Jacob Pattipi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 37:
 
== Riwayat awal dan karier sebagai pamong praja ==
Pattipi lahir pada tanggal 25 Juli 1938 di Kampung Siboru, [[Wartutin, Fakfak|Wartutin]], [[Kabupaten Fakfak|Fakfak]], Afdeeling Nieuw-Guinea. Pattipi menempuh pendidikan menengah atasnya di Opleidingsschool voor Inlandsche Bestuursambtenaren, sebuah institusi pendidikan untuk [[pamong praja]]. Ia lulus dari institusi pendidikan tersebut pada tahun 1958.<ref name=":1">{{cite news|last=Nicolash LMS|first=Korano|date=15 April 1993|title=Jacob Pattipi, Gubernur Irja yang Baru|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18709670|url-access=subscription|work=Kompas|access-date=8 Juni 2021|page=20|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133045/https://fonts.googleapis.com/css?family=Source+Sans+Pro:400,400italic,700,700italic,300,300italic|dead-url=no}}</ref> Pattipi kemudian memulai kariernya sebagai pamong praja ketika ia ditempatkan sebagai kepala distrik di Sorong. Setelahnya, Pattipi menjalani berbagai penugasan di berbagai wilayah [[Nugini Belanda]].<ref name=":1" /> Selama masa penugasannya sebagai pamong praja di Nugini Belanda, Pattipi turut aktif dalam Serikat Pekerja Kristen Nugini Belanda sebagai bendahara umum<ref>{{Cite news|date=6 Oktober 1960|title=Nieuw C.W.N.G. Bestuur|url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=Pattipi&coll=ddd&sortfield=datedesc&identifier=ddd:010505386:mpeg21:a0030&resultsidentifier=ddd:010505386:mpeg21:a0030&rowid=2|work=Nieuw Guinea koerier|access-date=8 Juni 1960|archive-date=2021-06-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20210608193011/https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=Pattipi&coll=ddd&sortfield=datedesc&identifier=ddd:010505386:mpeg21:a0030&resultsidentifier=ddd:010505386:mpeg21:a0030&rowid=2|dead-url=no}}</ref> dan sebagai bendahara dari Asosiasi Bola Voli Sorong.<ref name=":0">{{Cite news|date=29 Agustus 1961|title=Volleybalbond Sorong opgericht|url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=Patippi&coll=ddd&sortfield=datedesc&identifier=ddd:010505806:mpeg21:a0016&resultsidentifier=ddd:010505806:mpeg21:a0016&rowid=3|work=Nieuw Guinea koerier|access-date=8 Juni 2021|archive-date=2021-06-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20210608171750/https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=Patippi&coll=ddd&sortfield=datedesc&identifier=ddd:010505806:mpeg21:a0016&resultsidentifier=ddd:010505806:mpeg21:a0016&rowid=3|dead-url=no}}</ref> Ia berhasil memenangkan sebuah kejuaraan voli yang diadakan oleh asosiasi tersebut.<ref name=":0" /> Setelah Nugini Belanda masuk ke dalam wilayah Indonesia pada tahun 1962, Pattipi menempuh pendidikan lanjutan dalam bidang kepamongprajaan di Institut Ilmu Pemerintahan [[Kota Malang|Malang]] (sekarang [[Institut Pemerintahan Dalam Negeri]]). Ia merupakan bagian dari angkatan pertama di institut tersebut dan lulus pada tahun 1970.<ref name=":1" />
 
