Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 118:
==== Kegunaan ====
Kegunaan belang-belang zebra telah menjadi pembahasan pakar biologi setidaknya sejak abad ke-19.{{sfn|Caro|2016|p=1}} Hipotesis-hipotesis yang populer adalah sebagai berikut:
* Hipotesis [[kripsis]] diajukan oleh [[Alfred Wallace]] pada tahun 1896 dan menyatakan bahwa belang-belang memungkinkan zebra untuk berpadu dengan lingkungannya atau [[kamuflase disruptif|menghilangkan garis bentuknya]] agar predator tidak dapat melihatnya sebagai suatu mangsa.{{sfn|Caro|2016|pp=2–3, 23, 38}} Belang-belang zebra mungkin menjadi kamuflase yang baik saat malam hari ketika singa dan hiena aktif berburu.{{sfn|Caro|2016|pp=44–45}} Pada 1871, [[Charles Darwin]] berpendapat bahwa "zebra memiliki belang-belang yang mencolok, dan belang-belang di dataran terbuka Afrika Selatan tidak bisa memberikan perlindungan".{{sfn|Caro|2016|p=3}} Zebra merumput di habitat terbuka dan tidak mencoba untuk bersembunyi, tetapi merupakan hewan yang berisik, kencang, dan sosial. Mereka tidak diam di tempat saat mendeteksi seekor predator. Selain itu, singa dan hiena tampaknya tidak mampu melihat belang-belang jika berada terlalu jauh pada siang hari, sehingga belang-belang zebra tidak berguna dalam menghilangkan garis bentuk. Belang-belang juga tampaknya tidak membuat zebra lebih sulit untuk dicari daripada hewan yang berwarna seragam dengan ukuran yang sama, dan predator masih dapat menemukan mereka dengan bau atau pendengaran.{{sfn|Caro|2016|pp=46–48}} Belang-belang kamuflase pada [[ungulata]] yang hidup di daerah berhutan seperti [[bongo (antelop)|bongo]] dan [[bushbuck tanjung|bushbuck]] tidak memiliki warna yang sehidup belang-belang zebra dan tidak kontras dengan warna latar belakangnya.{{sfn|Caro|2016|p=50}}<ref name="Caro" /> Ditambah lagi, tidak seperti belang-belang [[harimau]], frekuensi keruangan belang-belang zebra tidak sejajar dengan lingkungannya.<ref>{{cite journal |author1=Godfrey|first= D. |last2=Lythgoe|first2= J. N. |last3=Rumball|first3= D. A. |year=1987 |title=Zebra stripes and tiger stripes: the spatial frequency distribution of the pattern compared to that of the background is significant in display and crypsis |journal=[[Biological Journal of the Linnean Society]] |volume=32 |issue=4 |pages=427–433 |doi=10.1111/j.1095-8312.1987.tb00442.x}}</ref> HasilSebuah penelitianhasil yangkajian telahdari diterbitkantahun di jurnal-jurnal ilmiah2014 tidak dapat menemukan korelasi antara pola belang-belang dengan habitat berhutan.<ref name="Caro" /> Hasil kajian dari tahun 2016 juga menyimpulkan bahwa kemungkinan belang-belang zebra tidak berfungsi sebagai kripsis.<ref>{{cite journal |author1=Melin|first=Amanda D. |last2=Kline|first2=Donald W.|last3=Hiramatsu|first3=Chihiro|last4=Caro|first4=Tim|year=2016|title=Zebra Stripes through the Eyes of Their Predators, Zebras, and Humans|journal=[[PLOS One]] |volume=11 |issue=3 |doi=10.1371/journal.pone.0145679}}</ref>
[[Berkas:Mountain zebra stripes.jpg|thumb|right|alt=Gambar belang-belang zebra gunung dari dekat|Gambar belang-belang zebra gunung dari dekat]]
* Hipotesis kebingungan menyatakan bahwa belang-belang dapat membingungkan predator: membuat predator lebih sulit membedakan individu dan menentukan jumlah zebra dalam suatu kelompok; mempersulit predator dalam menentukan garis bentuk individu ketika kelompok melarikan diri; mengurangi kemampuan predator untuk mengikuti sasaran saat sedang mengejar; menjadi suatu bentuk ''[[dazzle camouflage]]'' yang membuat sulit pengejar dalam melakukan kontak dengan zebra; atau mempersulit predator dalam menentukan besar tubuh, kecepatan, dan jalur yang akan dilalui zebra melalui mekanisme ''[[motion dazzle]]''. Hipotesis ini telah diajukan oleh sejumlah pakar biologi setidaknya sejak dasawarsa 1970-an.{{sfn|Caro|2016|pp=72–81, 86}} Sebuah kajian komputer terhadap belang-belang zebra pada tahun 2014 menemukan bahwa sinyal pergerakan yang dibuat oleh belang-belang zebra memberikan informasi yang menyesatkan dan dapat mengakibatkan kebingungan lewat [[efek gerobak-roda]] atau [[ilusi tiang tukang cukur]]. Peneliti menyimpulkan bahwa hal ini dapat digunakan untuk mempertahankan diri dari predator mamalia atau gigitan lalat.<ref name="How2014">{{cite journal |author=How|first= M. J. |last2=Zanker|first2= J. M. |year=2014 |title=Motion camouflage induced by zebra stripes |journal=Zoology |volume=117 |issue=3 |pages=163–170 |doi=10.1016/j.zool.2013.10.004|pmid= 24368147 }}</ref> Namun, kegunaan belang-belang zebra untuk membuat bingung predator mamalia juga telah menuai kritikan. Belang-belang zebra dapat membuat kelompok terlihat lebih kecil, sehingga membuat predator lebih tertarik untuk mengejar. Zebra juga cenderung berpencar saat melarikan diri dari predator, sehingga belang-belangnya tidak dapat menyembunyikan garis bentuk individu. Singa tampaknya tidak mengalami kesulitan dalam menyasar dan melakukan kontak terhadap zebra dengan mendekatinya dan lalu menyergapnya.{{sfn|Caro|2016|pp=80, 92}} Selain itu, tidak ditemukan korelasi antara jumlah belang-belang dengan populasi predator mamalia.<ref name="Caro" />