Jacob Pattipi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 52:
Setelah menjabat sebagai bupati selama sembilan tahun, Pattipi dilantik sebagai Pembantu Gubernur Irian Jaya untuk Wilayah III pada tanggal 11 Januari 1984.<ref>{{Cite news|last=Bill|date=16 Januari 1984|title=Irja dibagi menjadi 3 wilayah pembantu gubernur|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19445390|url-access=subscription|work=[[Kompas]]|page=8|access-date=10 Juni 2021}}</ref> Pada masa itu, pembantu gubernur merupakan jabatan baru yang diciptakan untuk membantu kinerja Gubernur Irian Jaya dan untuk mempersiapkan pemekaran provinsi tersebut. Setiap pembantu gubernur membawahi tiga wilayah, dan Wilayah III meliputi [[Kabupaten Merauke]] dan [[Kabupaten Fakfak|Kabupaten Fak-Fak]] dengan ibu kota [[Timika (kota)|Timika]].<ref>{{Cite news|date=6 Februari 1984|title=Presiden Setujui Pemekaran Wilayah Irian Jaya|url=https://soeharto.co/presiden-setujui-pemekaran-wilayah-irian-jaya/|work=Antara|access-date=10 Juni 2021|archive-date=2021-04-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20210412052228/https://soeharto.co/presiden-setujui-pemekaran-wilayah-irian-jaya/|dead-url=no}}</ref> Setelah satu tahun menjabat, ia digantikan oleh F.K.T. Poana pada tanggal 17 Desember 1985. Ia selanjutnya ditunjuk untuk menjabat sebagai Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Irian Jaya.<ref>{{Cite news|date=19 Desember 1985|title=Daerah Sekilas : Jayapura - Pelantikan Pembantu Gubernur Irian Jaya Wilayah III FKP [sic] Poana di Jayapura|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19122994|url-access=subscription|work=Kompas|page=9|access-date=10 Juni 2021}}</ref>
 
Selama menjabat sebagai Bappeda, Pattipi dikenal sebagai pejabat yang dekat dengan [[lembaga swadaya masyarakat]] dan sering meminta saran dari lembaga-lembaga tersebut.<ref name=":2">{{Cite news|date=June 1993|title=New Governor in Irian Jaya|url=https://nla.gov.au/nla.obj-132450546/view?sectionId=nla.obj-182362577&searchTerm=pattipi&partId=nla.obj-132457322#page/n2/mode/1up/search/pattipi|work=Inside Indonesia|issue=35|page=3|access-date=10 Juni 2021|archive-date=2021-06-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20210608171749/https://nla.gov.au/nla.obj-132450546/view?sectionId=nla.obj-182362577&searchTerm=pattipi&partId=nla.obj-132457322#page/n2/mode/1up/search/pattipi|dead-url=no}}</ref> Selama satu tahun pertama kepemimpinannya sebagai Kepala Bappeda, Pattipi dinilai kurang dapat merealisasikan aspek fisik dan keuangan dari proyek-proyek sektoral di Provinsi Irian Jaya. Realisasi fisik dan keuangan dari proyek-proyek sektoral di provinsi tersebut hanya mencapai berturut-turut 35,94 persen dan 31,18 persen hingga akhir triwulan II tahun anggaran 1986/1987.<ref>{{Cite news|date=12 Januari 1987|title=Realisasi Fisik dan Keuangan Proyek di Irja Masih Rendah|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19132321|url-access=subscription|work=Kompas|page=9|access-date=10 Juni 2021}}</ref>
 
Setahun setelah ditunjuk sebagai Kepala Bappeda, ia melakukan studi banding ke Padang, [[Sumatra Barat|Sumatera Barat]], untuk mempelajari metode-metode pembangunan yang diterapkan di provinsi tersebut.<ref>{{Cite news|date=11 Juli 1986|title=Daerah Sekilas: Padang-Kunjungan Ketua Bappeda Irja Drs Patipi di Padang|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19071640|url-access=subscription|work=Kompas|page=9|access-date=10 Juni 2021}}</ref> Pada tahun selanjutnya, ia menganggarkan biaya sebesar 250 juta untuk menangani banjir di [[Kota Jayapura]].<ref>{{Cite news|date=17 Februari 1987|title=Rp 250 Juta untuk Perbaiki Kerusakan Akibat Banjir|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19009452|url-access=subscription|work=Kompas|page=9|access-date=10 Juni 2021}}</ref>