Pada tahun 1971, sebuah aksi boikot yang dilakukan oleh pimpinan [[Organisasi Papua Merdeka]] di [[Kabupaten Merauke|Merauke]] mengajak masyarakat setempat untuk tidak memilih dalam [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1971|pemilihan umum Indonesia yang diadakan tahun itu.]] Akibatnya, terjadi kerusuhan di sejumlah tempat pemungutan suara dan sekitar 350 orang menolak untuk memberikan suaranya dalam pemilihan umum tahun itu. Pattipi yang pada waktu itu menjabat sebagai anggota Badan Pemerintah Harian ditempatkan dalam tahanan rumah akibat aksi boikot tersebut. Ia dibebaskan beberapa waktu kemudian.<ref>{{Cite news|date=1972|title=Merauke|url=https://books.google.co.id/books?id=3mrwAAAAMAAJ&newbks=1&newbks_redir=0&printsec=frontcover&dq=merauke+patipi&q=merauke+patipi&hl=en&redir_esc=y|work=Dissent|volume=32|access-date=11 Juni 2021|archive-date=2021-06-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20210611010029/https://books.google.co.id/books?id=3mrwAAAAMAAJ&newbks=1&newbks_redir=0&printsec=frontcover&dq=merauke+patipi&q=merauke+patipi&hl=en&redir_esc=y|dead-url=no}}</ref>
Baris 43:
== Bupati Merauke ==
[[Berkas:Jacob_Pattipi_handing_over_financial_assistance_to_the_representative_of_the_West_Java_government_in_Jakarta.jpg|jmpl|300px|Bupati Pattipi (tengah) menyerahkan bantuan sebesar 2,5 juta rupiah kepada korban bencana letusan gunung merapi melalui Kementerian Dalam Negeri. Bantuan tersebut diserahkan dari Kepala Biro Humas Depdagri, [[Muhammad Feisal Tamin|Feisal Tamin]], kepada Kepala Perwakilan Pemda Jawa Barat di Jakarta Enjay Senjaya.]]
Pattipi menjabat sebagai Bupati Merauke dari tahun 1975 hingga 1980 dan kembali menjabat untuk periode kedua dari tahun 1980 hingga 1984.<ref name=":1" /> Selama menjabat sebagai bupati, Pattipi dihadapkan dengan berbagai persoalan terkait komoditas di wilayah Merauke. Terdapat sekitar seratus ribu kubik kayu tertumpuk di Merauke yang tidak dapat diekspor dan hal tersebut mengakibatkan keresahan masyarakat pada bulan Juni 1980.<ref>{{Cite news|last=Bill|date=24 Juni 1980|title=Sekitar 100.000 kubik kayu tertumpuk di Merauke: Tak dapat diekspor|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19411358|url-access=subscription|work=Kompas|page=8|access-date=11 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133243/https://fonts.googleapis.com/css?family=Source+Sans+Pro:400,400italic,700,700italic,300,300italic|dead-url=no}}</ref> Untuk menanggulangi permasalahan ini, Pattipi menginstruksikan pegawai negeri yang hanya bermodalkan status pejabat atau pegawai negeri agar tidak terlibat dalam aktivitas penebangan kayu.<ref>{{Cite news|last=Bill|date=8 Juli 1980|title=Bupati Merauke: Pegawai Negeri Dilarang Ikut dalam Usaha Penebangan Kayu. Jangan Sampai "Peristiwa Desa Ayam" Terulang|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19288862|url-access=subscription|work=Kompas|page=8|access-date=11 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133040/https://fonts.googleapis.com/css?family=Source+Sans+Pro:400,400italic,700,700italic,300,300italic|dead-url=no}}</ref> Ia juga memerintahkan perusahaan-perusahaan penebangan kayu di kabupaten tersebut agar berhenti membayar penebang-penebangnya dalam bentuk pakaian dan tembakau dan memberikan pembayaran dalam bentuk yang layak sebagai penghormatan terhadap hak-hak penebang tersebut.<ref>{{Cite news|last=Sword|first=Kirsty|date=Juni 1991|title=Logging the Asmat's land|url=https://nla.gov.au/nla.obj-109825341/view?sectionId=nla.obj-182411165&searchTerm=pattipi&partId=nla.obj-109830537#page/n27/mode/1up/search/pattipi|work=Inside Indonesia|page=26|access-date=11 Juni 2021|archive-date=2021-06-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20210608171755/https://nla.gov.au/nla.obj-109825341/view?sectionId=nla.obj-182411165&searchTerm=pattipi&partId=nla.obj-109830537#page/n27/mode/1up/search/pattipi|dead-url=no}}</ref>
 
Selain masalah komoditas, Pattipi juga harus mengatasi permasalahan perdagangan buaya di Merauke. Banyak pengusaha dan peternak buaya di wilayah tersebut hanya memiliki izin usaha tetapi tidak memiliki izin penangkapan. Pattipi menginstruksikan agar kegiatan peternakan buaya yang tidak memiliki izin penangkapan di kabupaten tersebut dihentikan sementara hingga memperoleh izin dari pihak yang berwenang.<ref>{{Cite news|date=8 Mei 1982|title=Perdagangan Buaya di Merauke: Ada Izin Usaha, Tetapi Tidak Ada Izin Penangkapan|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19322187|url-access=subscription|work=Kompas|access-date=11 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133049/https://fonts.googleapis.com/css?family=Source+Sans+Pro:400,400italic,700,700italic,300,300italic|dead-url=no}}</ref>
 
Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1978, perusahaan Pertamina mengumumkan bahwa mereka akan membangun sebuah [[depot minyak]] dengan biaya pembangunan dari pemerintah pusat. Pattipi mendukung rencana ini dan menyatakan bahwa pembangunan depot minyak tersebut akan membantu penghidupan dari warga yang tinggal di pusat kota Merauke dan sekitarnya karena akan menjadi pusat pengisian ulang bahan bakar bagi kapal kecil dan besar yang melewati kabupaten tersebut. Pemerintah Kabupaten Merauke di bawah Pattipi telah menyiapkan sebuah lahan kosong untuk pembangunan depot minyak tersebut. Sebuah petak di lahan tersebut ternyata dihuni oleh sejumlah penduduk di 15 rumah yang terbuat dari [[sagu hutan]]. Pemkab Merauke lalu menjanjikan ganti rugi bagi penduduk yang tinggal di petak lahan tersebut.<ref>{{Cite news|date=8 Agustus 1978|title=Pertamina Fuel Bunker To Be Built in Merauke|url=https://books.google.co.id/books?id=Lmhzq3iDDysC&pg=RA2-PA34|work=Sinar Harapan|page=11|access-date=21 Juni 2021|archive-date=2021-06-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20210624203148/https://books.google.co.id/books?id=Lmhzq3iDDysC&pg=RA2-PA34|dead-url=no}}</ref>
 
