Sayid Abdurrani Teungku Putik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 12:
==== Perjuangannya ====
Pada saat pihak Belanda mengijak kakinya di Meulaboh Habib Abdurrani telah mengadakan kegiatan-kegiatan untuk menghimpun seluruh kekuatan kaum muslimin dalam suatu barisan jihad fisabilillah untuk melawan Belanda. Beliau berhasil menghimpun beberapa panglima kesatratia terbaik dibawah satu komando. Panglima tersebut terdiri dari T. Kapa, T. Itam, T. Imeu Meukek, T. Mak Said, dan Pang Sabi. Disamping itu juga ada Teuku Raja Tampok yang saat itu masih muda selalu siap siaga. Komando ini dibentuk dengan tujuan apabila serdadu Belanda mendarat ke Seunagan maka mereka siap bertempur. Bersama dengan pengikutnya yang ikhlas ingin berjihad membuat markas pertahanan di Gunung Nigan. Selain itu beliau dan pengikutnya juga sudah mempersiapkan benteng di Paya Udeng dan Masjid Nigan sekitar tahun 1890 an. Sekitar tahun 1895 M Sayid Abdurrani yang dibantu Teuku Raja Tampok mempersiapkan markas pertahanan di daerah Krueng Buloh dan Tadu Ujoeng Krueng. Kemudian pada tahun 1900 M kembali membuat markas pertahanan baru di Alue We Tadu atas. Begitulah para pejuang yang bergerilya yang melakukan pindah dari tempat satu ke tempat lain untuk bersembunyi sebagai salah satu taktik dalam berperang.<ref>T. Tjoet Achmad“(95 Tahun Tantangan Ultimatum Keradjaan Belanda terhadap Keradjaan Atjeh” Diterbitkan Seksi Publikasi/Dokumentasi Panitia Peringatan Pahlawan Nasional dari Atjeh, Medan dan Sekitarnya. 1961.</ref><ref>H.M. Thamrin Z, Edy Mulyana “Pantai Barat Aceh di Panggung Sejarah”Banda Aceh : Badan Perpustakaan NAD, 2009</ref><ref>H.C. Zentgraaff “Aceh”
===== Diasingkan ke Pulau Jawa =====
|