada mengalami pembangunan pesat. Arié juga menulis bahwa pada masa Yusuf dan Muhammad V, sastra Granada "bersinar dengan kilau yang paling cemerlang"; banyak penyair aktif berkarya di zaman Yusuf, termasuk sang wazir Ibnu al-Jayyab dan Ibnu al-Khatib, maupun sang hakim Abu al-Barakat.{{sfn|Arié|1973|pp=452–454}} Harvey menyebut pencapaian Yusuf yang besar dan "solid" di bidang budaya sebagai dimulainya "masa keemasan" dinasti Banu Nashri. Selain itu, Yusuf berhasil melanggengkan Kesultanan Granada di tengah "serangan Alfonso XI yang bertubi-tubi", dan pada akhir masa pemerintahannya juga berhasil mengurangi ketergantungan Granada kepada Kesultanan Mariniyah. Namun, Harvey juga menilai kekalahan di Río Salado sebagai "kemunduran paling besar yang diderita kubu Muslim" selama periode Banu Nashri selain kejatuhan Granada sendiri, dan menulis bahwa di bawah kekuasaan Yusuf dua kota strategis, yaitu Algeciras dan Alcalá de Benzaide, jatuh ke tangan Kastilia.{{sfn|Harvey|1992|pp=190, 205}}
 
==Catatan penjelas ==