== Pembantu Gubernur dan Ketua Bappeda ==
Setelah menjabat sebagai bupati selama sembilan tahun, Pattipi dilantik sebagai Pembantu Gubernur Irian Jaya untuk Wilayah III pada tanggal 11 Januari 1984.<ref>{{Cite news|last=Bill|date=16 Januari 1984|title=Irja dibagi menjadi 3 wilayah pembantu gubernur|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19445390|url-access=subscription|work=[[Kompas]]|page=8|access-date=10 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133107/https://fonts.googleapis.com/css?family=Source+Sans+Pro:400,400italic,700,700italic,300,300italic|dead-url=no}}</ref> Pada masa itu, pembantu gubernur merupakan jabatan baru yang diciptakan untuk membantu kinerja Gubernur Irian Jaya dan untuk mempersiapkan pemekaran provinsi tersebut. Setiap pembantu gubernur membawahi tiga wilayah, dan Wilayah III meliputi [[Kabupaten Merauke]] dan [[Kabupaten Fakfak|Kabupaten Fak-Fak]] dengan ibu kota [[Timika (kota)|Timika]].<ref>{{Cite news|date=6 Februari 1984|title=Presiden Setujui Pemekaran Wilayah Irian Jaya|url=https://soeharto.co/presiden-setujui-pemekaran-wilayah-irian-jaya/|work=Antara|access-date=10 Juni 2021|archive-date=2021-04-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20210412052228/https://soeharto.co/presiden-setujui-pemekaran-wilayah-irian-jaya/|dead-url=no}}</ref> Setelah satu tahun menjabat, ia digantikan oleh F.K.T. Poana pada tanggal 17 Desember 1985. Ia selanjutnya ditunjuk untuk menjabat sebagai Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Irian Jaya.<ref>{{Cite news|date=19 Desember 1985|title=Daerah Sekilas : Jayapura - Pelantikan Pembantu Gubernur Irian Jaya Wilayah III FKP [sic] Poana di Jayapura|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19122994|url-access=subscription|work=Kompas|page=9|access-date=10 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133041/https://fonts.googleapis.com/css?family=Source+Sans+Pro:400,400italic,700,700italic,300,300italic|dead-url=no}}</ref>
 
Selama menjabat sebagai Bappeda, Pattipi dikenal sebagai pejabat yang dekat dengan [[lembaga swadaya masyarakat]] dan sering meminta saran dari lembaga-lembaga tersebut.<ref name=":2">{{Cite news|date=June 1993|title=New Governor in Irian Jaya|url=https://nla.gov.au/nla.obj-132450546/view?sectionId=nla.obj-182362577&searchTerm=pattipi&partId=nla.obj-132457322#page/n2/mode/1up/search/pattipi|work=Inside Indonesia|issue=35|page=3|access-date=10 Juni 2021|archive-date=2021-06-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20210608171749/https://nla.gov.au/nla.obj-132450546/view?sectionId=nla.obj-182362577&searchTerm=pattipi&partId=nla.obj-132457322#page/n2/mode/1up/search/pattipi|dead-url=no}}</ref> Selama satu tahun pertama kepemimpinannya sebagai Kepala Bappeda, realisasi fisik dan keuangan proyek-proyek sektoral di Provinsi Irian Jaya terbilang rendah. Realisasi fisik dan keuangan di provinsi tersebut hanya mencapai berturut-turut 35,94 persen dan 31,18 persen hingga akhir triwulan II tahun anggaran 1986/1987.<ref>{{Cite news|date=12 Januari 1987|title=Realisasi Fisik dan Keuangan Proyek di Irja Masih Rendah|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19132321|url-access=subscription|work=Kompas|page=9|access-date=10 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133153/https://fonts.googleapis.com/css?family=Source+Sans+Pro:400,400italic,700,700italic,300,300italic|dead-url=no}}</ref>
 
Setahun setelah ditunjuk sebagai Kepala Bappeda, ia melakukan studi banding ke Padang, [[Sumatra Barat|Sumatera Barat]], untuk mempelajari metode-metode pembangunan yang diterapkan di provinsi tersebut.<ref>{{Cite news|date=11 Juli 1986|title=Daerah Sekilas: Padang-Kunjungan Ketua Bappeda Irja Drs Patipi di Padang|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19071640|url-access=subscription|work=Kompas|page=9|access-date=10 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133154/https://fonts.googleapis.com/css?family=Source+Sans+Pro:400,400italic,700,700italic,300,300italic|dead-url=no}}</ref> Pada tahun selanjutnya, ia terlibat dalam penanganan banjir di [[Kota Jayapura]], dimana ia menganggarkan biaya sebesar 250 juta untuk menangani banjir tersebut.<ref>{{Cite news|date=17 Februari 1987|title=Rp 250 Juta untuk Perbaiki Kerusakan Akibat Banjir|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19009452|url-access=subscription|work=Kompas|page=9|access-date=10 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133109/https://fonts.googleapis.com/css?family=Source+Sans+Pro:400,400italic,700,700italic,300,300italic|dead-url=no}}</ref>
 
Pattipi ditunjuk selaku Kepala Bappeda untuk menjabat sebagai Ketua Yayasan Karya Dharma, sebuah yayasan yang dikelola oleh korps pegawai negeri dan aparatur pemerintahan setempat di Merauke. Yayasan tersebut menaungi [[Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Karya Dharma|Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Merauke]], sekolah tinggi pertama yang berdiri di kabupaten tersebut.<ref>{{Cite book|last=Tim Penyusun|date=April 1987|url=https://books.google.co.id/books?id=judyAAAAMAAJ&pg=PA145|title=Irian Jaya, the Land of Challenges and Promises|location=Jayapura|publisher=Alpha Zenith|pages=145|url-status=live|access-date=2021-06-11|archive-date=2021-06-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20210611015711/https://books.google.co.id/books?id=judyAAAAMAAJ&pg=PA145|dead-url=no}}</ref>
 
== Gubernur Irian Jaya ==
Dalam pemilihan Gubernur Irian Jaya tahun 1993, Pattipi yang masih menjabat sebagai Ketua Bappeda Irian Jaya dimajukan oleh Fraksi ABRI di [[Dewan Perwakilan Rakyat Papua|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Irian Jaya]] sebagai bakal calon Gubernur Irian Jaya. Pattipi bersama dengan empat orang lainnya (Barnabas Suebu, Sertheis Wanma, Willem Maloali, dan August Kafiar) ditetapkan sebagai bakal calon untuk pemilihan gubernur dan nama-nama tersebut dimajukan ke Kementerian Dalam Negeri untuk diseleksi.<ref>{{Cite news|last=Nicolash LMS|first=Korano|date=9 Februari 1993|title=Jayapura: Dlm waktu dekat ini, kelima kandidat gubernur Irja akan diserahkan ke Mendagri Rudini|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18780415|url-access=subscription|work=Kompas|page=13|access-date=11 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133203/https://fonts.googleapis.com/css?family=Source+Sans+Pro:400,400italic,700,700italic,300,300italic|dead-url=no}}</ref> Dari kelima nama tersebut, hanya tersisa tiga nama sebagai calon gubernur Irian Jaya, yakni Pattipi, Sertheis Wanma, dan Willem Maloali.<ref>{{Cite news|last=Nicolash LMS|first=Korano|date=3 April 1993|title=Tiga Calon Gubernur Irja|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18780415|url-access=subscription|work=Kompas|page=14|access-date=11 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133206/https://fonts.googleapis.com/css?family=Source+Sans+Pro:400,400italic,700,700italic,300,300italic|dead-url=no}}</ref>
 
Pemilihan gubernur Irian Jaya akhirnya diadakan pada tanggal 5 April 1993. Dalam pemilihan yang hanya melibatkan anggota DPRD Irian Jaya tersebut, terdapat dua suara yang tidak sah dari 45 anggota DPRD yang memberikan suaranya. Pattipi menang tipis dalam pemilihan ini dengan 20 suara melawan Sertheis Wanma yang berada pada urutan kedua dengan 18 suara.<ref>{{Cite news|last=Nicolash LMS|first=Korano|date=6 April 1993|title=Jacob Pattipi Peroleh Suara Terbanyak Untuk Gubernur Irja|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18782696|url-access=subscription|work=Kompas|page=13|access-date=11 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133113/https://fonts.googleapis.com/css?family=Source+Sans+Pro:400,400italic,700,700italic,300,300italic|dead-url=no}}</ref> Beberapa hari setelah kemenangannya dalam pemilihan tersebut, ia dilantik sebagai Gubernur Irian Jaya pada tanggal 13 April 1993.<ref>{{Cite news|date=24 April 1993|title=Pelantikan|url=https://majalah.tempo.co/read/album/4783/pelantikan|work=Tempo|archive-url=https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:7zcujaNHzh0J:https://majalah.tempo.co/read/album/4783/pelantikan+&cd=1&hl=en&ct=clnk&gl=id|archive-date=19 Maret 2021|access-date=11 Juni 2021}}</ref><ref name=":2" />
 
Program pembangunan yang diterapkan oleh Pattipi berfokus pada sektor pertanian dan menerapkan [[Pertanian intensif|intensifikasi]] untuk meningkatkan hasil pertanian. Metode intensifikasi ini meniru metode yang diterapkan di [[Jawa|Pulau Jawa]] sehingga penduduk setempat di Papua mengalami kesulitan dalam mengadopsi dan melaksanakannya.<ref>{{Cite journal|last=Mollet|first=Julius Ary|date=2007|title=Educational investment in conflict areas of Indonesia: The case of West Papua Province|url=https://openjournals.library.sydney.edu.au/index.php/IEJ/article/viewFile/6779/7424|journal=International Education Journal|volume=8|issue=2|pages=162|access-date=2021-06-08|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133108/https://openjournals.library.sydney.edu.au/index.php/IEJ/article/viewFile/6779/7424|dead-url=no}}</ref> Selain itu, pola pembangunan yang diterapkan pada sektor ekonomi oleh para kepala kantor wilayah (kanwil) hanya menyalin program pemerintah daerah di Pulau Jawa. Akibatnya, pola pembangunan tersebut tidak memperbaiki keadaan ekonomi secara umum di Irian Jaya.<ref>{{Cite news|last=Ama|first=Kornelis Kewa|date=7 September 2003|title=Kesejahteraan Warga Papua Tak Pernah Terbangun|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/17871159|url-access=subscription|work=Kompas|page=13|access-date=21 Juni 2021|archive-date=2020-12-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20201215073232/http://www.kompasdata.id/Search/News?ref=http%3A%2F%2Fwww.kompasdata.id%2FSearch%2FNewsDetail%2F17871159|dead-url=no}}</ref>
 
=== Kebijakan transmigrasi ===
Pattipi dikenal sebagai gubernur yang jauh lebih giat melaksanakan program transmigrasi dibandingkan dengan pendahulu-pendahulunya.<ref>{{Cite news|date=Agustus 1993|title=New transmigration plans for West Papua|url=https://vuir.vu.edu.au/26074/1/TAPOL118_compressed.pdf|work=Tapol|issue=118|page=21|access-date=11 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133042/https://vuir.vu.edu.au/26074/1/TAPOL118_compressed.pdf|dead-url=no}}</ref> Pattipi berpendapat bahwa transmigrasi akan mendapatkan prioritas tinggi dalam pemerintahannya karena transmigrasi merupakan komponen penting dalam membangun Irian Jaya dan sebagai solusi untuk mengatasi kurangnya sumber daya manusia di provinsi tersebut.<ref name=":1" /> Beberapa bulan setelah dilantik, Pattipi menyatakan bahwa provinsi tersebut akan menerima 52.000 transmigran dalam jangka waktu lima tahun setelahnya. Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan dengan total keluarga transmigran yang diterima pada tahun-tahun sebelumnya, yakni sebanyak 42.611 keluarga atau 176.925 transmigran.<ref>{{Cite news|date=September 1993|title=Transmigration|url=https://nla.gov.au/nla.obj-107929449/view?sectionId=nla.obj-163848039&searchTerm=patippi&partId=nla.obj-107942854#page/n23/mode/1up|work=Inside Indonesia|page=23|access-date=11 Juni 2021|archive-date=2021-06-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20210608171758/https://nla.gov.au/nla.obj-107929449/view?sectionId=nla.obj-163848039&searchTerm=patippi&partId=nla.obj-107942854#page/n23/mode/1up|dead-url=no}}</ref> Pattipi menyerukan agar program transmigrasi tersebut dilanjutkan dengan proses asimilasi antara penduduk setempat dan transmigran.<ref>{{Cite news|last=Nicolash LMS|first=Korano|date=8 Mei 1993|title=Gubernur Irian Jaya Jacob Pattipi menegaskan pelaksanaan program transmigrasi hendaknya diikuti proses asimilasi|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18818228|url-access=subscription|work=Kompas|location=Jayapura|page=14|access-date=22 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133149/http://www.kompasdata.id/Search/News?ref=http%3A%2F%2Fwww.kompasdata.id%2FSearch%2FNewsDetail%2F18818228|dead-url=no}}</ref>
 
=== Penggantian Dirut BPD Irja ===
Semenjak Pattipi dilantik sebagai gubernur menggantikan Barnabas Suebu, mulai terdengar isu bahwa Direktur Utama, Direktur Keuangan dan Direktur Umum Bank Pembangunan Daerah Irian Jaya (BPD Irja) akan diganti, sehingga media lokal Irian Jaya mulai mengangkat kasus-kasus di BPD Irja. Pada awal Februari 1994, sebuah kasus yang melibatkan BPD Irja terkuak. Kasus tersebut terkait dengan direktur utama (dirut) bank tersebut, Nawawi Hasan, Direktur Keuangan Suwaji, dan Direktur Umum Sri Raharjo. Kasus tersebut terungkap pada tanggal 7 Februari 1994 ketika Pattipi selaku Ketua Dewan Pengawas BPD Irja mengungkapkan bahwa ketiga orang tersebut telah melakukan tindakan indisipliner seperti mengeluarkan keputusan yang mengakibatkan kredit macet di bank tersebut sebesar 19 miliar. Tindakan-tindakan indisipliner lainnya berupa tindakan dirut yang pergi keluar negeri tanpa meminta izin ke Dewan Pengawas BPD Irja.<ref name=":5">{{Cite news|last=Nicholas LMS|first=Korano|date=21 Februari 1994|title=DPRD Irja akan Undang Dirut BPD untuk Jelaskan Kredit Macet|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18794141|url-access=subscription|work=Kompas|page=3|access-date=23 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133151/http://www.kompasdata.id/Search/News?ref=http%3A%2F%2Fwww.kompasdata.id%2FSearch%2FNewsDetail%2F18794141|dead-url=no}}</ref>
 
Melalui surat pembaca yang diterbitkan di koran Kompas, Nawawi menyanggah tuduhan Pattipi dan menyatakan bahwa ia siap menghadapi seluruh tuduhan tersebut dan siap untuk diadili di pengadilan. Nawawi kemudian menunjuk seorang pengacara yang tidak diketahui namanya sebagai kuasa hukumnya untuk menuntut Pattipi yang dianggap mencemarkan nama baiknya. Kuasa hukumnya tersebut menawarkan perjanjian damai kepada Pattipi, tetapi Pattipi menolaknya karena menurutnya kasus BPD Irja "menyangkut wibawa dan nama baik Pemerintah".<ref name=":5" />
Baris 75:
Pasca terkuaknya kasus ini, DPRD Irja memanggil Nawawi, Dewan Pengawas BPD Irja, Bank Indonesia Cabang Irian Jaya (BI Cabang Irja), dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Irja untuk meminta kejelasan mengenai kasus ini. Ketua DPRD Irian Jaya, Setiyono Hadi, menjelaskan bahwa pemanggilan tersebut dikarenakan permasalahan kasus ini sudah menjurus ke masalah pidana dan perdata dan menimbulkan keresahan masyarakat. Kepala Kejaksaan Tinggi Irian Jaya Benny Arli Jasin, yang secara aktif mengikuti kasus tersebut, meminta agar pejabat-pejabat yang terlibat dalam kasus tersebut terbuka kepada masyarakat. Ia berpendapat bahwa kasus ini bisa diungkapkan oleh instansi pemerintah yang mengawasi BPD tersebut seperti BI Cabang Irja dan BPKP Irja.<ref name=":5" />
 
Beberapa hari setelah pemanggilan oleh DPRD dilakukan, pada tanggal 21 Februari, Pattipi mengganti Nawawi Hasan dan melantik Djamonang H. Manik sebagai Pjs. Direktur Utama BPD Irja. Acara serah terima tersebut tidak dihadiri oleh Nawawi dan Pattipi sendiri dalam amanatnya meminta agar Suwaji dan Sri Raharjo (yang hadir dalam acara tersebut) mengundurkan diri. Nawawi lalu melaporkan Pattipi kepada [[Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya|Polda Metro Jaya]] atas tuduhan pencemaran nama baik sehari setelah pelantikan tersebut dilaksanakan.<ref>{{Cite news|last=LMS|first=Korano Nicholas|date=23 Februari 1994|title=Dirut BPD Irja Diganti oleh Gubernur Pattipi: Nawawi Balas Melapor ke Polda Jaya|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18724351|url-access=subscription|work=Kompas|page=17|access-date=23 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133121/https://fonts.googleapis.com/css?family=Source+Sans+Pro:400,400italic,700,700italic,300,300italic|dead-url=no}}</ref>
 
Sebagai tindak lanjutnya, sebuah tim penelitian administrasi dibentuk untuk menyelidiki dugaan maladministrasi dan mengumpulkan data dalam kasus yang menimpa Nawawi Hasan tersebut. Pattipi lalu menyatakan bahwa ia akan mengganti Suwaji dan Sri Raharjo apabila kedua direktur tersebut tidak menunjukkan perubahan dalam waktu tiga bulan semenjak Djamonang H. Manik memimpin BPD Irja.<ref>{{Cite news|last=Nicholas LMS|first=Korano|date=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/187254911994|url-access=subscription|title=Hasil Tim Peneliti BPD Irja Tentukan Nasib Mantan Dirut|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18725491|work=Kompas|page=17|access-date=23 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133049/https://fonts.googleapis.com/css?family=Source+Sans+Pro:400,400italic,700,700italic,300,300italic|dead-url=no}}</ref>
 
=== Administrasi daerah ===
Selama menjabat sebagai gubernur, terjadi perubahan dan pembentukan sejumlah kota dan kabupaten di wilayah provinsi Irian Jaya. Kota Jayapura yang sebelumnya merupakan kota administratif ditingkatkan statusnya menjadi kota berotonomi penuh pada tanggal 21 September 1993.<ref name="main">{{cite news|last=USH|date=22 September 1993|title=Mendagri: Kalau Terjadi Kekacauan Cari Kesalahan Aparat|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18789218|work=Kompas|access-date=11 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133149/https://fonts.googleapis.com/css?family=Source+Sans+Pro:400,400italic,700,700italic,300,300italic|dead-urlaccess=nosubscription}}</ref> Selain itu, Pattipi juga mengesahkan pembentukan sejumlah kabupaten dan kota administratif pada tahun 1996. Kabupaten Administratif Paniai, Puncak Jaya, dan Mimika, diresmikan pada tanggal 8 Oktober 1996,<ref>{{Cite news|last=Nicolash LMS|first=Korano|date=9 Oktober 1996|title=Mendagri Resmikan Tiga Kabupaten Baru Di Irja|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18302830|work=Kompas|page=8|access-date=11 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133049/https://fonts.googleapis.com/css?family=Source+Sans+Pro:400,400italic,700,700italic,300,300italic|dead-urlaccess=nosubscription}}</ref> sedangkan Kota Administratif Sorong diresmikan pada tanggal 3 Juni 1996.<ref name=":3">{{Cite news|date=11 Agustus 2020|title=SEJARAH SINGKAT|url=https://sorongkota.go.id/?page=profil&q=detail&title=sejarah-singkat&p=q1SUyjKACkmOzhyWjBhC-zjVMXn2dXzR-R3sjlDhzA7gV-HqMDTscuO03d4-fYlv3WY4QmDoU9Oq1_dQOihB2A~~|work=Kota Sorong|access-date=11 Juni 2021|archive-date=2021-06-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20210611080232/https://sorongkota.go.id/?page=profil&q=detail&title=sejarah-singkat&p=q1SUyjKACkmOzhyWjBhC-zjVMXn2dXzR-R3sjlDhzA7gV-HqMDTscuO03d4-fYlv3WY4QmDoU9Oq1_dQOihB2A~~|dead-url=no}}</ref> Karena kabupaten dan kota administratif tersebut masih bergantung dengan kabupaten induknya, maka birokrat-birokrat yang ditunjuk untuk menduduki jabatan bupati dan walikota administratif tersebut berasal dari dari pejabat-pejabat kabupaten induk.<ref name=":3" />
 
=== Penambahan wakil gubernur dan usulan pemekaran ===
Satu bulan setelah menduduki jabatan gubernur, Wakil Gubernur Irian Jaya pada saat itu, [[Soedardjat Nataatmadja]], menyerahkan jabatannya kepada Pattipi pada tanggal 26 Mei 1993 karena ditunjuk sebagai Inspektur Jenderal [[Kementerian Dalam Negeri|Departemen Dalam Negeri]]. Pattipi menyerahkan wewenang penunjukan wakil gubernur baru kepada [[Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih|Panglima Daerah Militer Trikora]] saat itu, [[E.E. Mangindaan|E. E. Mangindaan]].<ref>{{cite news|last=Nicolash RMS|first=Korano|date=28 May 1993|title=Dengan diserahterimakannya jabatan Wakil Gubernur Irian Jaya dari Brigjen TNI Soedardjat Nataatmadja kepada Gubernur Irja Drs Jacob Pattipi|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18712917|work=Kompas|location=[[Jayapura]]|page=13|access-date=11 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133153/http://www.kompasdata.id/Search/News?ref=http%3A%2F%2Fwww.kompasdata.id%2FSearch%2FNewsDetail%2F18712917|dead-urlaccess=nosubscription}}</ref> Mangindaan menunjuk Sekretaris Inspektorat Jenderal Angkatan Darat, [[Basyir Bachtiar]], untuk mendampingi Pattipi sebagai wakil gubernur. Basyir dilantik sebagai wakil gubernur pada tanggal 21 September.<ref name="main2">{{cite news|last=USH|date=22 September 1993|title=Mendagri: Kalau Terjadi Kekacauan Cari Kesalahan Aparat|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18789218|work=Kompas|page=5|access-date=11 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133204/https://fonts.googleapis.com/css?family=Source+Sans+Pro:400,400italic,700,700italic,300,300italic|dead-urlaccess=nosubscription}}</ref>
 
Pada awal tahun 1996, usulan mengenai pemekaran wilayah Irian Jaya kembali dibicarakan dengan adanya usulan dari Penasihat Ketua Bappenas bidang Sosial dan Budaya, Prof. Dr. Astrid Susanto, untuk memecah provinsi tersebut menjadi tiga provinsi berbeda.<ref>{{Cite news|date=9 Jan 1996|title=Sari Berita Sosial-Politik: Irja Perlu Dijadikan Tiga Propinsi|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18380448|work=Kompas|page=11|access-date=21 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133205/https://fonts.googleapis.com/css?family=Source+Sans+Pro:400,400italic,700,700italic,300,300italic|dead-urlaccess=nosubscription}}</ref> Berkaitan dengan usulan tersebut, Jacob Pattipi mengambil tindakan untuk mengusulkan penambahan jabatan wakil gubernur sebagai persiapan untuk pemekaran provinsi tersebut.<ref name=":4">{{Cite news|last=Nicolash LMS|first=Korano|date=8 Oktober 1996|title=Irian Jaya Miliki Tiga Wagub|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18519378|work=Kompas|page=8|access-date=21 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133155/https://fonts.googleapis.com/css?family=Source+Sans+Pro:400,400italic,700,700italic,300,300italic|dead-urlaccess=nosubscription}}</ref> DPRD Irian Jaya menyetujui prakarsa Pattipi tersebut dan mengusulkan Basyir Bachtiar sebagai Wakil Gubernur Wilayah I yang membantu gubernur dalam memerintah wilayah [[Kotamadya Jayapura]] serta [[Kabupaten Jayapura]], [[Kabupaten Jayawijaya|Jayawijaya]], dan [[Kabupaten Merauke|Merauke]]. Sementara itu, [[Herman Monim]] (saat itu Pembantu Gubernur Wilayah I) ditunjuk sebagai Wakil Gubernur Wilayah II yang membantu memerintah [[Kabupaten Biak Numfor|Kabupaten Biak-Numfor]], [[Yapen Waropen|Yapen-Waropen]], dan [[Kabupaten Paniai|Paniai]], dan [[Abraham Octavianus Atururi]] (saat itu [[Daftar Bupati Sorong|Bupati Sorong]]) ditunjuk sebagai Wakil Gubernur Wilayah III yang membantu memerintah [[Kabupaten Manokwari]], [[Kabupaten Fakfak|Fakfak]], [[Kota Sorong|Sorong]], dan [[Kota Sorong|Kota Administratif Sorong]].<ref name=":02">{{Cite news|last=Nicolash RMS|first=Korano|date=16 August 1996|title=DPRD Usul Tiga Wagub Untuk Irja|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18475300|work=Kompas|access-date=8 January 2021|url-status=live|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133051/https://fonts.googleapis.com/css?family=Roboto+Condensed|dead-urlaccess=nosubscription}}</ref>
 
Meskipun penambahan jabatan wakil gubernur disetujui oleh DPRD, pihak Departemen Dalam Negeri (Depdagri) sendiri belum yakin mengenai persiapan pemekaran wilayah tersebut sebagai tindak lanjut dari penambahan jabatan wakil gubernur. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) [[Yogie Suardi Memet|Yogie S. M.]] menyatakan bahwa "Jika ditanya apakah penambahan wakil gubernur tersebut merupakan embrio propinsi, ya tidak mesti. Kita lihat saja nanti bagaimana perkembangannya." Direktur Jenderal Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah, Sumitro Maskun, menyatakan bahwa pemekaran wilayah Irian Jaya akan memberikan "dampak psikologis politis" bagi masyarakat Irian Jaya dan mengakibatkan reorganisasi batas-batas administratif, kesukuan, dan militer.<ref>{{Cite news|date=4 Juni 1996|title=Irian Jaya akan Milliki Tiga Wagub: Sorong Jadi Kota Administratif|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18386321|work=Kompas|page=14|access-date=21 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133207/https://fonts.googleapis.com/css?family=Source+Sans+Pro:400,400italic,700,700italic,300,300italic|dead-urlaccess=nosubscription}}</ref> Pada akhirnya, Mendagri menyetujui usulan tersebut dan ketiga wakil gubernur Irian Jaya dilantik pada tanggal 7 Oktober 1996.<ref name=":4" />
 
=== Permintaan pengunduran diri ===
Sekitar tahun 1990-an, Pattipi mulai mengidap penyakit jantung dan stroke. Pada tanggal 1 Februari 1996, dia harus dirawat ke [[Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo|Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo]] karena penyakit yang diidapnya kembali kambuh.<ref>{{Cite news|last=Persda|date=7 Februari 1996|title=Nama dan Peristiwa: Jacob Patipi dirawat di RSCM|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18504078|work=Kompas|page=20|access-date=10 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133157/https://fonts.googleapis.com/css?family=Source+Sans+Pro:400,400italic,700,700italic,300,300italic|dead-urlaccess=nosubscription}}</ref> Tugasnya sehari-hari harus diambil alih oleh Wakil Gubernur Irian Jaya pada saat itu, Basyir Bachtiar. Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Generasi Muda Irian Jaya (FKGMIJ) meminta agar Pattipi mengundurkan diri karena mereka merasa bahwa Pattipi "sudah lama mengalami stroke sehingga dia tidak mampu lagi memimpin Irja [Irian Jaya]" dan meminta agar pemerintah mengadakan pemilihan gubernur untuk menentukan gubernur baru yang akan menggantikan Pattipi.<ref>{{Cite news|date=11 Juli 1996|title=Generasi Muda Irian Jaya Minta Gubernur Diganti|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18299711|work=Kompas|page=15|access-date=22 June 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133052/http://www.kompasdata.id/Search/News?ref=http%3A%2F%2Fwww.kompasdata.id%2FSearch%2FNewsDetail%2F18299711|dead-urlaccess=nosubscription}}</ref> Sekretaris Jenderal Depdagri saat itu, Suryatna Subrata, menyanggah dugaan para mahasiswa dan menyatakan bahwa sepengetahuannya Pattipi masih mampu untuk menjalankan tugasnya dan dibuktikan dengan keikutsertaannya dalam rapat kerja yang diadakan oleh Depdagri. Suryatna menyatakan bahwa pihaknya belum menerima surat pengunduran diri Pattipi dan menyatakan bahwa untuk mengundurkan diri dari jabatan gubernur karena sakit, Pattipi harus menempuh tes kesehatan oleh Majelis Kesehatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Jika Pattipi terbukti tidak sakit dan tetap meminta pengunduran diri, maka Depdagri akan melimpahkan urusan tersebut kepada Presiden.<ref>{{Cite news|date=24 September 1996|title=Depdagri Belum Terima Surat Pengunduran Diri Gubernur Irja|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18302147|work=Kompas|page=14|access-date=22 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133205/https://fonts.googleapis.com/css?family=Source+Sans+Pro:400,400italic,700,700italic,300,300italic|dead-urlaccess=nosubscription}}</ref> Pattipi akhirnya mulai pulih semenjak akhir bulan Agustus dan ia pun sembuh secara penuh beberapa hari kemudian.<ref>{{Cite news|last=Nicolash LMS|first=Korano|date=1 September 1996|title=Sandera di Irja Tinggal Tiga Orang|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18388732|work=Kompas|page=1|access-date=22 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133200/https://fonts.googleapis.com/css?family=Source+Sans+Pro:400,400italic,700,700italic,300,300italic|dead-urlaccess=nosubscription}}</ref>
 
== Akhir hayat dan peninggalan ==